Park Jiyeon, gadis bernasib malang karena takdir yang begitu kejam seolah tidak adil pada dirinya.
Ayahnya yang ia sayangi baru saja meninggalkan dirinya seorang diri di dunia ini, kemudian rumah yang ia punya serta harta melimpah yang ia miliki di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chanyeol menghela napas untuk ke sekian kalinya selama perjalanan menuju apartemen. Dengan langkah kaki yang tak bersemangat, Chanyeol melangkah menuju unit apartemennya. Hari ini, rasanya seperti hari sial untuk Chanyeol karena dia gagal mengajak Jiyeon makan siang bersama dan saat pulang tadi sang gadis langsung pulang dengan terburu-buru seolah menghindari dirinya, padahal Chanyeol berniat mengajak Jiyeon untuk pulang bersama.
Chanyeol menekan password pintu apartemen kemudian masuk ke dalam. Ketika lampu apartemen menyala, mata Chanyeol membulat dengan ekspresi wajah terkejut.
"Halo kawan... senang melihatku?" Rupanya hal yang membuat Chanyeol terkejut adalah kedatangan Lay, Chanyeol tersenyum dan mengangguk kecil.
"Kenapa tidak bilang kalau sudah sampai? Aku kan bisa menjemputmu, Hyung," Chanyeol ikut bergabung bersama dengan Lay duduk di sofa.
"Ini namanya kejutan, Chan.. kalau aku bilang tidak akan menjadi kejutan lagi dong," Chanyeol terkekeh, perasaannya sedikit membaik karena ada Lay di sini. Setidaknya ia tidak sendirian meratapi nasib.
"Jangan sedih begitu! Kau masih belum kalah, Chan!" Lay merangkul Chanyeol, mencoba memberikan semangat untuk sahabat baiknya ini yang tampak lesu dan tak bersemangat.
"Bagaimana belum kalah? Dia sudah punya suami, Hyung." Helaan napas kembali berhembus dari mulut Chanyeol. Bagaimanapun juga, Jiyeon sudah menikah dan Chanyeol tidak ingin merusak rumah tangga orang lain, dia jauh-jauh datang kesini bukan untuk itu.
"Memang kenapa kalau punya suami? Punya suami bukan berarti tak boleh mencintainya kan?"
Chanyeol menatap Lay aneh, ia mulai berpikir apakah Lay tengah mengajarinya menjadi Pria perusak rumah tangga orang lain? Terkadang Chanyeol tidak mengerti dengan jalan pikiran Hyung-nya ini.
