Part 37. Trauma

831 62 400
                                    

Happy reading guys. .❤

Flashback on

Gadis kecil berusia sepuluh tahun itupun terisak setelah mendengar apa yang baru saja dia dengar dari pembicaraan om dan juga tantenya.

"Enggak, ini nggak mungkin kan, Om?!" teriak gadis itu menangis.

"Revi, apa kamu mendengar semuanya sayang?" tanya Bima panik. Masalahnya dia baru saja membicarakan kecelakaan pesawat yang menimpa kedua orang tua dan juga kakak Revi.

"Mama, papa sama kak Nathan baik-baik aja kan, Om?" tanya Revi yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

Bima pun bingung akan menjawab seperti apa pertanyaan Revi. Karena berita tentang kecelakaan pesawat itu benar adanya. Terlebih ketika dia mendapatkan informasi langsung dari pihak maskapai penerbangan jika semua penumpang dinyatakan tidak ada yang selamat.

Putri yang baru saja pulang dari taman bermain pun menatap bingung ke arah kedua orang tua dan juga Revi yang sedang menangis.

"Bunda kenapa nangis? Ayah sama Revi juga menangis, sebenarnya ada apa?" tanya Putri yang masih bingung.

Nadia memaksakan senyumannya ke arah Putri. Dia tidak mungkin memberitahukan kabar buruk itu ke anak satu-satunya. Dia takut kondisi Putri juga akan memburuk jika mendengar kecelakaan pesawat yang menimpa kedua orang tua Revi dan juga kakaknya.

"Putri pasti capek kan habis main? Jadi, lebih baik Putri istirahat di kamar aja yah sayang," ucap Nadia sambil mengusap puncak kepala Putri.

Putri yang melihat Revi masih menangis, menghiraukan ucapan bundanya. Dia langsung menghampiri Revi dan mengusap pelan air mata yang mengalir membasahi pipi Revi.

"Revi jangan menangis," lirih Putri yang kini matanya mulai berkaca-kaca. Dia tidak mau melihat Revi menangis seperti itu.

"Put, pesawat yang dinaiki mama, papa sama kak Nath jatuh!" ucap Revi sesenggukan.

Mendengar itu Putri pun tidak bisa berkata apa-apa. Dia sangat terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar. Putri pun ikut menangis. Dia tidak sanggup membayangkan seperti apa hancurnya hati Revi sekarang. 

Revi yang saat itu masih berada dalam pelukan Bima, langsung melepaskan pelukannya. Dia berlari keluar rumah untuk menyusul kedua orang tua dan juga kakaknya.

"Revi!!!" teriak Bima sambil berlari mengejar Revi. Nadia pun ikut menyusulnya dari belakang.

Putri yang juga khawatir dengan Revi pun ikut menyusulnya. Namun, suara yang tiba-tiba memekakan telinganya langsung membuat langkah kakinya terhenti.

Brakkk

"Revi!" teriak Putri dan saat itu juga tubuhnya melemas.

Revi pun langsung tidak sadarkan diri setelah tubuhnya menghantam motor yang melintas di hadapannya.

Kedua orang tua itu pun panik. Terlebih ketika melihat Putri yang juga pingsan karena melihat Revi kecelakaan.

"Bun, ayo kita bawa Putri sama Revi ke rumah sakit!" ucap Bima panik. Dia tidak sanggup melihat orang-orang yang disayanginya seperti ini.

***

Di rumah sakit Revi kecil terus menangis dan meminta untuk pulang. Dia sangat ketakutan sekarang.

"Aku mau pulang!" rengek Revi ketika dokter selesai mengobati lukanya. Dia tidak peduli dengan rasa sakitnya sekarang. Karena yang dia pedulikan adalah bertemu dengan kedua orang tua dan juga kakaknya.

Stay With Me Please! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang