🍁Part 7🍁

2.7K 341 99
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
♔️♔️♔️

Di sebuah ruangan yang nampak mewah, terlihat dua orang wanita yang asik menyesap anggur berkualitas tinggi. Mereka berdua puas dengan berita yang baru saja tayang di TV, rencananya berhasil dan kini mereka tengah merayakan keberhasilan atas rencana mereka.

"Dimana pun dia berada, pasti sekarang dia tengah menangis meratapi nasibnya". Ucap wanita yang lebih tua dan di sabut gelak tawa dari keduanya.

"Benar sekali Eomma, dia tidak akan bisa melakukan apapun sungguh miris sekali" Tambah sang gadis muda dan kembali menyesap anggur miliknya.

"Sekarang harta kekayaan ayahnya telah menjadi milik kita. Sebenarnya aku tidak ingin mengusirnya karena dia masih berguna untuk kita, menjadi babu misalnya. Tapi jika saja ayahnya tidak meninggalkan surat wasiat yang mengatakan bahwa seluruh aset perusahaan serta rumah akan jatuh ke tangan Jiyeon maka aku tidak harus mengusirnya". Wanita tua itu terlihat jengkel juga kesal. "Aku telah menjadi istrinya, tapi tidak mendapatkan apapun! Rasakan sendiri akibatnya!"

"Benar eomma, untung saja kita telah menyembunyikan surat itu di dalam brankas. Jiyeon tidak akan bisa melakukan apapun"

"Kau benar sayang, mungkin sekarang dia sudah jadi gelandangan atau mungkin karena putus asa mengakhiri hidupnya"

Lagi gelak tawa mereka semakin keras, seolah kemenangan telah di dapat dan tidak akan ada yang merebutnya. Mereka tidak tahu saja bahwa sebentar lagi, Mala petaka itu akan datang dan mereka berdua tak akan bisa tertawa seperti itu lagi.

Tak sehari pun Jiyeon lewatkan untuk berlatih bersama Krystal, dia sudah bertekad untuk bertambah kuat supaya ketika nanti menghadapi ibu tiri dan adik tirinya dia tak merasa takut kemudian kembali di remehkan, api dalam diri Jiyeon semakin berkob...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak sehari pun Jiyeon lewatkan untuk berlatih bersama Krystal, dia sudah bertekad untuk bertambah kuat supaya ketika nanti menghadapi ibu tiri dan adik tirinya dia tak merasa takut kemudian kembali di remehkan, api dalam diri Jiyeon semakin berkobar dan bertambah besar. Selama proses latihan tak jarang Jiyeon mendapat pukulan dan luka-luka kecil akibat serangan Krystal yang kadang juga berlebihan. Tapi itu bukan apa-apa, rasa sakit di hati Jiyeon jauh lebih perih dari pada luka fisiknya.

President's Priceless Wife ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang