tvN Life Bar : EXO Chanyeol and Blackpink Rosé special ✔

26

Haiiii~~
Sebelumnya aku minta maaf karena kemarin udah update sampe 30 tapi aku unpublish lagi. Alasannya adalah karena beberapa scene lupa belum aku masukkin makanya aku publish ulang di beberapa bagian.

Semoga kalian menikmati ceritanya.

With love

makimakii

****

Hampa ~~
Hanya itu yang bisa Chanyeol sebutkan untuk mewakili perasaannya sekarang. Kendati punya banyak teman dan penggemar yang memperhatikannya, hatinya masih saja terasa sepi. Bahkan keberadaan Rosé pun tak cukup memenuhi hatinya karena keinginannya belum terpenuhi sepenuhnya.

Seperti biasa jika tak ada jadwal Chanyeol akan duduk di balik meja kerjanya, menatap serius ke lembaran-lembaran kertas yang penuh dengan coretan tulisan tangannya. Tong sampah juga sudah penuh dengan gundukan kertas.

“Hhhhhhhh,” desahan berat tak henti-hentinya keluar dari mulut pria tinggi tersebut.

“Kenapa aku seperti ini?” tanya Chanyeol pada dirinya. Chanyeol yang dulu jarang sekali merasa bosan karena selalu ada yang ingin ia lakukan, tapi kali ini berbeda. Ia merasa segala hal tak cukup menarik minatnya.

“Chanyeol-ah, tidak mau ke salon?” Chanyeol merengut dengan tawaran Baekhyun melalui telepon.

Tentu saja ia tak tertarik dengan kegiatan pergi ke salon untuk mengisi waktu luang.

“Kau akan menyesal kalau tidak mau,” Baekhyun melanjutkan kalimatnya saat Chanyeol tak juga menjawabnya.

“Sejak kapan aku suka pergi ke salon kecuali untuk mewarnai rambut dan treatment kulit kepala?”

“Serius aku tidak bohong, kemari saja!”

Chanyeol masih menolak hingga kemudian ia mendengar Baekhyun mengobrol dengan orang lain. Suara yang cukup familiar di telinganya.

“Baek-baekhyun-ah, itu Chaeyoungi?”

“Yasudah kalau kau sibuk, goodbye !!!” Baekhyun buru-buru menutup teleponnya sambil terkekeh geli. Mengganggu Chanyeol adalah kebahagiaan tersendiri.

“Jangan bilang oppa menyuruhnya kemari !” kata Rosé saat Baekhyun memasukkan ponselnya ke dalam saku.

“Aku tidak menyuruhnya tapi aku yakin dia akan segera kemari,”

Rosé menghela napasnya. Kalau saja Baekhyun bukan seniornya, Rosé pasti sudah mengomelinya habis-habisan.

“Kau mewarnai rambut apakah akan comeback?” tanya Baekhyun sembari duduk di kursi salon di samping Rosé. Ia meminta pada staf salon agar bisa berada dalam satu ruangan dengan Rosé.

“Aku tidak akan memberitahu oppa, oppa akan spoiler nanti,”

“Ya Tuhaaaan, kau ini selalu berprasangka buruk padaku,”

“Jelas saja aku berprasangka buruk, apa oppa tidak ingat kejadian di acara SMA tahun lalu? oppa hampir saja mencelakaiku,” Baekhyun membelalakkan matanya. Ia tak ingat pernah berbuat buruk pada Rosé.

“Oppa melambaikan tangan saat kami menerima award di atas panggung dan gara-gara itu salah satu dari kami dikira memiliki hubungan khusus denganmu,”

“Apa aku seaneh itu sampai kau benci dikira punya hubungan denganku?” tanya Baekhyun sambil berpura-pura sedih.

“Bukan itu masalahnya, oppa tahu kan kalau oppa punya cukup banyak fans fanatik? Mereka lebih berbahaya daripada penjahat kalau sedang marah,”