Part 02. Pangeran SMA Pelita

2.8K 243 586
                                    

Budayakan vote dahulu sebelum membaca yah.  . ❤

Happy reading guys. .

"Meskipun sahabatku sedikit gila. Setidaknya, merekalah yang membuatku tertawa"

                              ***

Krinnggggg

Suara bel pulang sekolah berbunyi. Seketika, wajah semua anak yang sudah penat itu pun berubah cerah, setelah mendengar suara merdu bel pulang sekolah. Ya, merdu. Karena bagi mereka, suara bel pulang sekolah itu seperti surga dunia yang dinanti oleh semua murid di sekolah.

Sepanjang pelajaran pertama hingga akhir, ketiga sahabat itu begitu semangat. Karena, keesokan harinya mereka akan pergi camping bersama anggota Pecinta Alam SMA Pelita atau yang biasa disebut dengan Sispala.

Putri, Ayu dan Sarah pun langsung bergegas menuju lapangan sekolah. Tempat di mana anggota Pecinta Alam lainnya berkumpul.

Sesampainya di sana, ternyata sudah ada Gibran, anak kelas XI IPA 2 yang sekarang menjabat sebagai ketua eskul Pecinta Alam di sekolahnya.

Rafael Gibran Samudra atau yang biasa dipanggil Gibran, dia adalah the most wantednya SMA Pelita. Dan tidak heran juga, jika dia sangat digilai oleh semua anak perempuan di SMA Pelita. Termasuk Trio Sarap yang juga fans berat Gibran.

Mereka bertiga pun langsung mencari tempat duduk ternyaman dan paling depan. Berharap Gibran akan memperhatikan mereka bertiga. Dan setelah anggota sispala lainnya berkumpul, Gibran pun mulai memberi pengarahan untuk acara camping di hutan besok pagi.

Entah kenapa, Putri tersenyum-senyum sendiri ketika mendengarkan Gibran berbicara. Mungkin karena gaya bahasanya yang cenderung bercanda, membuat siapa saja sangat betah untuk mendengarkannya. Apalagi, ditambah wajahnya yang tampan, membuat hati perempuan manapun meleleh ketika menatapnya.

Bahkan bukan hanya Putri saja yang merasakan seperti itu. Kedua sahabatnya, dan anggota Sispala perempuan lainnya pun juga ikut terhipnotis dengan pesona ketampanan yang terpancar jelas dari wajah Gibran.

Sebenarnya Putri merasa tidak asing lagi dengan tatapan Gibran, tatapan hangat, yang selalu bisa menenangkan hatinya. Dan karena itu juga Putri selalu diam-diam menatap Gibran dari jauh. Entah kenapa, setiap dia berusaha untuk mendekati Gibran, seketika nyalinya langsung menciut. Itulah mengapa Putri hanya bisa memperhatikan Gibran dari jauh.

Entah kebetulan atau tidak, saat itu juga tatapan hangat Gibran menatap ke arahnya. Putri pun hanya bisa menahan napas sembari berusaha untuk menetralkan debaran jantungnya. Dan langsung mengalihkan pandangannya ketika Gibran tersenyum menatapnya.

Setelah selesai memberi pengarahan. Gibran pun langsung meminta semua anggota eskulnya untuk mengumpulkan surat izin yang sudah ditanda tangani oleh orang tua masing-masing.

"Baiklah, apa ada pertanyaan lagi?" tanya Gibran tersenyum hangat ke semua anggota Sispala lainnya. Dan langsung membuat hati semua anak perempuan di hadapannya itu meleleh seketika.

Melihat semua anak di hadapannya terdiam, Gibran pun melanjutkan lagi ucapannya, "Kalau begitu, sampai di sini pertemuan kita untuk hari ini. Dan jangan lupa istirahat yang cukup buat besok pagi," ucap Gibran mengakhiri ucapannya. Dan setelah itu, semua anggota Sispala di hadapannya pun langsung membubarkan diri.

Sebenarnya, anak-anak perempuan lah yang paling enggan untuk meninggalkan area lapangan sekolah. Karena mereka masih ingin berlama-lama untuk menatap wajah tampan Gibran.

Dan benar saja, tidak berapa lama kemudian, banyak anak perempuan yang langsung mengerumuni Gibran. Ada yang meminta nomor HP Gibran, dan ada juga yang minta diantarkan pulang oleh Gibran. Mungkin, karena sudah terbiasa dengan sikap fans beratnya itu, Gibran selalu menolak dengan halus permintaan mereka.

Stay With Me Please! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang