☁️Part 31☁️

2.3K 277 89
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.

Jiyeon menatap sengit Jieun yang duduk di seberangnya, ia masih kesal dengan hadiah yang Jieun berikan. Karena hadiah sialan itu, semalaman penuh Sehun menggodanya bahkan pagi ini ketika mereka bangun tidur Sehun masih saja mengungkit tentang lingerie itu. Membuat wajah Jiyeon memerah karena malu saja.

Jieun pura-pura tidak sadar jika Jiyeon memperhatikan, ia asik memasukan sandwich kedalam mulutnya dengan ekspresi wajah polos seolah tidak melakukan kesalahan apapun. Ia senang sekali bisa memberikan hadiah seperti itu pada Jiyeon, dia memberikan hadiah itu dengan harapan Jiyeon dan Sehun bisa segera memberikan ponakan yang lucu dan menggemaskan. Bukankah niatnya sangat baik?

"Jiyeon kau akan pergi kekantor ayahmu bukan, hari ini?" Suara Sehun memecah keheningan di meja makan. Jiyeon langsung menoleh pada Sehun.

"Oh, iya.. dewan direksi sudah menunjuk CEO sementara untuk perusahaan, aku ingin melihat dulu sebelum menyetujui rekomendasi dewan direksi,"

"CEO sementara? Kenapa tidak kau saja yang menjadi CEO? Wah~ jika itu terjadi, kalian adalah pasangan yang menakjubkan!" Celetuk Baekhyun sambil menatap Jiyeon dan Sehun bergantian. Ia membayangkan betapa dua orang ini akan menjadi Trending topik di seluruh pemberitaan. Dan tentu perusahaan keduanya akan semakin maju pesat mengalahkan perusahaan yang lain jika bekerja sama.

"Aku sudah memintanya untuk menjadi CEO juga, tapi dia menolak." Jawab Sehun, setelah pamannya di tangkap beberapa waktu yang lalu, Sehun sudah mencoba meminta Jiyeon untuk menjadi CEO tapi Jiyeon menolak dengan alasan masih butuh banyak belajar dan mengurus sebuah perusahaan bukanlah keinginannya, ia pun mencoba memahami keinginan Jiyeon.

"Kenapa? Bukankah akan bagus jika kau sendiri yang menjadi CEO?" Baekhyun kadang tidak mengerti dengan pemikiran wanita, kenapa mereka selalu suka dengan hal-hal yang rumit.

"Memang, tapi aku masih belum tertarik lagi pula kemampuan ku masih sangat lemah untuk mengurus sebuah perusahaan," Baekhyun hanya manggut-manggut, mencoba memahami ucapan Jiyeon, kemudian ia kembali memasukan makanan kedalam mulutnya.

"Aku akan mengantarmu," Ucap Sehun ketika telah selesai memakan sarapannya. Dia masih punya sedikit waktu untuk mengantar Jiyeon ke kantor ayahnya sebelum meeting.

"Tidak perlu, biar Tao saja yang mengantarku.." Jiyeon sudah merepotkan Sehun kemarin dengan memintanya menemani ke pemakaman padahal dia tahu bahwa Sehun bukan orang yang longgar, pekerjaan di kantornya menanti. Jadi lebih baik ia pergi bersama dengan Tao saja. Huang Zitao adalah anak buah Sehun yang beberapa waktu lalu juga mengantar Jiyeon ke perusahaan Ayah saat penangkapan sang paman.

Meskipun Tao berwajah dingin dan menakutkan serta tak banyak bicara, tapi Jiyeon tahu bahwa pria itu cukup baik dan bisa di andalkan, jadi tidak masalah untuk percaya dengannya. Dia juga orang kepercayaan Sehun.

President's Priceless Wife ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang