Chanyeol merapatkan kedua kakinya saat ia duduk di hadapan Jisoo. Entah mengapa gadis itu tampak seperti sedang mengintimidasinya, padahal ia hanya duduk sambil menatapnya.
"Sunbae, bisa aku bertanya beberapa hal padamu?" pada akhirnya Jisoo membuka mulutnya. Ia sedang dalam mode calon kakak ipar yang sedang menginterogasi calon pacar adiknya.
"Tanya saja," kata Chanyeol sambil menyesap air es yang disuguhkan Jisoo sebelumnya.
"Apa tujuanmu mendekati Chaeyoung? Maksudku apa kau hanya ingin bermain-main atau kau ingin serius?"
"Aku tidak pernah ingin main-main dengannya,"
"Lalu apa kau akan serius dengannya? Apa kau akan menikahinya?"
Chanyeol terdiam. Ia memang tak ingin main-main dengan Rosé tapi pembicaraan tentang menikah terlalu dini untuknya. Usianya masih 25 tahun dan karirnya juga baru 5 tahun berjalan. Pernikahan bukanlah hal yang bisa ia putuskan dengan mudah.
"Aku bertanya bukan bermaksud untuk meminta kalian segera menikah, aku tahu pernikahan bukanlah hal yang mudah untuk kita tapi tetap saja aku harus tahu apa maksud dan tujuanmu, aku tidak ingin Chaeyoung kesusahan karena seperti yang kau tahu, dia belum berpengalaman dalam hal berkencan,"
"Aku tidak bisa menjanjikan hal seperti menikah padanya tapi satu hal yang jelas dan akan kuusahakan sekuat tenagaku yaitu aku akan menjaga perasaannya, aku tidak akan membuatnya menangis karena aku,"
"Bagaimana caranya? Bagaimana kalau kau bosan padanya lalu meninggalkannya begitu saja seperti gadis-gadis lainnya?"
"Kali ini berbeda,"
Jisoo mengerutkan dahinya. Ia menagih kelanjutan jawaban menggantung Chanyeol.
"Brrkomitmen adalah hal yang sulit untuk kulakukan sebelumnya tapi kali ini berbeda. Aku menginginkannya, aku ingin menjalin hubungan saling menjaga satu sama lain, aku ingin ia menjadi orang yang bisa melindungiku saat aku resah,"
"Saat kau resah? Kau tahu kan dia punya lebih banyak keresahan di kepalanya?"
"Karena itu aku ingin dia membaginya denganku, aku inhin melindunginya dan menenangkannya, dia adalah orang yang selalu membuatku ingin memeluknya,"
Jisoo merasa geli dengan jawaban Chanyeol. Pria itu pandai bicara dan entah mengapa ia berhasil meyakinkan Jisoo.
"Aku tidak akan tinggal diam kalau sunbae sampai menyakitinya sedikit saja,"
"Aku akan dengan senang hati menerima perhatianmu pada hubungan kami tapi aku juga ingin memohon sesuatu padamu,"
"Apa itu?"
"Suatu saat jika kami sedang terlibat masalah, tolong jangan paksakan pendapatmu padanya, Chaeyoung dan kau adalah orang yang berbeda. Cara kalian menghadapi dan menyelesaikan masalah juga pastinya berbeda, jadi tolong biarkan dia mencari dan memilih jalan keluarnya sendiri,"
Kalimat Chanyeol cukup menohok Jisoo. Pria itu seolah mengatakan bahwa Jisoo terlalu banyak menginterupsi pemikiran Rosé selama ini. Meski benar, Jisoo merasa apa yang ia lakukan bukanlah hal yang salah. Jisoo tak ingin melihat orang yang ia sayangi seperti saudara kandungnya sendiri menderita di kemudian hari.
***
"Oppa, mengobrol apa saja dengan eonni? Kenapa ia tidak seperti biasanya?" tanya Rosé saat keduanya sudah naik ke mobil.
"Hanya mengobrol biasa, mungkin dia sudah sadar bahwa aku bukanlah ancaman untukmu," Chanyeol menjawab dengan santai. Ia fokus dengan kemudinya.
"Kemana kita pergi?"
"Nonton,"
"Yang benar saja! Bukankah itu berbahaya?"
Chanyeol tersenyum tak menjawab, ia melajukan mobilnya lebih cepat kali ini hingga keduanya sampai di depan sebuah gedung di pinggiran kota.
"Apa ini?"
"Movie room," Rosé mengerutkan dahinya, ia pernah dengar tentang movie room tapi menurutnya movie room bukanlah tempat yang positif untuk berkencan.
Chanyeol berjalan terlebih dahulu sebelum 2 menit kemudian Rosé menyusul dengan penyamarannya. Keduanya bertemu dengan seorang pria yang tampak seperti pemilik tempat.
"Aku membuat reservasi," kata Chanyeol singkat.
"Atas nama?"
"Kim Hyunjae,"
Pria itu membuka buku dan kemudian mengambil sebuah kunci beserta sebuah CD. Ia memberikannya pada Chanyeol.
Movie room yang didatangi Chanyeol berbeda dengan movie room biasanya. Tempat itu sangat ekslusif karena selain menjanjikan privasi, tempat itu juga punya berbagai alat yang sangat mewah sehingga menonton di ruangan akan terasa seperti menonton di bioskop pada umumnya. Sofa menonton yang mewah serta ruangan yang kedap suara. Belum lagi audio dan televisinya. Chanyeol bahkan berjanji untuk membeli barang yang sama besok.
"Aku baru tahu ada yang seperti ini," kata Rosé tak henti-hentinya takjub.
"Seseorang merekomendasikannya padaku,"
"Ini bagus, movie room biasanya tak akan sebagus ini bukan?"
Chanyeol mengangguk setuju lalu mulai meletakkan CD pada player yang terletak di bagian tengah ruangan.
"500 days of summer?"
Chanyeol mengangguk, ia menyandarkan tubuhnya ke sofa.
"Aku benci sekali pada karakter Summer,"
Chanyeol terkekeh mendengar ocehan Rosé. Tampaknya gadis itu akan mengeluh di sepanjang film.
"Lihat! Setelah semua yang terjadi, seenaknya saja ia meninggalkan Tom!" kata gadis itu emosi.
"Menurutmu Summer atau Tom yang salah?"
"JELAS SUMMER!" jawab Rosé semakin emosi.
"Kalau aku, Tom,"
Jawaban Chanyeol membuat Rosé menoleh. Jelas-jelas korbannya di sini adalah Tom. Summer meninggalkan pria itu karena ia merasa Tom belum cukup membuat hatinya bergetar setelah apa yang keduanya jalani selama ini.
"Sejak awal Summer tak pernah bilang kalau mereka sedang berkencan,"
"Ya tapi kan hubungan mereka dekat, mereka bahkan memiliki kesamaan dalam banyak hal. Mereka sudah melakukan banyak hal bersama-sama,"
"Sebelum melakukan semua hal itu, apakah Tom sudah menegaskan tujuannya?"
Rosè tampak berpikir. Benar juga! Hubungan Tom dan Summer mengalir begitu saja sampai Tom mengira bahwa keduanya telah menjadi dekat melebihi sebuah pertemanan tapi kenyataannya berbeda. Summer tak pernah berniat berkencan dengan Tom. Ia hanya senang karena Tom sangat mengerti dirinya dan punya banyak hal yang dapat mereka lakukan bersama-sama.
"Aku tidak ingin seperti Tom," kata Chanyeol kemudian, "saat ini hubungan kita sama seperti mereka, kita saling merasa nyaman karena kita punya banyak sekali kemiripan tapi aku tidak ingin menyesal seperti Tom,"
Rosé terdiam. Ia tahu kemana arah pembicaraannya dengan Chanyeol.
"Jadi, berikan aku kejelasan, apakah kita hanya teman atau sepasang kekasih karena jika kau bilang kita hanya teman, maaf aku tidak bisa berteman denganmu,"
"Oppa--,"
"Aku menyukaimu, aku ingin kita berkencan Park Chaeyoung,"
KAMU SEDANG MEMBACA
tvN Life Bar : EXO Chanyeol and Blackpink Rosé special ✔
FanfictionBREAKING NEWS : EXO Chanyeol and Blackpink Rosé Dilaporkan Akan Menikah. Kisah asmara bak cerita dalam fanfiction akan terwujud dalam kehidupan nyata!!