Happy reading guys. .❤
"Rev, kamu harus bertahan!" Isak Kevin menggenggam erat tangan Revi. Dia tidak mau kehilangan gadis yang begitu dicintainya.
***
Diluar ruang ICU Gibran, Bara dan Noval dikejutkan dengan dokter dan suster yang berlarian masuk ke dalam ruang ICU. Kekhawatiran mereka pun semakin bertambah ketika melihat Kevin yang keluar dari ruang ICU dengan wajah paniknya.
"Lo apain Revi?!" teriak Gibran sambil mencengkeram kerah baju Kevin.
Kevin yang terkejut pun langsung mendorong bahu Gibran cukup keras.
"Bukan urusan lo!"
"Waktu gue ninggalin Revi, dia masih baik-baik aja! Tapi semenjak lo masuk, Revi jadi kayak gini!" teriak Gibran sambil menunjuk wajah Kevin geram.
"Siapa lo ikut campur urusan gue sama Revi! Gue pacarnya! Jadi, lo gak berhak larang gue ketemu sama dia!" jawab Kevin geram.
Degghhh
Gibran dibuat bungkam oleh perkataan Kevin. Benarkah dia masih pacarnya Revi? Pertanyaan itu pun semakin membuat Gibran kalut.
Saat itu juga kedatangan Bima dan juga Nadia berhasil mengalihkan perhatian mereka. Kini raut kemarahannya digantikan dengan raut kekhawatiran yang teramat dalam.
"Revi kenapa? Kenapa kalian semua berdiri seperti ini? Revi baik-baik aja, kan?" tanya Nadia beruntun.
Mendengar pertanyaan Nadia, semuanya dibuat bungkam. Mereka juga tidak tau lagi harus menjelaskan seperti apa.
"Revi pasti baik-baik aja, Tante," ucap Gibran berusaha menenangkan Nadia.
Tidak lama kemudian dokter Fahmi keluar dari ruang ICU. Wajahnya tampak lelah menatap semua orang di hadapannya.
"Gimana keadaan keponakan saya, dok?" tanya Bima khawatir.
Dokter Fahmi mengehela napasnya pelan sebelum menjawab, "Kondisi pasien sudah mulai stabil sekarang dan pasien juga sudah sadar," jelas dokter Fahmi tersenyum ke arah semuanya.
Semua yang ada di ruang tunggu pun tersenyum penuh kelegaan. Mereka semua sangat bersyukur mengetahui Revi sudah bangun dari komanya.
"Saya boleh bertemu dengan keponakan saya kan, dok?" tanya Nadia yang ingin segera memeluk Revi.
Dokter Fahmi pun mengangguk dan mempersilahkan kedua orang tua Putri untuk masuk menemui Revi.
Mendengar Revi yang sudah sadar, Kevin pun langsung berjalan masuk ke dalam ruang ICU. Namun langkahnya langsung dicegah oleh seorang perawat.
"Maaf, hanya dua orang saja yang boleh menjenguk pasien," ucap suster yang berhasil menghentikan langkah Kevin.
Dengan sangat terpaksa Kevin pun langsung duduk kembali di ruang tunggu.
Sedangkan Gibran, dia kini tidak berhenti mengulas senyuman setelah mendengar kabar bahagia itu.
"Gue bilang juga apa, Revi pasti bangun," ucap Bara sambil menepuk bahu Gibran.
Gibran mengangguk setuju, "Iya, gue tau Revi mau bertahan," sahut Gibran tersenyum.
"Gue mau nelpon Ayu sama Sarah dulu, mereka berdua harus tau kabar bahagia ini. Mereka pasti seneng banget kalau tau Revi udah bangun," ucap Bara yang langsung mengambil ponselnya.
Di sampingnya Gibran masih tersenyum. Dia sudah tidak sabar lagi untuk bertemu dengan gadis yang begitu dicintainya itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me Please! [Selesai]
Fiksi Remaja[Completed] ⚠FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA⚠ Kisah ini bukanlah kisah biasa, kisah yang menceritakan dua insan yang dipertemukan dengan ikatan cinta dan persahabatan antara kedua orang tua mereka. Akankah ikatan itu akan terikat untuk...