🍁🍁🍁
Ini sudah tengah malam, tapi Abyan masih betah duduk di balkon kamarnya. Otaknya masih memikirkan tentang perkataan Ibu Ailah tadi saat mereka berada di Cafe.
"Nan, tante minta tolong sama kamu, kamu harus sabar sama Icha, yakinkan Icha kalo kamu gak sama seperti masa lalunya. Tante gak mau Icha terus-terusan sedih. Kembalikan Icha yang dulu, Nan. Icha memang belum bisa move on dari Alex. Tapi, Tante yakin ada ikatan diantara kalian berdua, karena kamu lebih dulu menempati hatinya jauh sebelum Alex datang."
Abyan tersenyum kecut. Ia sudah tahu jika Ailah masih memikirkan Alex. Bahkan Abyan kemarin tidak sengaja mendengar langsung dari kedua sahabat Ailah. Abyan sangat mengerti.
Tapi Abyan ragu pada dirinya, apakah Abyan bisa membuat Ailah mencintainya? Sedangkan yang Abyan lihat cinta Ailah pada Alex begitu besar sekalipun Alex telah meninggalkannya.
Bukankah cinta pertama itu sangat sulit untuk di lupakan? Sekalipun kita berusaha untuk tidak mengingatnya. Sedikit saja hal yang menyangkut tentang dia pasti pikiran kita akan kembali dibuat untuk mengingatnya.
Sial!
Abyan bimbang. Haruskah ia memaksakan hati Ailah untuk mencintainya? Padahal jelas-jelas Abyan tahu jika hati Ailah masih berpaut teguh pada Alex.
****
"Nggi, Icha tadi kenapa nangis, ya?" tanya Sila sambil menatap langit-langit kamarnya.
Sila tidak bisa tidur. Ia masih memikirkan tentang kejadian di sekolah tadi, kejadian dimana saat Ailah yang tiba-tiba menangis saat menemui mereka berdua.
Anggia sedang menginap di rumah Sila karena kedua orang tuanya sedang berada di luar kota. Terkadang bergantian Sila yang menginap di rumah Anggia.
Anggia menoleh, "Gue juga bingung, makanya gue tanya tadi. Lo sih ngalangin gue," kesal Anggia.
"Lo liat kondisi dong, Nggi. Kebiasaan banget main nyeblak aja."
Anggia mendelik kesal, "Ya, mau gimana lagi?"
Sila tampak sedang menimbang-nimbang, "Apa kita kasih tau Kak Nanda aja, ya?"
"Emang lo punya kontaknya?" tanya Anggia meremehkan.
Sila tersenyum sembari menggeleng pelan, "Gak sih."
"Makanya, kalo gue mau minta nomornya Kak Nanda lo jangan ngalangin gue. Kalo kaya gini gue juga yang ribet," sesal Anggia.
Pasalnya sejak kemarin Anggia berencana untuk meminta nomor Whatsapp laki-laki itu. Tapi rencana tinggal rencana, Sila selalu menghalanginya.
"Gue cuma mau mencegah lo dari sakit hati, Nggi. Buktinya sekarang ternyata Kak Nanda itu calon suaminya Icha, kan? Lo seharusnya terima kasih sama gue."
Anggia dan Sila memang sudah mengetahui jika Abyan dan Ailah di jodohkan, karena Ailah sendiri yang menceritakannya kemarin.
Anggia langsung heboh saat itu juga saat mengetahui fakta itu. Anggia sangat menyetujui semua itu, tapi berbanding terbalik dengan Sila. Sila rasa Abyan adalah sosok yang misterius, dingin, dan sulit untuk ditebak. Seperti teka-teki.
KAMU SEDANG MEMBACA
AILAH(END)✅
Novela JuvenilSIAPKAN DIRI SEBELUM MEMBACA!! BOLEH KASIH KRISAR, TAPI YANG SOPAN! *** "Kak Nanda harus kuat. Ikhlasin tante, tante pasti udah bahagia disana" "Lo pernah kan ngerasain diposisi gue?" "Berenti sok nasehatin! Seharusnya lo ngerti keadaan gue, kare...