Happy reading guys. .❤
Esoknya pemandangan yang berbeda tergambar jelas di kantin sekolah. Revi, Ayu dan Sarah kini berpisah. Sarah lebih memilih makan bersama Kesya, teman sebangkunya dibandingkan dengan Ayu dan Revi.
"Kenapa belum dimakan Yu, makanannya?" tanya Revi menatap mangkuk bakso Ayu yang masih utuh.
Ayu tersenyum hambar. "Gimana gue bisa makan kalau semuanya kayak gini."
Revi menghela napasnya pelan. Dia juga bingung bagaimana cara menyatukan Ayu dan Sarah seperti dulu lagi.
"Gue tau perasaan lo gimana. Tapi, kalau lo gak mau makan kayak gini, bukan cuma hati lo aja yang sakit, Yu," ucap Revi menasehati Ayu.
Mendengar ucapan Revi, Ayu pun akhirnya mau makan. Bagaimana pun juga dia tidak boleh sakit. Dia harus mengetahui siapa dalang dibalik semua ini.
Sarah menatap nanar ke arah Revi dan Ayu. Jujur, dia sangat sedih sekarang. Tapi, mengetahui Ayu yang berkhianat dibelakangnya membuatnya menjauh seperti sekarang.
***
Di meja lain, kedua orang yang melihat pemandangan berbeda itu pun tertawa senang. Dia sangat bahagia karena semuanya berjalan sesuai dengan rencananya.
"Lo emang hebat, Met. Gue nggak nyangka Sarah sama Ayu bisa pisah kayak gitu," ucap Shinta menatap Metta tidak percaya.
Metta tertawa kecil. "Mereka pantes dapetin itu. Ini akibatnya, kalau mereka berani macem-macem sama gue," ucap Metta dengan senyum evilnya.
Tanpa mereka berdua sadari ada seseorang yang diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka.
Cowok itu pun tersenyum smirk setelah mengetahui Metta adalah dalang dibalik hancurnya persahabatan Revi, Ayu dan juga Sarah.
Gibran langsung berjalan ke meja Revi untuk mengatakan semuanya. Namun langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan Metta selanjutnya.
"Ini baru awal, kita liat aja nanti. Akan banyak kekacauan yang akan terjadi setelah ini," ucap Metta yang langsung membuat Gibran mengepalkan kedua tangannya erat.
Dia tidak boleh bertindak gegabah sekarang. Dia harus tau apa rencana Metta selanjutnya. Mungkin, diam adalah kata terbaik untuk mengetahui siapa saja dalang dibalik semua ini. Gibran sangat yakin Metta juga dibantu orang lain untuk merusak persahabatan Revi, Ayu dan Sarah.
***
Sepulang sekolah, Bayu menunggu Sarah di depan kelasnya. Dia akan menjelaskan jika berita yang tersebar di sekolah mereka itu tidak benar.
Saat itu juga Sarah keluar dari dalam kelasnya. Bayu pun langsung menghampiri Sarah untuk menjelaskan semuanya.
"Sar, bisa kita bicara sebentar?" tanya Bayu hati-hati.
Sarah menatap jengah ke arah Bayu. Dia langsung berjalan begitu saja tanpa memedulikan ucapan Bayu.
"Sar, dengerin penjelasan gue dulu!" ucap Bayu sambil berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Sarah.
Sarah menghentikan langkahnya dan menatap tajam ke arah Bayu. "Jangan pernah ganggu hidup gue lagi!" tegas Sarah sebelum akhirnya melanjutkan jalannya.
Bayu menatap Sarah frustrasi. Dia berniat mengejar Sarah lagi. Namun kehadiran Chika setelah itu membuat Bayu mengurungkan niatnya.
"Lo kenapa, Bay?" tanya Chika pura-pura tidak mengetahui semuanya.
"Gue nggak tau harus berbuat apa lagi biar Sarah percaya sama gue, Chik. Lo tau kan? Gue nggak mungkin berbuat macem-macem sama Ayu."
Chika mengangguk. "Gue percaya kok. Mungkin aja Sarah emang udah nggak cinta lagi sama lo, mending lo lupain dia dan cari yang lain aja, Bay," ucap Chika berharap Bayu mau menyetujui ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me Please! [Selesai]
Ficção Adolescente[Completed] ⚠FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA⚠ Kisah ini bukanlah kisah biasa, kisah yang menceritakan dua insan yang dipertemukan dengan ikatan cinta dan persahabatan antara kedua orang tua mereka. Akankah ikatan itu akan terikat untuk...