Happy reading guys. . ❤
"Biarlah semua berjalan apa adanya, berlalu dengan semestinya, dan berakhir dengan seharusnya"
***
"Gue seneng akhirnya lo udah bisa tersenyum lagi," gumam seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka bertiga.
"Udah sih deketin aja Yo! Dari pada ntar keduluan sama yang lain, baru tau rasa lo!" sahut Bayu terkekeh.
"Gue takut Bay, lo tau kan gue pernah sakit hati. Gara-gara gue mencintai orang yang salah," balas Rio sambil mengingat masa lalunya.
"Tapi kan nggak semua cewek itu sama Yo. Lagian si Ayu anaknya baik kok," ucap Bayu.
Rio pun menghela napasnya kasar. Dia belum pernah merasakan perasaan yang seperti sekarang. Bahkan, waktu berpacaran dengan mantannya dulu, dia tidak sampai seperti ini.
***
Malamnya Gibran mengumpulkan semua foto-foto kenangannya dengan Putri. Dari mereka kecil sampai sekarang.
Dan saat itu juga matanya menatap foto Putri kecil yang sedang memeluk erat boneka beruang pemberiannya. Dia pun tersenyum gemas menatap foto itu.
Flashback on
Putri yang saat itu baru pulang sekolah, dikejutkan dengan Gibran yang sudah berada di dalam kamarnya.
"Gigib ngapain di kamar Putri?" tanya Putri yang masih mengenakan seragam merah putihnya.
"Aku bawain boneka buat Putri," ucap Gibran kecil sambil menyerahkan boneka beruang ke arah Putri.
"Ini buat Putri?" tanya Putri lagi dengan matanya yang berbinar. Dan tersenyum menatap boneka yang ada di tangannya sekarang.
Gibran mengangguk dengan semangat. Dia sangat senang sahabat kecilnya itu menyukai boneka pemberiannya.
"Makasih yah Gigib. Padahal om Rafa udah sering banget ngasih aku boneka," ucap Putri yang masih memeluk erat boneka pemberian Gibran.
"Boneka itu aku beli dari hasil nabung uang jajan aku sendiri buat Putri. Jadi, harus dijaga yah? Jangan sampai hilang bonekanya," balas Gibran tersenyum.
Mendengar ucapan Gibran, Putri kecil pun tersenyum senang.
"Putri janji akan jagain boneka pemberian Gigib. Dan gak akan Putri ilangin," jawab Putri yang masih menyunggingkan senyuman manisnya.
Flashback off
Gibran kini tersenyum mengenang masa kecilnya bersama Putri dulu. Ditatapnya foto itu lekat-lekat, bersamaan dengan air matanya yang mengalir di atas lembaran foto Putri.
Dengan cepat Gibran mengusapnya. Dia tidak mau merusak semua kenangan indahnya bersama Putri.
"Kamu masih inget foto itu?" tanya seseorang di sampingnya.
Gibran yang mendengar suara yang selama ini dia rindukan, langsung menatap ke arah samping. Betapa terkejutnya dia ketika melihat seseorang yang sangat dicintainya itu.
Gibran pun tersenyum, dan mengangguk ke arah gadis yang sangat dirindukannya itu.
"Gib, aku nggak suka liat kamu bersedih terus karena aku," ucap Putri sedih.
Mendengar ucapan Putri, Gibran langsung mengusap air matanya.
"Aku kangen sama kamu Put," lirih Gibran menatap nanar ke arah Putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me Please! [Selesai]
Fiksi Remaja[Completed] ⚠FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA⚠ Kisah ini bukanlah kisah biasa, kisah yang menceritakan dua insan yang dipertemukan dengan ikatan cinta dan persahabatan antara kedua orang tua mereka. Akankah ikatan itu akan terikat untuk...