🌼Bagian 6🌼

243 17 0
                                    

🍁🍁🍁

Mobil putih milik Abyan baru saja memasuki pekarangan sekolah. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam, tak ada yang berniat membuka suara.

Ailah buru-buru turun dari mobil hendak langsung menuju kelasnya. Abyan yang melihat itu hanya bisa menghela nafas pasrah. Sangat susah membuat hati Ailah luluh.

Ailah berjalan dengan santai di sepanjang koridor. Ia menatap cuek menanggapi tatapan mata orang-orang di sekitarnya.

Ailah menoleh sebentar ke belakang, mendapati Abyan yang masih mengikutinya dari belakang. Sebelum sepenuhnya masuk ke dalam kelasnya ia melayangkan tatapan tajam pada Abyan.

Ailah meletakkan tas ranselnya di atas meja. Lalu mendudukkan dirinya. Di belakangnya sudah ada Anggia dan Sila. Tampaknya mereka berdua sedang membicarakannya, terlihat sekali saat Ailah datang mereka langsung diam.

Ailah tidak perduli, ia sedang malas berbicara pada siapapun. Sekali lagi, tidak ada yang bisa mengerti keadaan dan perasaannya.

"Cha," Ailah menoleh, mendapati Anggia yang sedang duduk di sampingnya.
Sejak kapan perempuan itu duduk di sampingnya?

Ailah kembali mengalihkan pandangannya ke depan. Menopang wajahnya dengan tangan kanannya.

"Cha, maafin gue." Anggia benar-benar tidak menyangka jika Ailah akan tersinggung dengan ucapannya kemarin. Anggia mengaku bahwa ini semua memang salahnya.

Seharusnya sebagai teman Anggia harus mengerti keadaan Ailah. Perasaan Ailah sedang sensitif.

Anggia memegang bahu Ailah saat merasa Ailah masih mengabaikannya, "Maaf, gue gak bermaksud kemarin."

"Lo pikir jadi gue gampang apa? Lo gak ngerasain gimana ada di posisi gue, Nggi. Makanya lo bisa bilang kaya kemarin." Ailah berbicara masih dengan posisi awalnya.

Anggia meringis, "Iya, makanya gue mau minta maaf sama lo, Cha. Seharusnya gue sebagai sahabat harus ngertiin lo. Gue minta maaf, ya?"

Ailah menoleh, menatap Anggia sambil tersenyum, "Ya udah, gue maafin."

"Beneran?" tanya Anggia lagi.

Ailah mengangguk cepat, "Iya."

"Kalo udah baikan pelukan dulu dong," ucap Sila bergabung. Anggia dan Ailah sontak terkekeh, sedetik kemudian mereka bertigapun saling berpelukan.

****

Bel pulang sekolah adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh semua siswa-siswi, di mana mereka semua akan merasa terbebaskan dari pelajaran sekolah.

Begitu juga dengan Ailah dan kedua temannya. Sekarang mereka sedang bercanda ria di sepanjang koridor. Ah, sudah lama mereka tidak seperti ini.

"Eh, bentar-bentar." Anggia dan Sila ikut menghentikan langkahnya. Mereka berdua menatap Ailah bingung.

Ailah menurunkan tasnya. Lalu sibuk mengacak-acak isi tasnya. Entah apa yang Ailah cari.

"Lo nyari apa?" tanya Sila bingung.

"Hp gue mana, ya?" Ailah bertanya kembali, tapi tak menghentikan aktifitasnya yang mengacak-acak tas.

AILAH(END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang