三十四 | Awal Dari Segalanya #2

3.9K 753 297
                                    

Bacanya pelan-pelan ya
Biar kalian paham
Aku menaruh banyak clue di sini

Bacanya pelan-pelan yaBiar kalian pahamAku menaruh banyak clue di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Issabel terlihat seperti bunga Peony yang baru merekah di pagi hati. Auranya cerah dan berseri-seri. Wajah cantiknya, semakin bertambah cantik karena senyumnya terkembang sejak mentari sudah naik dari peraduannya. Perempuan hamil itu bahagia karena hari ini ulang tahunnya, tetapi bukan itu yang membuatnya bahagia. Melainkan bungkusan yang dibawa oleh Cecile.

Bungkusan dari kertas bekas itu, setelah dibuka, ternyata isinya adalah lukisan bergambarkan dirinya sedang melukis kapan hari bersama Luke. Ternyata Luke saat itu melukis dirinya, dan memberikan lukisannya tepat di hari ulang tahunnya. Betapa bahagianya Issabel kala Luke masih mengingat hari bertambah umurnya.

Issabel duduk di balkon kamarnya  sembari menatap lamat lukisannya. Ia meraba paduan warna yang membentuk gambar dirinya. Senyumannya tidak jua luntur meski bermenit-menit telah dilalui hanya dengan memandangi lukisan itu. Ia sampai mengabaikan secarik kertas lusuh yang berisi pesan Luke untuknya di pangkuannya.

"Aku harus memajangnya dimana menurutmu?" Issabel memutar kepalanya, meminta saran kepada Cecile. Wanita muda itu sedikit terkejut karena Issabel tiba-tiba mengajaknya bicara.

Cecile sempat termenung karena suasana di balkon hening akibat Issabel sibuk menatap lukisan itu.

"Ah...maaf putri. Bisa diulang pertanyaannya? Saya tidak konsentrasi saat putri bertanya," ujar Cecile sedikit bersalah.

"Itu...aku ingin bertanya. Aku harus memajang lukisan ini dimana? Kalau di kamar, aku takut Neese mencurigai pengirim lukisan ini." tutur Issabel agak sedih. Ia takut kalau semisal memajang lukisan hadiah dari Luke di kamarnya. Ia takut diam-diam Johannes mencari tahu.

Issabel tidak mau identitas Luke diketahui oleh Johannes. Ia takut terjadi sesuatu kepada Luke. Meskipun ia tahu Johannes tidak akan melukai Luke karena identitas Luke sudah berganti menjadi Laiv, tetap saja ada pikiran buruk bercokol di kepalanya.

"Menurutku, putri Issabel tidak usah memajangnya. Putri simpan saja di suatu tempat."

Issabel berbalik, menatap Cecile yang berdiri tepat di sampingnya. "Haruskah? Aku ingin melihatnya terus,"

"Maafkan saya putri. Tapi saya takut kalau pangeran Johannes mengetahuinya. Pangeran Johannes itu punya rasa penasaran yang tinggi, Putri."

Issabel langsung menyebikkan bibirnya. Sedih tidak bisa memajang lukisannya. Padahal lukisan sederhana ini dapat membuat perasaannya membaik.

Akhirnya wanita berstatus istri dari Johannes muda itu menaruh lukisan tersebut di atas meja, yang masih terdapat kertas pembungkus lukisan tadi. Sempatnya Cecile menghentikan pergerakan Issabel untuk membungkus kembali lukisan, tetapi Issabel mencegahnya. Cecile lantas membiarkan Issabel melakukan kemauannya. Gadis itu kembali ke tempatnya setelah mengambil kertas lusuh yang sempat dilupakan oleh istri Johannes muda.

Mizpah ✖ Kim Seungmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang