🌺Part 16🌺

2.6K 300 73
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.

1 Minggu Kemudian__

Kondisi fisik Sehun sudah kembali pulih juga luka-luka di wajah dan tubuhnya sedikit demi sedikit mulai sembuh. Ya, Sehun mengeluarkan cukup banyak uang demi untuk membuat wajah tampannya kembali seperti semula tanpa sedikitpun luka, jangan lupa bahwa dia adalah Oh Sehun yang bisa melakukan apapun yang ia inginkan juga punya harga diri tinggi dan dipuja-puja oleh banyak orang.

Selama satu minggu ini pun Jiyeon tak pernah absen menemani Sehun tidur saat malam hari, meskipun harus di paksa dan di ancam dulu baru Jiyeon mau untuk menemaninya tidur. Gadis itu cukup keras kepala juga sama seperti dirinya. Belakang, Sehun sudah jarang mengigau atau bermimpi buruk. Ia tidur dengan pulas hingga pagi datang, namun setiap ia bangun pasti sisi ranjang sebelahnya sudah kosong. Jiyeon selalu bangun lebih awal ketimbang dirinya dan anehnya Sehun tidak pernah merasakan apapun ketika Jiyeon beranjak dari sisi ranjangnya.

Sehun juga sudah mulai bekerja di kantor, sudah seminggu lebih dia absen dan meninggalkan berbagai macam dokumen yang terbengkalai, meskipun begitu dia masih harus meminta bantuan Baekhyun. Tangan kanannya belum pulih benar dan masih harus di periksa minggu ini.

Jiyeon sendiri juga sibuk dengan urusannya, masih menjalankan rencana yang hanya dia Krystal dan Jieun yang tahu tentang rencana Jiyeon ini. Dia jarang berada di rumah dan pulang pun ketika hari sudah gelap. Sehun selalu bertanya ia pergi kemana dan jawaban Jiyeon selalu sama 'kau akan tahu nanti' dan jika Jiyeon sudah bilang begitu maka Sehun tak akan bertanya lebih jauh lagi. Dia percaya Jiyeon bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.

Hari ini pun Jiyeon kembali pergi bersama dengan Krystal. Dia memakai pakaian serba hitam dan sebuah masker guna menutupi wajah cantiknya. Krystal pun juga melakukan hal yang sama, Jieun tidak ikut karena di rasa ini berbahaya dan bisa saja mereka tertangkap kalau sampai ketahuan. Tapi rupanya Jiyeon memberikan tugas yang lain untuk Jieun, tugas yang lebih mudah.

Hari ini, mereka akan memanen hasil yang telah di taman selama seminggu ini. Jiyeon naik kedalam mobil Krystal lengkap dengan peralatan tukang ledeng. Krystal langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan kota Seoul yang ramai.

Dua gadis itu sampai di sebuah gedung apartemen yang terdiri lebih dari 30 lantai. Keduanya mengambil peralatan yang ada di kursi belakang, setelahnya turun dari dalam mobil. Perjalan dengan santai supaya orang lain tak curiga dan menganggap mereka teroris atau sejenisnya. Krystal dan Jiyeon masuk kedalam sebuah lift. Jiyeon menekan angka 17 karena di sanalah dia akan memanen hasil tanamannya.

"Kau siap Krys?" Tanya Jiyeon ketika mereka berdua sudah berdiri di depan salah satu pintu apartemen gedung ini. Krystal tersenyum dan mengangguk mantap, dia akan siap kapanpun itu. Tidak perlu di tanya lagi.

President's Priceless Wife ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang