Part 03. Calon Imam

2.2K 202 419
                                    

Happy reading guys.  .

Malam harinya, Putri masih bingung dengan barang bawaan yang akan ia bawa untuk kemping. Berulang kali, Putri memasukan dan mengeluarkan barang bawaannya di atas tempat tidur. Hingga akhirnya terhenti saat rungunya mendengar suara nada dering ponselnya berbunyi.

Drrtt drrttttt

"Halo, Assalamualaikum," ucap suara di seberang sana yang ternyata sahabatnya, Ayu.

"Waalaikumsalam, kebetulan banget, Yu. Dari tadi gue lagi bingung nih, mau bawa baju ganti berapa," sahut Putri ketika mengetahui siapa yang meneleponnya.

"Hmm, mau nanya malah ditanya. Kalau gue cuman bawa baju empat, Put. Lagian cuman dua hari, jadi bawa segitu aja kayaknya cukup," jawab Ayu.

"Ouh oke thanks yah, oh iya tadi lo mau nanya apa, Yu? Cepetan gue mau packing lagi nih," ucap Putri sembari memilih-milih bajunya yang akan dia bawa untuk kemping.

"Ya elah mak, sabar napa. Dari tadi gue bingung banget berangkatnya mau pake baju apa? Jadi, gue mau nanya sama lo ciput," balas Ayu yang masih kebingungan.

"Kirain lo mau nanya apaan, ternyata mau nanya gitu doang. Tinggal pake karung aja kok repot, Yu," balas Putri sambil tertawa.

"Sembarangan banget lo, yah. Untung lo ngomong di telepon, coba kalau depan gue, udah gue gelitikin lo sampai ngompol," balas Ayu yang ikut tertawa.

"Iya-iya ampun dah maap. Pake baju yang pantes buat kemping aja, yang penting jangan pake gaun," ucap Putri sambil menahan tawa.

"Iya, makanya gue lagi bingung banget nih, kalau lo pake baju apa?" tanya Ayu lagi.

"Kalau gue pakainya mukenah," jawab Putri sekenanya. Putri sudah bisa membayangkan wajah Ayu sekarang, pasti sedang mendengus kesal setelah mendengar ucapannya barusan.

"Gue seriusan, Put. Jangan bercanda," gerutu Ayu.

"Iya, besok gue pake celana jeans sama kemeja," balas Putri pada akhirnya.

"Ngomong kek gitu aja, pake muter-muter segala, bikin gue kebelet aja," sahut Ayu terkekeh.

"Jangan bilang lo mau--"

Bruttt

Ucapan Putri langsung terpotong setelah mendengar suara kentut sahabatnya, yang langsung menggema di telinganya. Membuat Ayu cekikikan sendiri di seberang sana.

"Gila lo, yah?! Untung cuman di telepon. Nggak kebayang gue kalau sampe kena kentut lo beneran, gue harus mandi bunga tujuh rupa, repotkan gue," ucap Putri sembari tertawa renyah, setelah mendengar suara kentutnya Ayu.

"Iya sorry, yaudah ya? Gue mau lanjut packing lagi, bye," ucap Ayu menutup teleponnya.

***

Lain halnya dengan Putri dan Ayu yang masih sibuk packing. Sarah sekarang sedang berusaha untuk mengirim pesan untuk Gibran. Dia tidak akan menyia-nyiakan nomor Gibran yang sudah ada di layar ponselnya sekarang.

Dengan perasaannya yang sangat senang, Sarah menamai kontak Gibran 'calon imam' dan setelah disimpan, Sarah pun mulai mengetikan pesan untuk Gibran.

Sarah
|Met malem, kak.
|Ini nomer gue, Sarah.
|Btw kakak lagi ngapain?
Ganggu gak?

Setelah mengirim pesannya, Sarah langsung harap-harap cemas, dia takut pesannya tidak dibalas oleh Gibran.

Dan setelah tiga menit yang berasa satu tahun menunggu. Akhirnya ponsel Sarah pun berbunyi, tanda ada pesan masuk. Setelah membaca pesannya dari siapa, Sarah pun langsung loncat-loncat kegirangan, karena Gibran membalas pesannya.

Stay With Me Please! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang