tvN Life Bar : EXO Chanyeol and Blackpink Rosé special ✔

67

Rosé heran dengan keberadaan Lisa yang sepagi itu sudah ada di apartemennya.

"Kenapa kau di sini?" tanya Rosé seraya menuruni tangga. Ia merasakan nyeri di pergelangan kakinya.

"Kau tidak ingat?"

Rosé menggelengkan kepalanya.

"Baekhyun oppa semalam meneleponku dan memintaku untuk menjagamu karena kau mabuk,"

Akhirnya Rosé ingat. Semalam ia minum bersama Baekhyun sampai ia tak sadarkan diri.

"Baekhyun oppa, apa semalam aku merepotkanmu?" tanya Rosé yang sengaja menghubungi Baekhyun untuk berterimakasih karena pria itu telah menemaninya kemarin.

"Apa kau baik-baik saja sekarang?"

Rosé mengangguk, "apa aku melakukan sesuatu yang buruk saat aku mabuk?"

Baekhyun menjawab tidak dan meminta Rosé untuk melupakan apapun yang terjadi kemarin.

Flashback

"Chaeyoung-ah, apa kau tidur?" tanya Baekhyun saat Rosé meletakkan kepalanya di atas meja.

Rosé tak menjawab, ia hanya menggelengkan kepalanya. Gadis itu masih setengah sadar.

"Kalau kau belum tidur aku akan menceritakan sebuah cerita padamu," Baekhyun menarik napasnya sebelum ia memulai ceritanya, "dulu ada seorang anak laki-laki yang bodoh. Dia menyukai seorang gadis tapi kemudian ia menyerah,"

"Kenapa dia menyerah?"

"Anak laki-laki itu pikir gadis yang disukainya akan lebih bahagia jika bersama dengan orang lain,"

"Apa itu cinta sepihak?"

"Eoh, cinta sepihak," Baekhyun membenarkan, "kau tahu apa yang belakangan ini anak laki-laki itu pikirkan?"

Rosé menggeleng pelan dan hati-hati. Ia tak ingin muntah karena terlalu keras menggeleng.

"Jika seandainya dulu anak laki-laki itu tidak menyerah, apakah akan ada yang berubah? Apakah gadis yang disukainya itu akan lebih bahagia?"

"Apa gadis itu tak bahagia sekarang?"

"Entahlah, terkadang anak laki-laki itu melihatnya tersenyum tapi terkadang ia melihatnya marah, tertawa dan juga menangis,"

"Itu artinya gadis itu berbahagia oppa,"

"Benarkah?"

Rosé mengangguk dengan mata yang masih terpejam.

"Syukurlah, aku lega mendengarnya," Baekhyun tersenyum menatap Rosé. Ia berharap Rosé bahagia dengan pilihannya.

***

Baekhyun pergi meninggalkan Rosé untuk ke kamar mandi sebelum ia mengantarkan gadis itu pulang.

Rosé mengangkat kepalanya dan mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia merogoh tas dan mengambil ponsel miliknya.

"Chanyeol oppa," kata Rosé saat penggilannya tersambung. Tak ada jawaban dari seberang telepon sehingga Rosé pun melanjutkan kalimatnya, "apa kau mendengarku? Ketuk ponselnya 2 kali jika kau mendengarnya,"

Rosé tersenyum saat mendengar suara ketukan dua kali, "aku pergi minum dengan Baekhyun oppa, apa kau marah? Ketuk ponselmu sekali kalau tidak dan ketuk dua kali kalau ya,"

Suara ketukan terdengar sekali.

"Apa oppa sedang minum sekarang? Maksudku apa kau sedang sadar?"

Rosé kembali mendengar suara satu kali ketukan.

"Baguslah, jadi apapun yang kukatakan malam ini, hanya oppa yang akan mengingatnya," Rosé memindahkan ponselnya ke telinga sebelah kanan dan memutar tubuhnya, "ini hebat sekali, kenapa aku merasa seperti aku sedang mengobrol langsung denganmu," Rosé terkekeh geli karena ia berhalusinasi bahwa Chanyeol berada di hadapannya menatapnya dengan sayu, "aku merindukanmu, bisakah aku menyentuhmu?"

Satu kali ketukan.

Tangan Rosé bergerak merabai rambut hingga dagu priia yang ada di khayalannya tersebut,"bisakah aku menciummu juga?"

Kali ini Rosé tak mendengar suara ketukan, ia terkejut karena pria khayalannya itu kini meraup bibirnya. Mengecupnya perlahan berkali-kali.

"Jangan tinggalkan aku, kumohon," Rosé menangis saat kecupannya berakhir. Ia merundukkan wajahnya melampiaskan emosinya dengan menangis tersedu-sedu.

"Chaeyoung-ah," suara Baekhyun membuatnya menoleh, "Chanyeolli oppa di sin-," Rosé sadar pria itu hanyalah khayalannya.

"Kita pulang saja," kata Baekhyun sambil memapah Rosé keluar dari bar.

Seorang pria menatapnya dari kejauhan. Ia menyeka air matanya. Ia semakin berat meninggalkan Rosé terlebih setelah ciuman perpisahannya barusan.

Flashback end