62

1.6K 169 50
                                    

Sejak gadis yang kini duduk di hadapan Chanyeol itu memberikannya sebuah benda panjang dengan dua garis merah di bagian tengahnya, Chanyeol masih belum juga membuka mulutnya. Ia tak percaya dengan apa yang sedang terjadi di kehidupannya.

"Kau pasti terkejut," kata gadis itu lemah.

"Apa ini sungguhan?" Chanyeol tak percaya dengan apa yang dipegangnya sekarang. Alat tes kehamilan yang menunjukkan hasil positif.

"Aku tidak akan membuat lelucon seperti ini, oppa,"

"Ini--, ini anakku?" tanya Chanyeol dengan nada hati-hati. Ia tak ingin membuat gadis itu terluka dengan pertanyaannya.

Gadis itu pun menghela napasnya. Ia menjawab ya dengan tatapan matanya.

Chanyeol menyisir rambutnya kebelakang. Ia tak tahu harus menunjukkan reaksi bagaimana di saat seperti ini. Di usianya yang sekarang seharusnya ia bahagia karena ia akan dikaruniai seorang bayi tapi masalahnya, bayi itu tak sepenuhnya merupakan buah cintanya.

Kim Luna, itu adalah nama gadis yang sedang duduk di ruangan kerja Chanyeol sekarang. Ia adalah seorang penulis lagu yang baru Chanyeol kenal selama sekitar 9 bulan belakangan ini. Bekerjasama dalam sebuah project membuat intensitas pertemuan keduanya menjadi lebih sering.

Awalnya mereka hanya saling jujur dengan keadaannya masing-masing hingga akhirnya muncul perasaan lain di benak keduanya. Memiliki latar belakang kisah asmara yang hampir mirip membuat rasa simpati tumbuh begitu subur di hati masing-masing hingga suatu ketika Chanyeol menyadari bahwa apa yang  ia rasakan bukanlah perasaannya yang sesungguhnya.

Hari-harinya yang sepi tanpa kehadiran Rosé membuat hati Chanyeol terasa begitu kosong. Ia begitu merindukan perhatian sampai kemudian Luna datang dan mengisi posisi tersebut. Chanyeol yang sadar bahwa posisi Rosé tak akan dapat digantikan oleh siapapun pun akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungannya namun sayang, Chanyeol baru menyadari hal itu saat satu malam panasnya bersama Luna telah berlalu.

Awalnya Luna menerima keputusan Chanyeol dan setuju untuk menganggap hubungan keduanya hanyalah perasaan sesaat sehingga gadis itu pun pergi dan tak lagi menghubungi Chanyeol kembali. Ia kembali ke kehidupannya yang semula seperti sebelum bertemu dengan Chanyeol.

Namun kenyataan berkata lain, Luna menemui Chanyeol kembali dan kali ini ia tak sendiri melainkan bersama janin kecil yang sedang tumbuh di rahimnya.

"Aku tahu kau sudah kembali bersamanya, karena itu aku datang untuk memberimu kesempatan,"

Chanyeol mengangkat wajahnya menatap wajah gadis itu.

"Semua ada di tanganmu, kau mau jadi pria baik yang akan bertanggung jawab atas apa yang sudah kau lakukan atau kau mau jadi pria egois yang hanya peduli pada kebahagiaanmu saja," Luna meraih tas dan ponselnya sebelum kemudian ia berjalan keluar ruangan Chanyeol.

***

Chanyeol dalam penerbangan ke Paris bersama Rosé untuk fitting gaun dan jas pernikahan mereka. Sejak berangkat Chanyeol tampak tak bersemangat. Ia bahkan terlihat letih sehingga Rosé pun mengkhawatirkannya.

"Oppa, apa kau sakit?"

Chanyeol menggeleng lemah.

"Wajahmu tampak tak baik-baik saja, apa oppa mau pergi ke dokter nanti?"

"Aku baik-baik saja," jawab Chanyeol sambil meraih jemari kekasihnya.

"Aku tidak tahu beban masalah apa yang sedang oppa hadapi tapi oppa bisa percaya padaku dengan membagi sedikit beban itu denganku, aku akan senang jika oppa melakukannya,"

tvN Life Bar : EXO Chanyeol and Blackpink Rosé special ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang