三十一 | Mendekat dan Menjauh

3.6K 684 308
                                    

Cio keluar dari ruang kerja milik dokter yang menjadi penanggung jawab stase-nya kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cio keluar dari ruang kerja milik dokter yang menjadi penanggung jawab stase-nya kali ini. Lelaki bersurai pirang itu kena omel lagi untuk kedua kalinya karena tidak konsentrasi dan melakukan kesalahan ketika menjalani koas hari ini. Kesalahan yang dilakukan oleh Cio cukup fatal, dan membuat lelaki itu hampir tidak akan lulus stase-nya.

Dengan gontai, Cio berjalan ke sebuah kursi panjang di dekat lorong cluster Asoka—ruang rawat inap yang berhubungan dengan gedung poli rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan gontai, Cio berjalan ke sebuah kursi panjang di dekat lorong cluster Asoka—ruang rawat inap yang berhubungan dengan gedung poli rumah sakit. Ia mengusap wajahnya secara kasar lalu menutup seluruh wajahnya dengan kedua tangannya. Cio frustrasi karena badan dan pikirannya tidak kunjung membaik setelah mendengar suara gadisnya beberapa hari yang lalu. Harusnya ia mendapatkan sedikit daya karena berhasil mendengar suara Ailian. Namun, ia tidak terjadi apa-apa. Mungkin karena yang ia dengar lebih banyak adalah suara tangisan darinya.

Kalau terus seperti ini, ia tidak bisa melanjutkan hidupnya lagi. Ia tidak bisa menjalani masa profesinya dan parahnya ia tidak bisa mendapat gelar dokter. Ia lebih baik batal nikah daripada tidak mendapat gelar dokter.

Cio lantas mengambil ponselnya di saku snellinya. Ia membuka aplikasi dial pada benda petak itu. Nomor Ailian mudah ia temukan karena berada di paling atas dengan perhitungan panggilan keluar lebih dari sepuluh. Cio bersyukur karena Ailian hanya memblokir nomornya. Gadis itu tidak mengganti nomornya. Ia masih punya kesempatan untuk membujuk ibu dari Arthur itu pulang.

Teringat Arthur, Cio agak heran karena Arthur semalam muncul dengan bentuk anak-anak. Anaknya itu menangis di depannya dan meminta dirinya untuk berbicara pada Ailian. Arthur minta agar Ailian mengizinkannya tetap hidup.

Cio jadi berpikir kalau Ailian mungkin akan menggugurkan bayinya. Sejatinya ia tidak masalah kalau Ailian akan menggugurkan janin itu karena dirinya tidak mau bertemu Arthur lebih dulu (di saat rencananya menjadi kacau begini). Tetapi melihat Arthur sampai meraung-raung begitu, membuat Cio jadi iba. Ia tahu sendiri kalau Arthur itu teramat sayang dan cinta pada ibunya sampai hidupnya seolah didedikasikan untuk memuja ibunya saja.

Cio lantas memanggil nomor Ailian. Ia mendekatkan benda petak itu ke telinganya selagi nada sambung terdengar. Ia berharap Ailian mau mengangkat telponnya meski itu mustahil.

Mizpah ✖ Kim Seungmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang