结束 ❤️

4.3K 711 498
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Final Part


Dini hari gue terbangun dengan perasaan gundah gulana. Pasalnya orang di samping gue, yang tertidur pulas tanpa busana ini akan menikah pada pukul delapan pagi nanti. Hari ini telah tiba yaitu hari pernikahan antara Cio dan Lala. Hari dimana Cio akan menyandang status sebagai lelaki muda beristri dua. Hari gue akan melepas Cio untuk Lala.

Gue mengambil ponsel Cio di atas nakas untuk melihat jam. Jam menunjukkan pukul tiga pagi. Ada waktu untuk menyiapkan pakaiannya, memasak sarapan dan membereskan baju-baju gue untuk kabur. Yah, gue berencana kabur di hari pernikahan dia kali ini. Gue berencana melarikan diri, menggugat cerai dirinya dan menikah lagi nanti kalau sudah siap. Harapan gue, dengan gue memberikan Cio kepada Lala (dengan meninggalkannya) gue bisa hidup lebih bebas.

Yah. Gue harus bahagia. Resolusi untuk sisa tahun ini adalah bahagia.

Dengan perlahan, gue memindahkan tangan Cio yang bertengger di dada. Gue pindahkan perlahan agar lelaki itu tidak bangun tiba-tiba. Sepelan dan selembut mungkin, gue meletakkan tangannya di kasur. Setelahnya, gue beranjak dari kasur. Gue berjengit seperti maling untuk berjalan ke arah lemari, mengambil handuk dan pakaian baru.

Duh, baru saja bergerak, rasa nyeri di pangkal paha dan genitalia mulai kembali menyerang. Hal ini diakibatkan oleh Cio. Dia semalam keterlaluan. Bukan memperkosa, tetapi dia melakukannya berkali-kali sampai gue lelah dan tertidur begitu saja. Untungnya, gue baru keguguran dan belum mengalami haid lagi. Tidak ada peluang untuk hamil saat ini.

Gue membalut tubuh dengan handuk, lalu bergegas ke kamar mandi. Sepelan mungkin gue melangkah agar Cio tidak terbangun. Di dalam kamar mandi, gue lalu mandi besar, menyucikan diri usai berhubungan badan. Di dalam sana pun gue merenungi keputusan terakhir gue. Hari ini keputusan gue untuk kabur, haruslah tercapai. Harus dilaksanakan sekarang.

Usai mandi dan berganti baju, gue kembali ke kamar. Gue mendesah lega saat Cio masih tidur dengan nyenyak. Saking nyenyaknya sampai tidak sadar kalau selimutnya sudah dibawah kakinya. Gue menyelimutinya lagi sebelum membereskan baju-baju gue.

Gue lalu bergerak ke arah lemari. Gue ambil tas ransel milik gue dan  menaruh semua baju yang tersisa ke dalam sana. Sebagian besar baju gue sudah ada di rumah baru, sehingga tersisa sedikit. Omong-omong soal rumah baru itu, kata Cio rumah itu adalah rumah neneknya dan ayahnya Figo sebelum nenek meninggal. Rumahnya direnovasi besar-besaran hingga tampak seperti rumah baru bangun. Rencana dia awalnya akan tinggal di sana bersama Lala. Berhubung gue yang jadi istrinya sekarang, Cio tinggal di rumah itu bersama gue.

Rumahnya enak, adem gitu. Sayangnya, gue akan merelakannya. Gue merelakan rumah itu untuk ditinggali Cio dan Lala saja. Beserta anak mereka yang beberapa saat lagi akan lahir.

Begitu tas sudah berisi pakaian, gue beralih mengambil barang-barang seperti laptop, set makeup, parfum dan lain sebagainya. Gue masukkan ke dalam tottebag milik kak Bagas yang sekarang jadi milik gue. Gue lantas memasukkan tiga tas tadi ke dalam bagian lemari khusus untuk menggantung baju. Gue selipkan di sana agar nanti Cio tidak curiga. Saat sedang melakukan aksi ini, gue melihat dirinya yang sedang tidur. Gue bersyukur begitu Cio tidur dengan posisi membelakangi gue.

Mizpah ✖ Kim Seungmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang