Part 05. Perasaan Bara

1.7K 178 421
                                    

Happy reading guys. .❤

"Cinta itu seperti angkot. Rela nunggu orang di ujung jalan, yang nyatanya belum tentu mau naik"

***

"Put, lo kenapa? Lo habis nangis yah?" tanya Ayu khawatir.

"Gue gapapa kok," balas Putri sambil duduk di samping Ayu dan Sarah.

"Gapapa nya lo itu berarti ada apa-apanya. Ayo cerita dong, Kita tau tadi lo habis dimarahin sama nyokap lo, 'kan?" sahut Sarah.

"Sebenarnya gue nggak diizinkan ikut kemping. Tapi, sekarang gue udah diizinin kok," jelas Putri tersenyum ke arah kedua sahabatnya.

"Gak seru banget sih nyokap lo. Cuman kemping doang masa gak boleh," gerutu Sarah yang langsung ditertawai Putri dan juga Ayu.

"Lo emang berani marahin Bunda? Lagian, yang terpenting kan sekarang gue udah diizinin," jawab Putri tersenyum senang.

"Iya juga sih," sahut Sarah sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Saat itu juga Gibran masuk ke dalam bis, dan langsung duduk di sebelah Bara. Dan posisinya memang Putri lah yang tepat di samping Gibran. Membuat Sarah dan Ayu ingin bertukar tempat duduk dengan Putri.

Sedangkan Gibran, dia langsung tersenyum ke arah Putri. Dia juga masih berpura-pura belum mengenal Putri. Lain halnya dengan Putri, dia sangat malu dengan kejadian tadi. Apalagi Gibran juga melihat dia menangis.

'Duh, mau ditaruh di mana nih muka gue sekarang?' batin Putri malu.

Sepanjang perjalanan menuju Bandung, Bara tidak henti-hentinya bernyanyi. Dia memang tipe orang yang suka mencairkan suasana. Semua teman-temannya pun ikut bersenandung ria untuk meramaikan suasana.

"Oh iya, ada yang mau request lagu nggak temen-temen?" tanya Bara menghadap ke arah semua temannya.

"Kak, lagunya Budi Doremi dong!" seru salah satu anak perempuan yang duduk di belakang Trio Sarap.

"Jangan, mending lagunya BTS aja!" sahut Chika kakak kelas trio sarap, yang memang sangat menyukai lagu-lagu korea.

"Ya udah, dari pada ribut mending gue nyanyi lagu kesukaan gue aja," ucap Bara pada akhirnya.

Jrenggg

🎵🎵🎵🎵

Saat ku jumpa dirinya. .
Di suatu susana. .
Terasa getaran dalam dada. .

Ku coba mendekatinya. .
Ku tatap dirinya. .
Oh dia sungguh mempesona. .

Semua anak yang mendengar lagu itu pun langsung ikut bernyanyi. Saat itu juga, Bara menatap Putri. Dia memang mempersembahkan lagu ini untuk Putri.

Ingin aku menyapanya. .
Menyapa dirinya. .
Bercanda tawa dengan dirinya. .

Namun apa yang ku rasa. .
Aku tak kuasa. .
Aku tak tau harus berkata apa. .

Dan saat itu juga manik mata milik Putri menatap Bara. Membuat Bara langsung tersenyum, setelah melihat Putri yang tiba-tiba salah tingkah.

Inikah namanya cinta. .?
Oh inikah cinta?
Cinta pada jumpa pertama. .

Inikah rasanya cinta. .?
Oh inikah cinta?
Terasa bahagia saat jumpa. .
Dengan dirinya. .

🎵🎵🎵🎵

Seketika tepuk tangan pun langsung didapatkan oleh Bara. Sedangkan Gibran, dia hanya biasa saja mendengar lagu yang baru saja dinyanyikan oleh sahabatnya itu.

Stay With Me Please! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang