Part 30. Birthday Party (2)

785 70 498
                                    

Happy reading guys. .❤

Gibran menggelengkan kepalanya pelan, "Lo nggak pernah tau rasanya ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, Bar. Lo nggak akan pernah tau." gumam Gibran yang masih saja keras kepala.

***

Setelah mengucapkan semua itu, Bara langsung meninggalkan Gibran sendirian. Tujuannya hanya satu, membiarkan Gibran merenungi ucapannya. Dia juga sangat frustasi melihat Gibran yang belum bisa melupakan Putri.

Dan saat itu juga Bara berpapasan dengan Ayu. Entah perasaan apa? Yang jelas dia sangat tenang melihat wajah ceria Ayu sekarang.

"Hai Ayu, selamat ulang tahun yah," ucap Bara sambil menyerahkan kado berukuran sedang ke arah Ayu.

Dengan semangat Ayu pun menerimanya. "Makasih Kak. Oh iya, Kak Bara udah nyobain semua makanannya belum?" tanya Ayu dengan wajah berbinar.

Mendengar ucapan Ayu, Bara pun terkekeh. "Gue belum nyobain semua makanannya."

"Yaudah yuk ikut aku!" ucap Ayu yang langsung menarik tangan Bara. Bara yang saat itu terkejut karena tangan Ayu yang tiba-tiba menggenggam tangannya, hanya bisa tersenyum dan mengikuti langkah Ayu.

Dan baru beberapa langkah kemudian, Ayu pun menyadari jika tangannya menggandeng tangan Bara. Dia pun langsung melepaskan genggaman tangannya.

"Eh, m-maaf Kak," ucap Ayu salah tingkah.

Tanpa berkata apa-apa Bara mengangguk dan tersenyum ke arah Ayu. Senyuman yang mampu membuat Ayu enggan untuk mengedipkan matanya.

Bara pun terkekeh geli melihat tingkah Ayu yang sangat menggemaskan. Sadar Bara juga memperhatikannya, Ayu langsung mengalihkan pandangannya dan tersipu malu.

"Lo cantik banget malam ini, Yu," ucap Bara yang berhasil membuat jantung Ayu melompat dari tempatnya. Dia sadar pipinya sudah semerah tomat sekarang. Dia tidak pernah menyangka akan mendapatkan ucapan semanis itu dari Bara.

"Makasih Kak," ucap Ayu yang semakin tersipu malu.

'Tolong siapapun selametin hati gue!' batin Ayu berteriak senang.

Dia sangat bahagia sekarang. Mungkin malam ini adalah malam ulang tahun yang tidak akan pernah bisa dia lupakan sampai kapan pun.

"Yaudah yuk, kak! Aku temenin Kakak makan," ucap Ayu yang masih berusaha menormalkan detak jantungnya.

"Ayo," jawab Bara yang sama sekali tidak keberatan dengan ucapan Ayu. Mungkin Ayu memanglah seseorang yang dikirimkan Tuhan untuk menggantikan posisi Putri di dalam hatinya.

Saat itu juga semua tamu undangan yang hadir langsung menatap ke arah Ayu dan juga Bara. Mereka semua terkejut dengan kebersamaan keduanya.

Begitu pun juga dengan Gibran. Dia sangat senang melihat kedekatan Bara dengan Ayu.

"Andai kamu ada di sini Put, lengkaplah sudah kebahagiaan aku sekarang," gumam Gibran pelan. Sembari menatap bintang yang bertaburan di atasnya.

Dari sekian banyak teman yang menatap bahagia ke arah mereka berdua. Hanya ada satu orang yang menatap benci ke arah Bara. Siapa lagi jika bukan Rio.

"Lo boleh senang-senang malem ini, Bar! Tapi liat aja nanti, lo pasti akan nyesel karena udah berani deketin Ayu!" ucap Rio penuh amarah.

***

Di tempat lain, Sarah sedang memijat tangannya sendiri karena kelelahan. Walaupun banyak pekerja yang ikut mendekor rumah Ayu, Sarah masih tetap keukeuh untuk membantu Ayu.

Biasanya dia pasti akan lelah berjamaah dengan Putri. Tapi, sekarang dia sendirian.

Bayu yang melihat Sarah yang sedang kelelahan, langsung menghampirinya. Sambil membawa dua gelas minuman untuknya dan juga Sarah.

Stay With Me Please! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang