Happy reading guys. .❤
Riuhnya suara deburan ombak yang menghantam tepian pantai terdengar begitu menyakitkan di dalam rungunya. Semilir angin yang berhembus menerpa wajahnya pun seakan menyentaknya ke dalam memori masa lalunya yang begitu kelam.
Satu tahun yang lalu, di tempat yang sama di momen yang berbeda, pemuda yang kini menatap nanar lautan yang terhampar luas di netranya itu pun masih terpaku pada lamunan masa lalunya.
Memorinya yang kelam kini terukir kembali dalam ingatannya, cairan bening pun kini mengalir begitu saja dari pelupuk matanya.
Namun, genggaman tangan seseorang di sampingnya, langsung menyadarkannya pada sebuah kenyataan, kenyataan bahwa semua itu hanyalah masa lalu.
Gadis di sampingnya itu pun tersenyum sendu ke arahnya, "Gapapa. Ini cuma pantai, pantai gak akan buat kisah cinta kamu sama seperti dulu lagi, aku gak akan pernah ninggalin kamu, Gib," ujar gadis di sampingnya tersenyum.
Gibran menganggukan kepalanya pelan, "Maaf," lirih Gibran, dia memang masih sangat trauma dengan pantai semenjak dia ditinggal oleh Putri. Karena pantai adalah kenangan terakhirnya bersama Putri.
"Kamu nggak boleh sedih lagi, gimana Putri bisa senang di sana, kalau kamu kayak gini terus," ucap Revi sambil mengusap penuh kelembutan air mata yang mengalir di wajah kekasihnya itu.
Revi benar, dia tidak boleh bersedih lagi. Walaupun cinta pertamanya kini telah pergi, kini dia menemukan cintanya yang baru, yang harus ia sayangi dan juga cintai sampai hanya kematian saja yang memisahkan.
Gibran pun langsung menarik Revi ke dalam pelukannya. Dia sangat bersyukur bisa kembali mengenal cinta walaupun harus berawal dari rasa benci. Sungguh lucu memang, tapi itulah yang terjadi.
"I love you Ratu jutek," ucap Gibran menatap hangat kekasihnya itu.
Mendengar itu Revi pun mengulum senyum. "Love you too cowok rese."
Gibran pun kini mulai mendekatkan wajahnya ke arah Revi. Revi yang melihat wajah Gibran yang semakin mendekat ke arahnya pun langsung menutup matanya erat. Debaran jantungnya kini begitu cepat, ketika deru napas Gibran mulai menerpa wajahnya.
Sedangkan Gibran, matanya kini tidak berhenti menatap bibir mungil Revi yang begitu menggoda di netranya. Dia pun tersenyum geli kala melihat Revi yang salah tingkah.
"Jaga bibir kamu buat aku, yah? Nanti akan aku minta kalau kamu udah resmi jadi milik aku seutuhnya," ucap Gibran sambil mengusap pelan pipi Revi yang semakin merona.
Jangan tanyakan lagi bagaimana perasaan Revi sekarang, dia sungguh seperti sedang diterbangkan di atas awan mendengar ucapan manis yang keluar dari mulut Gibran.
Namun benda kenyal yang kini menaut ke dalam bibirnya langsung membuatnya bungkam. Revi tidak bisa menolak itu, dia pun merasakan sensasi yang begitu menyenangkan kala mendapatkan ciuman pertamanya dari Gibran.
Setelah selesai Gibran pun tersenyum jahil ke arah Revi. "Maaf, tadi kelepasan," kekeh Gibran yang langsung membuat Revi tergelak.
"Dasar cowok mesum!" ucap Revi gemas.
Melihat Revi yang tiba-tiba kesal, Gibran pun tertawa. "Tapi suka, kan?" goda Gibran sambil berlari-lari kecil di tepian pantai.
Tanpa banyak kata Revi pun langsung berlari mengejar Gibran.
"Ayo kejar kalau bisa!" ledek Gibran sambil menjauhkan dirinya dari kejaran Revi. "Kalau bisa nangkep, ntar aku cium lagi," lanjut Gibran dengan senyumannya yang merekah sempurna.
Dan benar saja, Revi pun langsung menghentikan langkahnya mendengar ucapan Gibran. Sungguh, Revi sangat malu sekarang. Entah kenapa mendengar kata cium, debaran jantung Revi semakin cepat dan tidak terkendali.
"Kalau kamu gak mau kejar, biar aku aja yang kejar," celetuk Gibran yang kini melangkahkan kakinya untuk mengejar Revi.
Revi pun kini menatap gemas ke arah kekasihnya itu. Dia sangat bahagia bisa mendapatkan kekasih seperti Gibran.
"Ayo kejar kalo bisa!" seru Revi sambil menjulurkan lidahnya.
Bukannya berlari-lari kecil, Gibran malah berlari sangat cepat. Dan benar saja, Revi pun langsung bisa ia tangkap dengan mudahnya.
"Mau lagi?" tanya Gibran dengan napasnya yang masih tersenggal.
"Aku baru nyadar kamu semesum itu, Gib," jawab Revi sambil mengacak gemas rambut Gibran.
Dan Revi pun langsung menyesali perbuatannya, karena melihat Gibran dengan rambutnya yang acak-acakan semakin membuat hati Revi meleleh melihat ketampanan Gibran yang begitu sempurna di matanya.
"Tetap jadi Revi yang aku kenal, yah? Jangan berubah," ucap Gibran yang kini memeluk Revi.
Merasakan pelukan hangat dari Gibran, Revi pun semakin menenggelamkan wajahnya di atas dada bidang Gibran.
"Aku gak akan berubah, Gib," jawab Revi yang masih berada dalam dekapan Gibran.
Keduanya kini larut ke dalam kemesraan mereka. Kini, tidak ada lagi pengganggu yang bisa merusak hubungan mereka kembali.
Pantai yang tadinya menjadi kelemahan terbesar Gibran akan masa lalunya, kini berubah menjadi kenangan indah bersama kekasih hatinya.
Tidak ada lagi ketakutan yang menghantui Gibran saat ini, yang ada hanyalah kebahagiaan karena bisa mengenal kembali cinta. Dan sekarang, Gibran pun berjanji akan selalu mencintai dan juga menyayangi Revi dengan sepenuh hati.
***
Udah yah jangan minta extra part lagi🙈
Maaf kalau kurang berkesan atau gaje :')
Jangan lupa vote dan comment juga yah❤
Scroll ke bawah lagi hayukk😂👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me Please! [Selesai]
Teen Fiction[Completed] ⚠FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA⚠ Kisah ini bukanlah kisah biasa, kisah yang menceritakan dua insan yang dipertemukan dengan ikatan cinta dan persahabatan antara kedua orang tua mereka. Akankah ikatan itu akan terikat untuk...