✨Part 52✨

1.4K 204 53
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






.
.
.
.
.
.
~Selamat Membaca~
.
.
.
.
.







Semua orang di kediaman Sehun tampak bahagia dan alasan kebahagiaan itu tak lain dan tak bukan karena kini sang Nyonya rumah tengah mengandung anak pertama dari Sehun, hal yang semua orang nantikan. Sehun dan Jiyeon tak bisa menutupi rasa bahagia, apalagi Sehun yang sejak tadi terus mengelus perut Jiyeon yang tentu saja masih rata.

“Paman, kau harus menjaga Jiyeon Noona dengan baik mulai sekarang, atau kakek dan nenek akan memenggal kepala mu.” Ucap Daniel yang berhasil mengundang tawa yang lain, Sehun langsung melotot tajam pada bocah yang baru beberapa jam tinggal di rumahnya itu.

“Jiyeon, jika kau butuh apapun bilang saja padaku, aku akan mengabulkan apapun yang kau minta.. ahh... aku jadi tidak sabar melihat bayi kecil kalian yang pasti mengemaskan.” Ya, reaksi Jieun saat mengetahui Jiyeon hamil lebih heboh dari siapapun, tentu kalian mengerti bukan betapa Jieun dulu sangat ingin segera punya keponakan yang lucu dari Jiyeon dan Sehun, sampai ia membeli obat perangsang, meskipun akhirnya obat itu tak berguna karena Jiyeon-Sehun bergerak lebih cepat dari bayangannya.

“Terima kasih, Jieun.. nanti temani aku beli perlengkapan bayi, kau mau?”

“Tentu saja! Akan aku pilihkan perlengkapan bayi terbaik untuk calon keponakan ku ini.”

Semua orang  tertawa pelan, Jieun begitu bersemangat seolah anak Jiyeon adalah anaknya juga.

“Jiyeon, sebenarnya kami tidak ingin merusak kebahagiaan kalian, hanya saja ada yang ingin aku dan Kai bicarakan dengan mu...” Sepertinya ini saat yang tepat untuk mengatakan pada Jiyeon bahwa Kai dan Krystal akan pindah dari rumah ini, mumpung yang lain juga sedang berkumpul.

Jiyeon mengerutkan kening, menunggu apa yang akan Krystal katakan.

“Aku dan Kai berencana untuk pindah ke apartemen kami, mulai semua dari awal dan aku yakin kau dan Sehun butuh privasi lebih, jadi kemungkinan kami akan segera pindah.”

Jieun dan Jiyeon cukup terkejut, ya mereka berdua tidak tahu menahu tentang masalah ini, Jiyeon ingin egois dan tetap menahan Krystal disini sebab rumah ini pasti akan sepi jika tidak ada Kai dan Krystal, tapi di sisi lain Jiyeon juga paham bahwa keduanya ingin hidup berdua, membangun sebuah hubungan yang lebih jauh lagi bersama.

Jiyeon menghela napas. “Baiklah jika memang itu keputusan kalian, hanya saja ada syaratnya...”

“Syarat? Apa itu?”

President's Priceless Wife ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang