🌺Part 17🌺

2.5K 313 140
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari yang sudah Jiyeon tunggu. Dia akan datang ke acara resepsi pernikahan Naeun dan juga Seungho, tentunya dengan membawa hadiah yang telah ia siapkan dengan susah payah. Jiyeon ingin melihat sampai mana mereka bisa menyombong diri dan bersenang-senang di atas penderitaan Jiyeon. Dua manusia hina yang telah menyakitinya, mereka pikir Jiyeon akan diam saja dan merasa sedih? Tentu tidak! Mereka harus membayar apa yang telah mereka lakukan.

Jieun membantu Jiyeon memilih pakaian yang akan ia kenakan malam ini, ia juga merias wajah Jiyeon hingga nampak begitu cantik dan memesona. Hanya menggunakan dress hitam selutut lengan panjang dan make Up tipis, Jiyeon sudah mampu membuat siapa saja langsung jatuh hati padanya.

"Wah Jiyeon, kau cantik sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah Jiyeon, kau cantik sekali.." Puji Jieun melihat hasil karyanya yang nampak sempurna. Ia menyadari pada dasarnya Jiyeon sangatlah cantik dan dengan memoles sedikit wajah sang gadis semakin membuatnya terlihat luar biasa.

"Ini karena kau yang pandai merias Jieun." Jiyeon tak ingin besar kepala, ia sangat tahu bahwa sebuah pujian sebenarnya adalah ujian.

"Kau akan pergi dengan Sehun kan?" Tanya Jieun memastikan. Jiyeon mengangguk mengiyakan pertanyaan Jieun. Dia sudah memikirkan hal ini dan akan terlihat konyol sekali jika Jiyeon datang sendirian. Sama saja pergi ke medan perang tanpa senjata, yang ada ia malah menjadi bahan tertawaan Naeun dan orang-orang yang ada di sana. Jangan lupa, seluruh korea tahu bahwa Jiyeon adalah istri Oh Sehun dan wajahnya akhir-akhir ini sering menghiasi layar televisi berkat status hubungan mereka itu.

Jiyeon keluar dari dalam kamar setelah menyambar sebuah tas mewah merek ternama. Jieun memberikan semangat seolah Jiyeon hendak pergi ke medan perang. Gadis itu perjalan perlahan menuruni anak tangga, suara sepatu berhak tinggi menggema di mana-mana. Rupanya Sehun sudah menunggu di ruang tamu sambil sesekali melirik jam tangannya. Terlihat seperti orang yang sibuk dan waktunya sangat berharga.

Jiyeon semakin dekat tapi rupanya Sehun masih belum menyadari kedatangan sang gadis. Akhirnya Jiyeon berdehem kecil, menyadarkan Sehun yang langsung berbalik dan sedikit tersentak kaget melihat Jiyeon. Ia menatap Jiyeon dari ujung kaki hingga ujung rambut yang lagi-lagi hal ini membuat Jiyeon risih dengan pandangan Sehun pada dirinya.

President's Priceless Wife ✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang