37

2.1K 222 32
                                    

Begitu pesawat mendarat, Rosé segera meminta salah satu manajernya untuk mengantarnya pergi ke asrama EXO. Ia belum pernah datang ke sana sebelumnya sehingga ia tampak canggung meski Baekhyun menyambut kedatangannya.

"Naik saja ke kamarnya,"

"Apa dia baik-baik saja?"

"Entahlah, dia tidak keluar kecuali untuk makan dan minum selama dua hari ini,"

Rosé pun berjalan menaiki tangga, ia diberitahu bahwa kamar Chanyeol terletak di lantai dua di bagian paling ujung. Ia pun mengetuk pintu itu, "oppa, kau di dalam? Ini aku Chaeyoung-i,"

Pintu kemudian terbuka dan tampaklah sosok Chanyeol yang keadaannya tak bisa dibilang baik. Kamarnya berantakan seperti ia baru saja sengaja mengamuk di kamarnya dan Rosé pun memeluknya.

"Oppa, aku sangat mengkhawatirkanmu," kata Rosé setelah pintu kamar Chanyeol tertutup.

Chanyeol tak menjawab. Ia terus memeluk Rosé seolah hanya itu yang ia butuhkan sekarang.

"Oppa, bahkan jika teman-temanmu buruk, belum tentu kau juga seperti itu," kata Rosé sambil memunguti barang-barang Chanyeol yang berjatuhan di lantai dan mengembalikannya ke tempat asal.

"Aku sama buruknya dengan mereka,"

Rosé menghentikan kegiatannya dan duduk di samping Chanyeol. Ia menggenggam kedua telapak tangan Chanyeol dan menatapnya dengan lembut.

"Aku mengetahuinya tapi aku tidak melakukan apapun, aku terlalu pengecut Chaeyoung-ah,"

"Tidak, aku juga akan melakukan hal yang sama jika jadi oppa, tidak mudah untuk mengoreksi perilaku buruk dari seorang teman apalagi mereka lebih tua dari kita,"

"Seandainya aku bertindak saat itu, mungkin korbannya tidak akan jadi lebih banyak,"

"Oppa, berhenti merasa bersalah hanya karena oppa tahu dan tidak melakukan apapun, mereka tidak akan berubah meski kau memintanya dengan baik-baik,"

Chanyeol tahu tentang apa yang mereka bicarakan karena Chanyeol memang sempat bergabung dalam grup Joonyoung yang lain bersama Jonghyun. Ia suka berteman dengan mereka karena mereka sama-sama menyukai musik dan motor namun Chanyeol tak suka dengan apa yang mereka lakukan sehingga ia pun meninggalkan grup itu. Chanyeol pikir ia sama berdosanya karena mengetahui tapi tak melakukan apapun untuk mencegah teman-temannya bertindak berlebihan.

"Terimakasih karena sudah datang," kata Chanyeol setelah Rosé selesai membantunya membereskan kamar.

"Tentu saja aku harus datang, aku tidak akan membiarkan kekasihku menyalahkan dirinya terus menerus,"

"Kau percaya padaku?"

"Kali ini iya,"

"Kali ini?"

Rosé mengangguk. Memang benar, kali ini ia percaya bahwa Chanyeol tak terlibat dengan kasus yang sedang terjadi. Ia yakin pria seperti Chanyeol tak akan tega melakukan hal seperti itu pada perempuan.

"Oppa, ini tidak apa-apa?" tanya Rosé saat Chanyeol membawanya pergi menuju garasi. Bukan mobil melainkan motor scooter warna birunya.

"Aku ingin sekalian mencari udara segar sambil mengantarmu pulang,"

"Baiklah, kurasa orang-orang tidak akan menduga bahwa ada idol yang akan berkencan sambil mengendarai motor," kata Rosé meyakinkan dirinya.

Rosé meraih helm yang diberikan oleh Chanyeol dan Chanyeol membantunya untuk mengunci grip helmnya. Keduanya pun kemudian menyusuri jalanan Kota Seoul dengan santai seperti pasangan normal.

"Aku tidak tahu naik motor akan semenyenangkan ini," kata Rosé senang. Ia baru pertama kali mengendarai motor karena di Korea Selatan sendiri pengguna motor tidak cukup umum.

"Kita harus lebih sering melakukannya," komentar Chanyeol yang dijawab anggukan oleh Rosé, "Ah ya, jangan berkontak mata dengan siapapun saat mengendarai motor, saat lampu merah kau menunduk saja," lagi-lagi Rosé mengangguk.

"Jadi sepulang salty tour oppa jadi cukup akrab dengan Joonyoung?" tanya Rosé saat keduanya berhenti di pinggiran sungai Han.

Chanyeol mengangguk karena memang begitu kenyataannya. Ia telah lama mengenal Jonghyun karena mereka juga akrab dengan Zico, Taejoon dan Changwook namun untuk Joonyoung Chanyeol baru mengenalnya lewat acara variety yang ia bintangi. Keduanya punya minat yang sama tentang musik dan motor sehingga mereka jadi lebih akrab dan beberapa kali menghabiskan waktu bersama.

"Awalnya grup itu hanya membahas tentang candaan antar pria saja, kau tahu pria terkadang juga membahas hal-hal dewasa sampai kemudian ada satu video yang masuk,"

Rosé mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia mendengarkan cerita Chanyeol dengan seksama.

"Aku sempat melihatnya tapi kemudian aku sadar bahwa itu diambil tanpa sepengetahuan si perempuan sehingga aku bilang pada Joonyoung hyung untuk tidak melakukannya dan dia justru mengataiku sok suci sehingga aku kesal dan keluar begitu saja,"

"Aku tidak mengerti, kenapa para pria suka menonton video dewasa?"

"Entahlah, mencari referensi mungkin?"

"Yak, oppa sudah bagus apalagi yang mau kau lakukan?"

Chanyeol awalnya tercengang dengan pujian yang dilayangkan oleh Rosé dan kemudian sebuah pikiran nakal melintas di benaknya. Chanyeol mendekatkan tubuhnya ke arah Rosé. Ia menatap gadis itu lekat-lekat dan membisikkan sesuatu di telinga Rosé, "kau mau makan ramyeon di apartemenku?"

Wajah Rosé memerah padam. Ajakan makan ramyeon bisa diartikan seperti netflix and chill yang artinya Chanyeol sedang mengajaknya melakukan 'sesuatu'.

"Wae? Kenapa wajahmu merah? Kau tidak mau?"

Rosé semakin bergidik dengan hembusan-hembusan napas Chanyeol di kulitnya. Bulu kuduknya berdiri bukan karena udara malam yang dingin, "m-mau,"

tvN Life Bar : EXO Chanyeol and Blackpink Rosé special ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang