33

2.1K 229 21
                                    

Rosé baru selesai dengan persiapan comeback bersama anggota Blackpink lainnya. Comeback kali ini akan dilakukan hingga ke pasar US dan diteruskan dengan tur konser mereka. Meski lelah, mereka yakin itu tak akan sia-sia karena pasti banyak fans yang menunggu mereka.

Begitu kembali ke asrama, Rosé mulai membuka ponselnya dan kemudian melemparkannya asal-asalan. Tak ada satupun pesan yang dikirimkan oleh Chanyeol sehingga ia kecewa. Ia ingin mengomeli kekasihnya tersebut tapi ia kemudian ingat bahwa kekasihnya pasti punya alasan yang kuat untuk tak menghubunginya.

"Kau marah?" tanya Chanyeol begitu sambungan video callnya terhubung. Ia melihat Rosé tampak enggan menatapnya.

Lupakan pemikiran dewasa dan maha pengertian yang tadi ia pelajari, kini ia benar-benar menunjukkan rasa kesalnya pada Chanyeol.

"Tidak," jawab Rosé singkat.

"Maaf aku tidak sempat menghubungimu, aku sangat sibuk,"

"Jangan khawatir, aku tidak menunggu oppa karena aku juga sibuk, aku bahkan tidak sadar bahwa oppa sudah tak menghubungiku sejak 47 jam 32 menit 40 detik yang lalu,"

Chanyeol menahan tawanya. Bagaimana orang yang tidak sadar bisa menyebutkan waktu tunggu dengan sedemikian detailnya, "aku terlalu fokus dengan project solo untuk SM Station selanjutnya, maafkan aku Chaeyoung-ah,"

Rosé mengangguk-angguk malas. Raut wajahnya masih menunjukkan bahwa ia kesal.

"Ayolaaaah, jangan marah lagi, aku sudah minta maaf,"

"Kalau dengan minta maaf saja urusan bisa selesai, maka penjara pasti sepi sekarang,"

"Bagaimana kalau kita makan malam? Aku akan menebus dosaku,"

Rosé menghela napasnya, Chanyeol selalu menyogoknya dengan makanan, "apa oppa ingin aku terlihat bengkak saat comeback?"

"Jadi aku harus bagaimana?"

"Oppa sendiri yang memintaku untuk selalu memberi kabar, dulu oppa sangat marah hanya karena aku tidak bilang bahwa aku sudah landing dan sekarang apa?"

Dulu Rosé jarang sekali mengirim pesan pada Chanyeol dan saat dihubungi pun Rosé lebih banyak membalas dengan balasan singkat tanpa emoticon sehingga Chanyeol memintanya untuk lebih perhatian agar hubungan keduanya tetap baik meski jarang bertemu. Chanyeol memahami keadaan Rosé yang saat itu masih awam dalam berkencan. Rosé tidak tahu apa saja yang harus dilakukan oleh pasangan berkencan pada umumnya.

"Maaf , kau pasti kesal karena aku sendiri yang melanggar komitmen kita,"

"Kalau pada akhirnya seperti ini, lebih baik dulu oppa tidak menuntutku, apa oppa tidak tahu betapa kesalnya aku menunggu oppa membalas pesanku?"

"Iya aku tahu, aku minta maaf, jangan marah lagi,"

"Aku juga tidak ingin marah-marah tapi oppa yang selalu membuatku marah, seharusnya jangan membuatku mempercayaimu kalau kau memang tidak bisa menjaga komitmen,"

"Ini hanya masalah kecil, kenapa kau selalu membesar-besarkan masalah?"

Rosé tak percaya dengan apa yang didengarnya. Sudah membuatnya marah sekarang menuduhnya membesar-besarkan masalah.

"Kalau kau seperti ini, ini namanya kau cari masalah Chaeyoung-ah,"

Rosé membuka mulutnya tak percaya. Siapa yang menyulut masalah dan sekarang siapa yang dituduh membesar-besarkan dan cari masalah, "oppa, jadi aku lagi yang salah?"

"Okay aku mengerti, sebaiknya kita istirahat saja, aku sangat lelah dan sedang tidak ingin bertengkar," radar Chanyeol memberinya peringatan untuk segera mengakhiri video callnya karena jika ia lanjutkan, keduanya akan bertengkar hebat. Ia tak ingin mendengar kalimat aneh dari bibir Rosé.

"Apa? Jadi oppa lelah karena mengobrol denganku? Aku tidak percaya kalau oppa akan mengatakannya, padahal dulu oppa bilang aku adalah sumber energimu," Chanyeol mulai mengerutkan alisnya saat mendengar Rosé mulai mengucapkan kalimat keramatnya, sebentar lagi pasti akan lebih kejam ucapannya sehingga Chanyeol pun mematikan sambungan video callnya secara sepihak. Ia tidak ingin mendengarkan kalimat Rosé selanjutnya.

Rosé terkejut karena ponselnya mendadak kembali ke layar utama. Ia menjatuhkan ponselnya ke samping bantal dan juga mendaratkan wajahnya ke bantal. Ia berteriak sejadi-jadinya karena kesal dengan sikap Chanyeol.

Setelah berhasil menurunkan emosinya, Rosé pun turun dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar. Ia masuk begitu saja ke kamar Lisa tanpa mengetuk pintu. Lisa yang sedang asyik memainkan ponselnya pun langsung tahu apa yang sedang terjadi dengan Rosé.

"Bertengkar lagi?"

"Chanyeol oppa benar-benar menguji kesabaranku," katanya sambil merebahkan diri di samping Lisa, "kalau akhirnya begini, aku menyesal mau berkencan dengannya,"

"Sepertinya aku pernah dengar seseorang berkata bahwa ia sangat beruntung punya kekasih seperti Chanyeol oppa,"

Rosé menanggapi komentar Lisa dengan lirikan tajam. Bukannya menenangkannya Lisa justru menggodanya.

"Memang ada masalah apa lagi?"

"Dia menutup telepon secara sepihak padahal aku sedang bicara,"

"Memang kau bicara apa?"

Rosé tidak menjawab. Ia masih kesal dengan sikap Chanyeol.

"Kalau kau bicara tentang perpisahan, tentu saja dia tidak mau dengar,"

"Aku belum mengatakannya,"

"Justru karena belum makanya ia menutupnya duluan, dia pasti benar-benar tidak mau mendengarnya darimu,"

"Tapi kan itu justru membuatku semakin marah!"

"Chaeyoung-ah, belajarnya menahan diri, kau tidak bisa seenaknya mengatakan putus, sesabar apapun Chanyeol oppa, akan ada saatnya ia jengah dengan ucapanmu, memang kau siap benar-benar putus dengannya?"

Rosé tak langsung menjawab karena sebenarnya ia juga tak ingin berpisah dengan Chanyeol. Ia hanya ingin diperhatikan. Ia ingin Chanyeol hanya peduli padanya.

tvN Life Bar : EXO Chanyeol and Blackpink Rosé special ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang