68

1.7K 154 27
                                    

Rasa tak nyaman masih Rosé rasakan meski hari sudah sore. Entah berapa banyak alkohol yang ia minum semalam. Bahkan sup buatan D.O. yang dibawakan oleh Lisa tak cukup membuat pengarnya mereda.

"Chaeyoung-ah, seseorang datang untuk menemuimu," kata Lisa saat ia membuka pintu kamar Rosé.

Rosé beranjak dari tempat tidurnya dan turun ke lantai bawah. Seorang perempuan menyapanya. "Selamat sore, Chaeyoung-ssi,"

"Kenapa kau ada di sini?" tanya Rosé.

"Chaeyoung-ah, aku akan menunggu di kamarmu agar kalian bisa mengobrol dengan nyaman," kata Lisa yang kemudian masuk ke kamar Rosé.

"Ada yang harus kukatakan padamu, apa kau punya waktu?" Rosé menatap tas besar yang ada di samping perempuan itu. Tampaknya perempuan itu akan pergi jauh tapi bersama kekasihnya, sungguh kurang ajar.

"Aku hamil,"

"Aku juga sudah tahu kalau itu!!" Rosé memutar bola matanya kesal, ia tak perlu harus diingatkan juga siapa ayahnya.

"Tapi bukan dengan Chanyeol oppa,"

"Wait, what?" Rosé membelalakkan matanya tak percaya.

"Aku memang berbohong kalau bayi ini adalah anak Chanyeol oppa, tapi aku tak bohong saat aku bilang aku mencintai Chanyeol oppa"

"Aku bahkan tak peduli pada perasaanmu, lalu apa Chanyeol oppa tahu tentang kebohonganmu?"

"Dia tahu," Luna tampak tenang saat mengatakannya.

"Dan dia tetap akan bertanggung jawab meski tahu bayi itu bukan anaknya?"

Luna mengangguk singkat.

"WAE? Kenapa dia harus bertanggung jawab?"

"Mungkin karena ia juga mencintaiku?"

Rosé ingin menjambak rambut gadis itu kalau ia tak ingat harus bisa menahan kemarahannya. Bagaimana gadis itu bisa secara tidak tahu malu mengatakan hal seperti itu kepadanya.

"Kau sudah selesai? Kalau sudah silahkan pergi!!" usir Rosè.

Luna tak beranjak dari posisinya meski ia sudah diusir oleh si tuan rumah. Ia justru tertawa sambil menatap Rosé. Gadis itu sudah gila pikir Rosé.

"Aku berharap seperti itu, tapi ternyata tidak. Ia hanya kasihan kepadaku dan aku membencinya,"

Kepala Rosé terasa semakin pusing setelah mendengar ocehan Luna. Ia tak mengerti sama sekali.

"Kau benar, meski aku menikah dengannya, hanya tubuhnya yang akan kumiliki bukan hati dan pikirannya. Dia tak pernah mencintaiku, dia hanya kasihan padaku. Aku tak bisa menikah dengan orang yang mengasihaniku jadi aku memutuskan untuk pergi selama-lamanya," Luna menarik napasnya sebentar dan melanjutkan kalimatnya, "dan kau !!! Pastikan kau memperlakukannya dengan baik. Jangan menyakitinya lagi dengan sikap kekanak-kanakanmu."

Luna kemudian beranjak dari tempat duduknya. Ia meletakkan secarik kertas di atas meja dan menyeret kopernya keluar dari apartemen Rosé.

Rosé masih kebingungan dan belum beranjak dari tempat duduknya sampai Lisa ikut duduk di sampingnya.

"Kau kenapa di sini?" tanya Rosé pada Lisa.

"Bukankah seharusnya aku yang mengatakannya?"

Rosé baru sadar. Ia buru-buru meraih mantel dan kunci mobilnya. Ia bergegas menyusul Chanyeol ke tempat yang dituliskan oleh Luna.

tvN Life Bar : EXO Chanyeol and Blackpink Rosé special ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang