Happy reading guys. .❤
"Makasih Om, Tante," ucap Revi yang kini menangis haru. Sudah lama dia tidak pernah merasakan kehangatan keluarga yang seperti ini, semenjak orang tua dan juga kakaknya meninggalkannya untuk selama-lamanya.
"Iya sayang, oh iya ada sesuatu yang mau Om tunjukin ke kamu," ucap Bima tersenyum penuh arti ke arah keponakannya.
"Apa itu, Om?" tanya Revi penasaran.
"Sesuatu yang Om yakin kamu akan senang kalau sudah liat apa yang akan Om tunjukan," jawab Bima yang semakin membuat Revi penasaran.
"Sayang kamu tunggu di sini dulu gapapa, kan?" lanjut Bima menatap istri tercintanya.
Nadia pun mengangguk, "Iya gapapa," balas Nadia tersenyum.
Setelah itu Bima pun mengajak Revi ke halaman depan rumahnya.
"Ayo sekarang kamu tutup mata kamu dulu." Perintah Bima sambil menutup kedua mata Revi menggunakan tangannya. Revi yang memang tidak tau apa-apa hanya menuruti saja perintah omnya.
Dan setelah membuka pintu rumahnya, Bima langsung memerintah Revi untuk membuka matanya.
"Coba sekarang buka mata kamu," titah Bima yang masih menyunggingkan senyumannya.
Dengan perlahan Revi pun membuka mata. Matanya pun kini membulat sempurna setelah melihat apa yang ada dihadapannya sekarang.
"Om ini kan ...." Revi tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia sangat bahagia sekarang.
Bagaimana Revi tidak bahagia? Sebuah mobil berwarna putih yang dulunya adalah milik almarhum papanya kini ada di hadapannya.
"Om sengaja bawa mobil papa kamu dari Bandung. Kamu udah besar Rev, mulai sekarang kamu boleh memakai mobil papa kamu," ucap Bima sambil menyerahkan sebuah kunci mobil ke arah Revi.
Revi pun langsung menerimanya dengan mata yang berbinar. Setelah itu dia langsung memeluk Bima.
"Makasih Om udah izinin Revi buat makai mobil papa," ucap Revi yang kini tersenyum penuh haru.
Walaupun hanya sebuah mobil, mobil itu mempunyai banyak kenangan bersama kedua orang tua dan juga kakaknya. Maka tidak heran juga jika Revi sangat bahagia sekarang.
"Iya, tapi inget, walaupun om sudah mempercayai kamu pakai mobil papa kamu, bukan berarti om bebasin kamu keluyuran terus. Om izinin kamu buat makai mobil ini ke sekolah sama main, tapi ada batas waktunya. Kamu mengerti?" jelas dan tanya Bima layaknya seorang ayah yang tengah menasehati anaknya.
Revi mengangguk paham. "Revi nggak akan menyia-nyiakan kepercayaan Om," jawab Revi tersenyum.
"Bagus, kamu emang anak yang baik," ucap Bima sambil mengusap pelan puncak kepala Revi.
"Om aku boleh nyobain sekarang, kan?" tanya Revi dengan wajah memelas.
Mendengar itu Bima pun terkekeh. "Iya, tapi jangan jauh-jauh yah."
"Om tenang aja, aku cuma mau beli novel aja kok," jawab Revi nyengir kuda. Karena toko buku lumayan jauh juga dari rumah omnya.
"Yaudah gapapa, yang penting jangan kemaleman yah pulangnya," ucap Bima tersenyum.
"Siap, Om!" balas Revi dengan gerakan hormat. Bima pun terkekeh melihat tingkah keponakannya.
Setelah itu Revi pun berjalan ke arah mobilnya. Dia tersenyum haru menatap mobil di hadapannya sekarang.
"Akhirnya aku udah bisa naik mobil papa lagi," ucap Revi sambil membuka pintu mobilnya.
Di dalam mobil semuanya terlihat masih sama seperti dulu. Entah kenapa saat ini Revi merasakan kembali kehadiran kedua orang tua dan juga kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me Please! [Selesai]
Novela Juvenil[Completed] ⚠FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA⚠ Kisah ini bukanlah kisah biasa, kisah yang menceritakan dua insan yang dipertemukan dengan ikatan cinta dan persahabatan antara kedua orang tua mereka. Akankah ikatan itu akan terikat untuk...