Park Jiyeon, gadis bernasib malang karena takdir yang begitu kejam seolah tidak adil pada dirinya.
Ayahnya yang ia sayangi baru saja meninggalkan dirinya seorang diri di dunia ini, kemudian rumah yang ia punya serta harta melimpah yang ia miliki di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . ~Selamat membaca~ . . . . . .
Sehun telah mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari Yoona, Jongdae sangat menyesal lantaran lengah untuk sesaat hingga Yoona berhasil kabur dari pengawasan.
Daniel tiba beberapa jam yang lalu, dengan membawa kabar yang cukup mengejutkan Sehun. Keduanya tengah berada di ruang kerja Sehun sekarang.
“Jadi paman Im sudah meninggal? Bagaimana bisa?”
Daniel pun juga tidak tahu bagaimana hal ini bisa terjadi, setelah Sehun memberitahu bahwa Yoona berada di Seoul, hari itu juga Daniel mengunjungi kediaman keluarga Im untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ketika ia tiba di sana Ayah Yoona telah di kabarkan meninggal, pengurus rumah bilang karena serangan jantung. Tapi ada yang aneh, sang pengurus rumah tampak memucat dan gelisah ketika Daniel bertanya prihal keberadaan Yoona, seolah ada sesuatu yang di sembunyikan oleh si pengurus rumah.
“Paman, entah kenapa aku merasa ada yang aneh dengan kejadian ini.”
Sehun mengerutkan kening, dia sendiri juga merasa ada sesuatu yang salah. “Maksud mu?”
“Kau ingat, Kakek Im baik-baik saja saat menjemput Yoona Noona dan bukankah dia tidak punya riwayat penyakit jantung? Lalu bagaimana bisa ia meninggal karena serangan jantung?”
Apa yang di katakan Daniel benar, Sehun juga sudah meminta orangnya untuk menyelidiki perihal hutang Tuan Im, tapi hasil yang ia dapat adalah perusahaan itu baik-baik saja dan tidak pernah memiliki hutang pada siapapun. Lalu mengapa Yoona berbohong? Dan siapa orang-orang yang menyeretnya waktu itu?
“Paman, aku rasa semua ini sudah di rencanakan.”
“Maksudmu, paman Im di bunuh, begitu?”
“Ya, mungkin ini hanya asumsi ku saja, tapi bukankah aneh ada begitu banyak tempat dan negara di belahan dunia ini lantas kenapa mereka membawa Yoona Noona kesini? Lalu bagaimana bisa ia tiba-tiba masuk ke kantor mu padahal ia tidak pernah ke Seoul sebelumnya? Paman apa kau tidak berpikir bahwa hal ini aneh? Sudah jelas bahwa ini telah di rencanakan sebelumnya dan jika tebakan ku benar, ia berencana untuk kembali padamu.”
