Part 60. My Reason

1.1K 50 163
                                    

Happy reading guys. .❤

"Kalau jalan liat-liat makanya! Dasar cowok rese!" kesal gadis di hadapannya.

Mendengar suara dan umpatan itu, Gibran pun langsung menatap lekat gadis di hadapannya sekarang. Matanya pun membola kala mengetahui siapa gadis di hadapannya itu.

"Revi?" tanya Gibran yang masih tidak menyangka dengan kehadiran Revi saat ini.

"Hai, cowok rese," sapa Revi tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah Gibran.

Gibran pun melebarkan senyumannya kala mengetahui jika di hadapannya sekarang adalah Revi, gadis yang begitu ia cintai.

Tanpa banyak kata, Gibran pun langsung menghamburkan pelukannya ke arah Revi. Dia tidak peduli lagi dengan teman-temannya yang kini memperhatikan mereka.

"Lo udah ingat semuanya?" tanya Gibran yang masih sangat enggan melepaskan pelukannya. Dia ingin melepaskan semua kerinduan yang ia pendam selama ini.

"Iyah, gue udah inget semuanya, Gib," jawab Revi tersenyum penuh haru. Kali ini dia tau jika Gibran lah sosok yang ia cari selama ini. Sosok yang akan menjadi cinta terakhir dalam hidupnya.

Gibran pun tersenyum dengan air mata bahagianya yang mengalir. Tidak ada yang lebih membahagiakan dibandingkan dengan semua ini.

"Makasih Ratu jutek, gue gak bisa hidup tanpa lo," ucap Gibran dengan kebahagiaan yang tidak bisa ia ungkapkan lewat kata-kata. "Jangan pernah tinggalin gue lagi, yah?" lanjut Gibran yang kini menatap sendu ke arah Revi.

Revi pun balas menatap hangat ke arah Gibran, "Gue gak akan ninggalin lo lagi, cowok rese," jawab Revi mengembangkan senyumnya.

Mendengar itu Gibran pun langsung memeluk Revi lagi. Ada begitu banyak cinta yang ingin ia sampaikan untuk Revi.

Ekhemm

Suara dekhaman seseorang di belakang mereka langsung membuat keduanya melepaskan pelukannya. Mereka pun tersadar, jika kini mereka tengah berada di koridor sekolah.

"Kalau mau pacaran nanti habis pulang sekolah," ucap Pak Erwin tersenyum meledek ke arah keduanya.

Revi dan Gibran pun langsung salah tingkah mendengar ucapan Pak Erwin.

"Oh iya, Revi selamat datang kembali di sekolah," ucap pak Erwin tersenyum senang.

"Makasih, Pak," jawab Revi yang masih tersipu malu.

Melihat kedua remaja yang kini tengah di mabuk asmara itu, Pak Erwin pun terkekeh, "Ya sudah, lanjutkan lagi pacarannya. Maaf sudah menganggu waktu kalian," ucap Pak Erwin sambil menepuk bahu Gibran, sebelum akhirnya berlalu pergi dari hadapan keduanya.

Revi dan Gibran pun kini kembali salah tingkah.

"Rev, mau diresmikan sekarang atau nanti?" tanya Gibran yang kini menatap gugup ke arah Revi.

"Kalau bisa sekarang, kenapa harus nanti?" jawab Revi tersenyum malu.

Hati Gibran pun berteriak kegirangan mendengar jawaban dari Revi. Dia lantas menggenggam kedua tangan Revi dan langsung bertekuk lutut di hadapan Revi.

"Revita Anggraeni, mungkin sekarang gue nggak bawa bunga buat nembak lo, gue juga gak bawa boneka ataupun coklat buat nunjukin rasa sayang gue ke lo ...." Gibran menjeda ucapannya sebentar dan menatap lekat ke arah Revi.

Revi yang melihat Gibran yang berkata manis seperti itu pun langsung tersipu malu. Rasanya ribuan kupu-kupu kini tengah beterbangan di dalam perutnya sekarang.

"Walaupun saat ini gue gak bawa apa-apa buat nunjukin rasa sayang gue ke lo, tapi gue punya hati yang siap untuk mencintai dan menyayangi lo sampai kapanpun. Revi, will you be my girl friend?" ungkap Gibran mencurahkan semua isi hatinya.

Stay With Me Please! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang