Happy reading guys. .❤
Esoknya kabar mengenai Gibran dan Noval yang di skors oleh pihak sekolah tersebar luas. Begitu pun juga dengan berita tentang Gibran yang menyebabkan Revi kecelakaan.
Banyak dari mereka yang bersimpati dengan Revi. Tapi, banyak juga yang tidak menyukai Revi. Mereka yang tidak menyukai Revi adalah penggemar berat Gibran, mereka tidak terima jika Gibran di skors selama tiga hari dari sekolah.
Revi yang baru saja melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah langsung dihadang oleh Metta beserta teman-temannya.
Melihat itu Revi pun menghela napasnya pelan. "Bisa gak sih? Sehari aja gue gak liat muka lo?!" sarkas Revi kesal.
Revi pun berjalan begitu saja melewati Metta, namun Metta berhasil mencekal tangannya dan menarik Revi untuk menghadapi dirinya.
"Gara-gara lo, Gibran di skors dari sekolah!" bentak Metta sambil menunjuk wajah Revi kesal.
Mendengar itu Revi pun terkekeh, ternyata karena Gibran dia mendapatkan perlakuan buruk di sekolahnya ini.
"Gak salah denger, salah gue?" tanya Revi sambil menatap intens Metta, "Perlu lo tau, dia yang udah buat kepala gue terluka, dan satu lagi, dia juga yang berantem sama Noval. Jadi, semua ini bukan salah gue."
Geram melihat Revi yang berani menatap tajam ke arahnya, Metta pun langsung melayangkan tangannya untuk menampar Revi.
Revi yang bisa membaca pergerakan Metta, dengan cepat langsung menangkap tangan Metta dan langsung mencengkeramnya dengan erat.
"Berani lo nampar gue! Tangan lo patah!" tegas Revi dengan nada mengancam.
Memang tidak banyak yang tau jika Revi sangat mahir bela diri. Dia bahkan pernah melawan preman yang menghadangnya ketika dia pulang sekolah bersama Putri saat masih SMP.
Metta menatap kedua temannya dengan tatapan meminta tolong. Tapi, melihat tatapan Revi yang begitu mematikan membuat kedua teman Metta mengurungkan niatnya.
"Segitu aja kemampuan lo buat nyakitin gue?" tanya Revi dengan senyum sinisnya.
Mungkin kata 'jangan membangunkan singa yang sedang tidur' sangat pantas untuk menggambarkan Revi sekarang. Bahkan, seorang Metta bisa sangat ketakutan ketika Revi membalas perlakuan buruknya.
Karena tidak tega melihat wajah Metta yang terus meringis kesakitan, Revi pun melepaskan genggaman tangannya, dan langsung berlalu pergi meninggalkan Metta yang masih kesakitan.
"Awas aja lo, Rev. Setelah ini gue gak akan tinggal diam!" geram Metta menatap tajam Revi yang kian menjauh.
"Sakit yah, Mett?" tanya Shinta yang sedari tadi terdiam.
Metta langsung menatap tajam ke arah kedua temannya itu. "Kenapa kalian gak mau bantuin gue?"
"Ki-kita ta-takut, Mett," ujar Fanny.
"Pokoknya kita harus beri Revi pelajaran. Gue tau akan memanfaatkan siapa setelah ini," ucap Metta dengan senyuman evil nya.
"Siapa yang bakal bantu lo, Mett?" tanya Shinta penasaran.
"Pokoknya ada, dan dia ada di pihak gue sekarang."
***
Setelah kejadian tadi Revi terus terdiam memikirkan seseorang di masa lalunya yang tak lain adalah Putri.
'Apa Putri pernah digituin juga sama Metta? Kalau iya, gue gak akan kasih ampun dia,' batin Revi geram.
"Hai, Rev!" sapa Sarah sambil menggebrak meja di hadapan Revi, membuat Revi langsung terlonjak kaget karena melamun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me Please! [Selesai]
Jugendliteratur[Completed] ⚠FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA⚠ Kisah ini bukanlah kisah biasa, kisah yang menceritakan dua insan yang dipertemukan dengan ikatan cinta dan persahabatan antara kedua orang tua mereka. Akankah ikatan itu akan terikat untuk...