"Ayah ingin seorang cucu. Entah laki-laki atau perempuan. Bisakah kamu mengabulkan permintaan ayah?"
Suara serak sang raja terdengar memenuhi ruangan tempat ia bekerja dalam pemerintahan. Tak ayal membuat Johannes muda mengatupkan bibirnya serta menundukkan pandangannya. Kiranya sang raja mau menaikkan pangkatnya dengan mengajaknya berbicara penting di ruang kerjanya. Ternyata minta keturunan.
Bukannya tak sanggup mengabulkan, hanya saja ia sedang perang dingin dengan ratunya, Issabel. Perang es kalau Johannes menyebutnya.
"Untuk apa? bukannya putri mahkota Roséne akan menggantikan ayah? Kenapa aku harus memberimu keturunan?" tanya Johannes. Ia menyebutkan nama kakaknya yang didapuk oleh anggota kerajaan untuk menjadi Ratu Genova, pewaris tahta selanjutnya.
"Ya karena aku ingin. Kakak sulungmu itu tidak mau menikah. Dia hanya akan sibuk mengurus kerajaan tanpa mau berkeluarga. Kalau kakak keduamu, Neve, selalu mengembara entah kemana. Dia sibuk berpetualang hingga lupa kalau ayahnya sudah bau tanah." sang raja menjawab dengan agak dramatis. Membuat putra bungsunya menyebikkan bibirnya. Sudah tau bahwa sifat ayahnya jika diluar pekerjaan kerajaan akan berubah seratus delapan puluh derajat.
Sosok tegas, dermawan, dan tangguh itu akan menjadi sosok humoris, penyayang dan sedikit dramatis kala sedang bersama ketiga anaknya. Apalagi kalau sudah bersama sang ratu, bukan lagi raja yang ditakuti seluruh Genova, melainkan seorang penyair dari negri timur yang datang untuk meminta hati seorang putri. Lebay memang, tapi kenyataannya demikian.
"Issabel tidak mungkin mau hamil ayah. Ayah tau sendiri kalau Issabel masih—"
Raja menaikkan tangannya, menghentikan ucapan anaknya, "masih perang dingin, huh? Seharusnya kamu memanfaatkan ini untuk mengambil hati istrimu."
"Yah..." rengek Johannes seraya memasang wajah melas. Ia tidak akan bisa melakukan hal itu. Pastinya Issabel akan menentangnya.
Jujur saja hingga saat ini hubungannya dengan Issabel belum membaik. Walaupun dirinya sudah berusaha memperlihatkan perhatiannya pada istrinya, namun Issabel tidak peduli. Ia tetap membangun sebuah benteng agar dirinya tidak dapat mengusik hatinya. Segala usaha Johannes seperti menciumnya dengan mesra, memeluknya kala tidur, mengajaknya jalan-jalan di setiap senja sampai membuatnya bergairah ketika sedang adu mulut, rasanya sia-sia. Issabel tetap menolaknya meski terkadang hanyut dalam perlakuan Johannes. Itupun secara tidak sadar.
Johannes sampai tidak habis pikir. Apakah wajahnya jelek hingga istrinya itu tidak mencintainya? Padahal dia dinobatkan sebagai pangeran tertampan di Genova, bahkan tertampan di seluruh daerah kerajaan ayahnya. Ia mungkin tidak memiliki fisik yang terlalu kuat, akan tetapi ketampanannya, kepintarannya dan hatinya pasti bisa membuat wanita jatuh cinta. Termasuk Issabel. Seharusnya seperti itu.
"Bilang saja perintah raja. Pasti dia mau," ucap sang raja dengan wajah tengilnya tak lupa mengibaskan tangannya. Membuat Johannes muda makin menekuk wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mizpah ✖ Kim Seungmin ✅
FanfictionHubungan kita memang rumit, bahkan sejak kita pertama kali bertemu. Hubungan kita tidak semulus jalan tol. Parahnya, hubungan kita terlalu kusut layaknya benang kusut. Seratus tahun kumenunggu, rasanya sia-sia. Semibaku Alternative universe 17+