Playlist :
🎵 Justin Bieber - Stuck in The Moment
🎵 Stella Jang ft Lee Minhyuk - Beautiful mint lifeSemoga ketemu cluenya hihi
"Ayah seperti seorang duda menyedihkan," adalah celetukan Arthur di pagi hari saat melihat Cio sedang memasak. Anak lelaki yang masih dalam bentuk ruh itu duduk di atas kursi di meja makan seraya menopang dagunya. Ia mengamati ayahnya yang sedang memasak sarapan.
Arthur, anak Cio, nyatanya tidak pulang ke tempat asalnya kemarin. Ia malah ikut Cio sampai ke apartemennya. Cio sempat mengusirnya dan menyuruhnya masuk ke dalam perut Ailian. Tetapi Arthur malah mengikuti lelaki itu kemana-mana. Untung Arthur sedang mode anak kecil sehingga Cio tidak akan memarahinya.
"Diam Arthur, hentikan ocehanmu!" kecam Cio seraya mengaduk nasi gorengnya di atas wajan. Dirinya agak sensitif sekaligus kesal karena Arthur sejak semalam selalu mengoceh. Anaknya itu bahkan menceramahinya banyak hal sampai kedua rungunya panas.
"Aku 'kan hanya berkata sejujurnya. Biasanya ayah akan dimasakkan makanan oleh bunda. Berhubung kalian sedang...yah...bertengkar, ayah seperti seorang duda satu anak. Memasak sendiri, mencuci sendiri, bahkan membersihkan rumah sendiri," cuit Arthur dari tempat duduknya, lagi.
Cio mendesah pelan seketika. Memang salah keputusannya untuk menghamili Ailian secepat itu. Seharusnya ia hadirkan Arthur setelah mereka menikah agar pawang Ailian yang kecil ini tidak membuatnya kelabakan seperti kebakaran jenggot setiap hari. Meski Arthur akan tetap membuat masalah padanya, setidaknya ada Ailian yang akan menengahi mereka.
Lelaki kelahiran dua puluh tiga tahun silam tersebut memutus konversasi bersama anaknya dengan tidak menanggapinya kembali. Ia memilih menuangkan sepiring sosis potong ke dalam masakannya. Bunyi antara sudip dan wajan beradu pun terdengar memenuhi dapur, tempat yang biasa Ailian gunakan untuk memasak. Cio mengaduk masakannya dengan cepat sebelum mematikan kompornya. Ia merasa makanannya sudah matang.
Cio meniriskan nasi goreng buatannya ke sebuah piring lalu membawanya ke meja, di mana di sana Arthur sedang menumpu dagu dan mengamatinya dalam diam. Mata Arthur yang hitam keseluruhan, membulat sempurna begitu mencium aroma masakan Cio. Mungkin karena aromanya lezat sehingga seperti itu.
"Apa aku boleh ikut makan, Ayah?" Arthur bertanya ketika Cio mengambil sendok dari tempat alat makan di tengah meja makan. Cio menaikkan sebelah alisnya, menatap heran dan bingung sang anak.
"Memangnya ruh sepertimu bisa makan?" tanya Cio sangsi. Arthur memanyunkan bibirnya dan menggelengkan kepalanya.
"Belum bisa, sih. Tapi aku ingin mencobanya. Apa itu seenak buatan bunda atau enggak,"
Cio spontan menatap Arthur sinis, "kalau hanya ingin mengejek, lebih baik kamu diam atau aku telpon bundamu! Menyuruhnya untuk menggugurkan mediamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mizpah ✖ Kim Seungmin ✅
FanficHubungan kita memang rumit, bahkan sejak kita pertama kali bertemu. Hubungan kita tidak semulus jalan tol. Parahnya, hubungan kita terlalu kusut layaknya benang kusut. Seratus tahun kumenunggu, rasanya sia-sia. Semibaku Alternative universe 17+