🌹Part 23🌹

2.6K 300 90
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.
.
.




Sehun tidak suka tinggal lama-lama di rumah sakit, bau obat juga perawat yang keluar masuk ruangan membuat Sehun semakin tidak ingin tinggal lebih lama lagi, ia tidak nyaman. Jadi hari ini ia memutuskan untuk pulang bersama dengan Jiyeon juga tentunya, dia lebih suka di rawat di rumah dengan Suho yang datang untuk memeriksa kondisinya sampai ia pulih.

Selama perjalanan menuju mansion, tidak ada percakapan apapun antara Sehun juga Jiyeon, si wanita rupanya masih marah pada si pria karena kejadian beberapa waktu lalu dan Sehun tentunya semakin gencar menggoda Jiyeon, tapi imbasnya Jiyeon tidak mau tidur satu ranjang lagi dengannya. Mungkin itu juga yang membuat Sehun tidak betah di rumah sakit.

Mereka sampai di mansion, saat mobil itu sempurna berhenti  Jiyeon langsung turun tanpa menunggu Sehun, bahkan ia menutup pintu mobil dengan tidak santai, ia masuk kedalam dan mendapati Jieun dengan wajah sedih berlari kecil menghampirinya. Setelah Jiyeon dan Sehun pergi ke Busan, besoknya Jieun pergi ke Paris untuk menghadiri sebuah acara fashion dan tidak tahu kabar tentang Jiyeon yang di culik dan terluka, ia baru tahu pagi tadi saat baru sampai kemudian melihat Baekhyun yang berpakaian rapi hendak menjemput dua manusia itu.

"Huwaa~ Jiyeon-ah, maaf aku tidak tahu jika kau masuk rumah sakit," Ucapnya dengan mata berkaca-kaca, ia menyesal karena tidak tahu tentang kabar ini dan malah menikmati acaranya di Paris, jika ia tahu pasti Jieun  langsung mengambil penerbangan lebih awal dan segera menjenguk Jiyeon. Dia menatap Jiyeon, lengan kirinya masih di perban juga ada bekas luka di pipi kirinya juga. Astaga, apa yang terjadi? Pasti ini sangat mengerikan untuk Jiyeon. Pikir Jieun menatap Jiyeon kasihan.

"Tidak apa-apa, Jieun. Sekarang aku sudah baik-baik saja, tinggal menunggu lukanya membaik," Jiyeon memberikan seulas senyum di wajahnya pada Jieun, ia senang karena ada orang yang menghawatirkan dirinya. Ya, sekarang ini adalah rumahnya, orang-orang disini adalah keluarga, begitulah Jiyeon mengartikannya.

"JIYEON-AAAHHHH!!" Adalah Krystal yang baru keluar dari dalam kamar, ia sudah sembuh beberapa hari yang lalu tapi si bodoh Kai melarangnya untuk menjenguk Jiyeon dengan alasan ia masih sakit dan harus istirahat sampai benar-benar sembuh, bahkan ia mengunci Krystal di dalam kamar agar tidak pergi kemana-mana. Benar-benar pria yang menyebalkan.

"Syukurlah kau sudah kembali, aku khawatir sekali." Krystal mengamati Jiyeon, untung saja tidak ada luka yang parah. Ia bahkan sudah membayangkan yang tidak-tidak dan semua itu karena Kai yang melarangnya melihat Jiyeon.

"Aku juga senang melihat mu sudah sembuh."

"Aku ini gadis tangguh, luka kecil seperti itu tidak akan membuat ku sakit terlalu lama."

Jiyeon terkekeh pelan mendengar ucapan Krystal begitu juga dengan Jieun. Ia tidak membayangkan, bagaimana jika dua wanita ini tahu bahwa Jiyeon sempat ingin pergi, apakah mereka akan mencarinya atau membiarkan Jiyeon? Sekarang Jiyeon tahu jawabannya, mereka akan menghawatirkan dan berusaha mencarinya, karena sekali lagi mereka adalah keluarga dan Jiyeon benar-benar merasa bersyukur karena bisa berada di tengah-tengah orang seperti mereka.

President's Priceless Wife ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang