.
.
.
.
Selamat membaca
.
.
.Matahari sudah meninggi di luar sana, sinarnya berhasil masuk lewat sela-sela gorden kamar Sehun yang tak tertutup rapat, meski begitu kedua manusia yang masih terlelap dengan posisi saling mendekap satu sama lain ini tak merasa terganggu, keduanya masih menikmati menyelam dalam alam mimpi.
Sehun yang pertama kali membuka mata, melihat sang istri yang masih terlelap membuat Sehun menarik sebuah garis melengkung di bibirnya. Sehun memberikan kecupan dalam pada kening Jiyeon, untunglah hari ini ia minta Baekhyun untuk ke kantor bersama Kai, mengurus berita tentang dirinya dan Yoona juga menunda meeting untuk sementara waktu sebab ia ingin lebih lama bermanja bersama sang istri.
Jiyeon bergerak, dahinya berkerut membentuk lipatan-lipatan kecil dan detik berikutnya kedua mata terbuka.
“Selamat pagi, sayang...” Sapa Sehun tersenyum dan kembali memberikan kecupan hangat pada sang istri.
“kau sudah bangun? Jam berapa sekarang?” Tanya Jiyeon sembari matanya bergerak mencari letak jam yang ada di dinding kamarnya. “Oh astaga, jam delapan?! Kenapa kau tidak bangunkan aku? Aish...” Jiyeon kalang kabut, dengan tergesa-gesa menyibak selimut yang menutupi tubuh, namun pergerakannya terhenti kala Sehun kembali menariknya untuk tidur di sampingnya.
“Ssstttt.... tenanglah...” Ucap Sehun yang kini memeluk tubuh ramping Jiyeon.
“Sehun aku akan terlambat bekerja, kau juga... bagaimana bisa tenang?”
“Hari ini aku tidak pergi ke kantor dan kau juga tidak.. kita akan tidur di kamar ini, seharian penuh...”
Jiyeon mengernyit, “Bagaimana jika Chanyeol mencari ku? Aku belum bilang padanya kalau tidak masuk hari ini.”
“Aku yang akan bilang padanya nanti, tenang saja.”
Jiyeon akhirnya menurut saja, lagipula di kantor pun Chanyeol hanya memberikan tugas-tugas yang ringan saja, meski sebenarnya Jiyeon ingin juga melakukan tugas yang berat dan menantang, tapi Chanyeol selalu bilang bahwa nanti akan ada waktunya, sekarang kerjakan yang mudah-mudah dulu saja.
“Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanya Sehun sebab Jiyeon hanya diam melamun.
Jiyeon tersenyum, Sehun sering menggodanya, sesekali ia juga ingin menggoda sang suami, biar sama-sama impas. “Aku sedang memikirkan Chanyeol.”
“Apa?!” Tak menyangka akan mendengar jawaban semacam ini dari Jiyeon, Sehun masih menahan diri. “Kenapa kau memikirkan laki-laki lain saat sedang bersama dengan ku?”
KAMU SEDANG MEMBACA
President's Priceless Wife ✓️
RomansaPark Jiyeon, gadis bernasib malang karena takdir yang begitu kejam seolah tidak adil pada dirinya. Ayahnya yang ia sayangi baru saja meninggalkan dirinya seorang diri di dunia ini, kemudian rumah yang ia punya serta harta melimpah yang ia miliki di...