🌷Part 40🌷

2K 248 46
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Jangan Lupa Vote dan Komennya... Semakin banyak komen maka semakin cepat ceritanya di Update.. muehehe

Bijaklah dalam membaca

.
.
.
.

Jiyeon melangkah memasuki gedung perusahaan milik ayahnya dengan langkah yang anggun dan mampu membuat siapa saja terpesona bila melihatnya, semua orang yang berpapasan dengan Jiyeon tersenyum dan menganggukkan kepala sebagai tanda sapaan. Jiyeon pun juga membalas sapaan para karyawan yang melewatinya.

Ia masuk kedalam lift, tepat ketika pintu lift hendak tertutup sebuah tangan terulur guna menahan pintu lift dan ya pintu lift kembali terbuka, Jiyeon sedikit tersentak kaget, bisa saja tangan orang itu terjepit lift jika tidak berhati-hati.

“Chanyeol-ah.. kau ini, bagaimana jika tangan mu terjepit lift?” Omel Jiyeon kala Chanyeol sudah sempurna masuk kedalam lift dan karena ini lift khusus maka hanya ada mereka berdua di dalam sini.

“Kenapa? Apa kau menghawatirkan ku?” Ucap Chanyeol sambil tersenyum bodoh, seolah yang ia lakukan adalah hal biasa. Jiyeon memutar bola matanya, tangan kanannya memukul lengan Chanyeol karena kesal, Chanyeol mengusap-usap lengannya sambil menatap Jiyeon yang kini memasang ekspresi wajah kesal.

Yak! Jika tangan mu patah dan kau masuk rumah sakit maka tidak akan ada yang mengurus perusahaan ayahku, maka dari itu kau sangat berharga, sajangnim.” Jiyeon tersenyum sambil mengedip-ngedipkan matanya. Ia sengaja menekan kata sajangnim pada kalimatnya.

Chanyeol mendengus, “Jadi aku berharga hanya karena mengurus perusahaan ayahmu, jika tidak maka aku tidak berharga, begitu?” Chanyeol melengos berpura-pura kesal sambil melipat tangannya di dada.

Jiyeon tertawa keras, untung saja hanya ada mereka berdua di dalam lift ini jadi Jiyeon bisa tertawa sepuasnya dan tidak perlu malu-malu. “Kau ini kenapa sensitif sekali sih? Perempuan-perempuan di luar sana sampai kalah,” Ledek Jiyeon mencoba menggoda Chanyeol agar tidak marah lagi.

President's Priceless Wife ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang