·•●️◆️Part 42◆️●️•·

1.7K 245 55
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
[Happy Reading]
.
.
.
.

Sehun membuka kedua mata, hari sudah pagi dengan matahari yang meninggi menyinari setiap sudut ruang kamarnya sebab gorden jendela yang di biarkan terbuka. Sehun menolehkan kepala ke samping dimana kini Jiyeon masih terlelap dengan posisi miring hingga Sehun bisa dengan mudah melihat wajah cantiknya.

Mau dilihat seperti apapun, Jiyeon nya selalu cantik dan mampu membuatnya jatuh cinta setiap saat. Sehun mengusap pipi Jiyeon kemudian ia mengecup bibirnya. Rasanya benar-benar nyaman sekali, ia bisa bermalas-malasan seperti ini tanpa memikirkan tentang pekerjaan yang kadang membuat kepalanya terasa mau pecah.

Hei Tuan putri, mau tidur sampai kapan, heum?” Sehun mengusap-usap rambut Jiyeon mencoba membuat sang gadis bangun.

Merasa tidurnya terusik, Jiyeon membuka kedua mata dengan susah payah sebab rasa kantuk masih mendominasi. Samar-samar ia melihat Sehun yang sudah bangun tengah menatap dirinya dengan seulas senyum.

“Kau sudah bangun? Selamat pagi..” Ucap Jiyeon sambil mengucek-ucek kedua mata.

Uwah...” Ucap Jiyeon kala menyadari betapa indahnya sambutan pagi ini, ia bisa melihat pemandangan di luar sana lewat jendela besar di kamar Sehun. T

angan Sehun perlahan menyelip di sela-sela tangan Jiyeon, kemudian ia menggenggamnya erat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
President's Priceless Wife ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang