73

3.9K 203 23
                                    

Chanyeol tak pernah segugup ini seumur hidupnya. Ia pikir moment debutnya adalah hal yang paling mendebarkan untuknya. Tapi ternyata ia salah, detik-detik penantian di depan pintu ruang tindakan tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam ternyata adalah yang paling mendebarkan sekaligus menguras emosi.

Ia ingin menerobos pintu masuk ruang tindakan, tapi kemudian ia mengurungkan niatnya. Ia tak ingin menjadi trending di Naver karena merusak fasilitas umum.

Total 11 jam Chanyeol sudah duduk di sana tanpa berniat mengisi perutnya. Perutnya menolak untuk diisi padahal ia sudah diomeli oleh ibu dan ibu mertuanya. Sebenarnya ada sedikit rasa sesal yang Chanyeol rasakan karena kemarin ia begitu sibuk dengan pekerjaannya sehingga ia tidak berada di samping Rosé saat perempuan itu mengalami kontraksi.

"Chanyeol-ah, tenangkanlah dirimu," kata ibu Chanyeol. Jujur saja melihat Chanyeol yang sedikit-sedikit berdiri dan mondar-mandirbmembuatnya semakin panik.

Tapi bagaimana Chanyeol bisa tenang?

Ia telah menunggu sekitar 40 minggu untuk kelahiran putrinya tersebut. Sejak usia 15 minggu memang Chanyeol sudah tahu jenis kelamin bayinya karena mereka rutin memeriksa keadaan sang jabang bayi. Mereka tak ingin ada sesuatu yang terjadi pada bayi yang dapat dipastikan akan mampu membuat ayahnya menjadi budak cinta melebihi kepada Rosé, sang ibu.

Chanyeol yang bahagia karena kehamilan istrinya pun rela menyetir pulang pergi tanpa istirahat dari Seoul ke Busan hanya untuk mengambil masakan D.O yang memang sedang diinginkan oleh Rosé. Apapun akan ia lakukan asal dua orang yang dicintainya itu bahagia.

"Eomma, apa melahirkan memang selama ini biasanya?" tanya Chanyeol menahan frustasi.

"Aku tahu kau khawatir, tapi sebaiknya kau juga menenangkan dirimu."

"Bagaimana aku bisa tenang? Ini sudah terlalu lama" keluhnya.

"Tunggu sebentar lagi, nak" sahut ibu mertuanya.

Benar saja, baru Chanyeol duduk sudah ada seorang dokter yang keluar dari ruang tindakan sambil membuka maskernya diikuti beberapa orang perawat di belakangnya.

"Selamat tuan Park, Nyonya Park sudah melahirkan bayi perempuan yang sangat sehat" katanya sambil tersenyum.

"Benarkah? Terimakasih, dokter" Chanyeol menghela napasnya lega, "jadi aku sudah bisa melihatnya?"

"Mereka akan dipindahkan ke ruang rawat sebentar lagi. Anda bisa menemui mereka saat itu."

"Sekali lagi terimakasih, dokter" ucap Chanyeol sekali lagi. Ia terlihat sangat lega sekarang meski masih tak sabar juga ingin melihat istri dan putrinya.

Setelah menunggu sekitar 35 menit, Rosé kemudian dipindahkan ke ruang rawat. Rosé sedang menyusui putri mereka saat Chanyeol masuk ke ruangan. Ia mendudukkan tubuh jangkungnya di pinggiran ranjang.

"Apa yang kau lihat?"

"Ti-tidak, aku tidak lihat apa-apa,"

Rosé bukannya malu hanya saja Chanyeol menatapnya dengan tatapan lapar di saat yang tidak tepat.

"Terimakasih," gumam Chanyeol pelan.

"Untuk?"

"Terimakasih karena kau kembali dengan sehat setelah melahirkannya,"

Rosé tersenyum sekilas dan kemudian mengerutkan dahinya saat melihat lingkar mata Chanyeol yang cukup gelap.

"Apa kau tidak tidur semalaman?"

"Bagaimana aku bisa tidur saat kau berjuang melawan maut untuk melahirkan putri kita?"

Rosé terkekeh mendengar kata-kata Chanyeol. Ia tahu suaminya akan mengatakan hal-hal yang berlebihan seperti itu. Jangankan di momen seperti ini, di hari-hari biasa pun Chanyeol sudah berlebihan.

tvN Life Bar : EXO Chanyeol and Blackpink Rosé special ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang