Part 36. Penyesalan

951 64 344
                                    

Happy reading guys. .❤

Seseorang yang mengendarai mobil pun terkejut, ketika melihat motor yang melaju cukup cepat di hadapannya. Saat itu juga dia pun langsung membanting stirnya ke arah pinggiran jalan.

Brakkk

Gibran yang melihat mobil yang hampir dia tabrak menabrak pohon karena menghindarinya, langsung turun dari motornya.

"Mampus gue!" rutuk Gibran. Dia syok setelah melihat bemper mobil di depannya penyok. Dia pun berharap supaya pengemudinya selamat.

Dengan cepat, Gibran langsung menghampiri pemudi yang baru saja keluar dari dalam mobilnya itu.

"Mobil gue!" teriak gadis itu kesal. Dia juga tidak menyadari jika kepalanya terluka. Karena yang dia pedulikan sekarang hanyalah mobil orang tuanya. Dia tidak mau merusak mobil orang tuanya.

Mata Gibran pun membulat sempurna setelah melihat siapa gadis yang ada di hadapannya sekarang.

"Revi ...," lirih Gibran tidak percaya.

***

Setelah selesai membeli novel yang selama ini dia impikan, Revi pun berniat untuk pulang.

"Andai Putri ada di sini, pasti gue bakal ngajak dia jalan sepuasnya," gumam Revi sedih sebelum akhirnya melajukan kembali mobilnya.

Revi pun bersenandung ria saat mengemudikan mobilnya. Tapi, dia langsung menghentikan nyanyiannya saat melihat seseorang yang tengah mengendarai motor melaju cepat ke arahnya.

"Gila! Mau mati apa yah ni orang?!" ucap Revi yang juga panik.

Revi juga tidak mungkin terus melajukan mobilnya ke arah depan, karena yang terjadi selanjutnya mereka akan bertabrakan. Tepat saat seorang pengendara motor itu akan menabraknya, Revi pun langsung membanting stirnya ke arah samping.

Brakkk

Suara benturan cukup keras memekakan telinga Revi. Bahkan telinganya pun kini berdengung setelah kepalanya menghantam kemudi mobil, membuat dia hampir kehilangan kesadarannya. Revi pun cukup terguncang sekarang.

Tapi yang dikhawatirkan Revi saat ini hanya satu. Mobil orang tuanya. Dia tidak ingin menghancurkan mobil yang bahkan belum sampai satu hari ini dia pakai. Apalagi mobil itu milik almarhum papanya.

Dengan tubuhnya yang masih sangat lemas, Revi memaksakan dirinya untuk keluar dari dalam mobil. Dia pun sangat syok setelah melihat bagian depan mobilnya hancur.

"Mobil gue!!" teriak Revi kesal. Saat itu dia tidak menyadari jika kepalanya terluka. Karena yang dia pikirkan sekarang hanyalah mobil orang tuanya. Dia tidak mau merusak mobil orang tuanya.

Dengan geram Revi menatap pengendara motor gila di hadapannya. Revi pun cukup terkejut, karena ternyata dia juga kenal dengan pengendara motor itu.

'Dasar cowok rese gila!' batin Revi yang kini menatap tajam Gibran.

"Revi ...," lirih Gibran yang juga terkejut.

"Rese banget sih lo jadi orang! Bisa jalanin motor nggak sih lo?! Lo liat kan? Mobil gue jadi rusak gara-gara lo!" teriak Revi marah.

Sedangkan Gibran, dia sama sekali tidak menghiraukan ucapan Revi. Fokus matanya kini hanya menatap kepala Revi yang mengeluarkan banyak darah.

"Kepala lo terluka, Rev," ucap Gibran menatap khawatir Revi.

Revi yang saat itu menunggu Gibran yang juga akan balas memarahinya pun terkejut. Karena yang diucapkan Gibran diluar dugaannya.

"Hah?" jawab Revi bingung.

Stay With Me Please! [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang