Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah terlebih dahulu sebelum membaca🤗
Happy reading guys. .❤
***
"Ya udah, ayo kita semua cari Putri." titah Rio yang langsung berjalan mengikuti Aldo.
Walaupun sebenarnya masih sangat kesal, Rio tidak mungkin ribut lagi dengan Aldo. karena yang terpenting sekarang adalah menemukan keberadaan Putri.
***
Putri yang saat itu masih panik pun langsung menyusuri hutan untuk mencari keberadaan teman-temannya.
"Gue nggak boleh panik. Gue nggak mau mati di sini Ya Allah ...."
Saat itu juga, saat pandangannya jatuh ke arah semak-semak, Putri melihat dua bendera berwarna hijau yang menancap di atas rerumputan.
"Ini berkah buat gue, atau gue yang rugi, yah? Gue udah nemuin dua bendera lagi. Tapi, gue sekarang tersesat," ucap Putri yang langsung mengambil kedua bendera di hadapannya dengan lemas.
Putri pun langsung terduduk di atas rerumputan. Berharap, sebentar lagi teman-temannya akan datang dan menemukan dirinya.
Di tempat lain, teman-teman satu kelompoknya sudah kembali lagi ke tenda, untuk memberitahu jika saat ini Putri menghilang.
Gibran dan Bara pun langsung terkejut setelah mendengar berita itu. Dan langsung memarahi semua anggota kelompok atas hilangnya Putri.
"Siapa ketuanya?!" teriak Gibran marah. Melihat wajah murka Gibran, semua anggota di hadapannya pun langsung ketakutan.
"Gu-gue, Gib," jawab Rio sembari menundukan kepalanya.
"Harusnya lo periksa satu persatu anggota, lo! Buat mastiin anggota lo itu udah lengkap atau belum!" Kali ini Bara lah yang berteriak marah.
"Udah, gak usah nyalahin siapa-siapa! Gue takut Putri kenapa-napa. Lebih baik kita semua mencari Putri sekarang!" ucap Sarah yang perasaannya bercampur antara kesal dan juga khawatir.
Tanpa banyak kata, Gibran langsung berlari memasuki hutan untuk mencari keberadaan Putri, sahabat kecilnya.
Melihat Gibran yang sudah berlari memasuki hutan, semua anggota kelompok itu pun langsung bergegas menyusul Gibran untuk ikut mencari keberadaan Putri.
Dengan raut wajah paniknya, mereka semua mencari Putri di tengah rimbunnya hutan.
Ayu dan Sarah juga semakin khawatir. Apalagi, setelah mengingat kembali keadaan Putri semalam, mereka berdua pun semakin takut terjadi sesuatu yang buruk dengan Putri.
"Putri ... Putri!!" teriakan demi teriakan terus bersahutan. Berharap sang pemilik nama mendengar teriakan mereka.
***
Putri yang tadinya hanya duduk terdiam di atas rerumputan, kini mulai beranjak dari tempat duduknya.
"Gue nggak boleh berdiam diri terus di sini. Gue harus cari jalan keluar," ucap Putri yang langsung berjalan lagi untuk mencari teman-temannya.
Akan tetapi tanpa Putri sadari, obat inhalernya tertinggal di atas rerumputan yang baru saja ia duduki tadi.
Setelah menyusuri hutan cukup lama, Putri pun kini sangat kelelahan. Penyakit asmanya Putri pun kambuh lagi. Dengan perasaan sakit dan juga panik, Putri pun langsung mencari obat inhaler di dalam tas kecil miliknya.
"Mana inhaler gue?" monolog Putri semakin panik. Dan saat itu juga tubuh Putri melemah, dadanya pun mulai sesak. "Please, gue nggak mau kambuh di sini," lirih Putri sembari terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me Please! [Selesai]
Teen Fiction[Completed] ⚠FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA⚠ Kisah ini bukanlah kisah biasa, kisah yang menceritakan dua insan yang dipertemukan dengan ikatan cinta dan persahabatan antara kedua orang tua mereka. Akankah ikatan itu akan terikat untuk...