十九 | Awal dari Segalanya

4.3K 787 311
                                    

Siang hari di musim panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang hari di musim panas. Waktu itu tidak ada yang bisa Issabel lakukan selain mencari keberadaan sang suami, Johannes. Suaminya berjanji akan mengajaknya berjalan-jalan di kebun buah kerajaan. Tentu pada mulanya bukan keinginan dirinya, melainkan keinginan anaknya yang kini tumbuh sehat dan besar di dalam perutnya.

Keinginan anaknya terlalu kuat sampai mendesak Issabel yang masih memberi jarak pada suaminya, mengutarakan keinginannya di saat Johannes pulang di malam hari. Johannes langsung menyanggupinya dan berjanji akan mengajaknya jalan-jalan sehabis menyelesaikan pekerjaannya.

Sayangnya, sampai matahari bersinar begitu terik, Johannes tidak kunjung menjemputnya. Issabel pikir Johannes masih mengurus berkas-berkas keuangan kerajaan. Namun, firasatnya mengatakan hal lain. Ia merasa buruk tentang Johannes, dan ia harus menemui suaminya secepatnya.


Issabel berjalan sedikit tergesa seraya memegangi perutnya yang buncit. Ia tidak mempedulikan pelayan-pelayan yang menghampirinya dengan wajah panik mereka—lantaran melihat wanita hamil sedang berjalan cepat bak dikejar anjing. Tujuannya satu, bertemu Johannes. Ia tidak ingin dirinya terlambat sehingga posisi yang harus ia tempati, tergantikan oleh wanita ular itu. Siapa lagi kalau bukan Nathalie?


Issabel ingin menjambak rambut wanita itu kalau saja wanita yang memilih singgah di istana kerajaan selama berbulan-bulan itu, bukanlah kekasih Johannes atau sepupunya.


"Putri Issa!" seseorang menegurnya kala Issabel hendak masuk ke gedung dimana Johannes bekerja. Seseorang berambut ikal berwarna pirang, bermata biru safir dengan balutan jubah khas seorang panglima yang menghentikannya.


"Oh, Matias!" Issabel berhenti lalu menegur balik jendral perang kerajaan, Matias de Albuquerque. Jendral itu sahabat Johannes, omong-omong.


"Anda berjalan terlalu cepat, putri. Itu akan membahayakan pangeran muda," katanya seraya mendekat ke arah Issabel. Matias kemudian mengamati perut buncit Issabel yang terbalut gaun panjang berwarna putih.


Issabel tersenyum palsu. "Aku ingin menemui Johannes. Sesenang itu aku sampai tidak sadar,"


Nyatanya ketergesaannya disebabkan oleh firasat buruk.


Matias tampak berpikir sejenak. Beberapa saat berlalu, ia menjawab, "Oh, pangeran Johannes? Kulihat tadi dirinya pergi ke taman bunga dengan seorang ahli tanaman. Anda bisa menemuinya di sana, tuan putri,"


Issabel menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan kesana. Terimakasih,"


Usai berucap terimakasih pada Matias, Issabel memutar arah untuk menuju taman bunga. Issabel mungkin tidak hafal betul jalan untuk ke sana, tetapi taman bunga berada di dekat kolam ikan tempat ia sering menghabiskan waktunya. Jadi Issabel akan melewati kolam ikan untuk tiba di taman bunga. Perasaan tidak nyaman membuncah di dadanya sampai ia merasa mual ketika sedang menuju ke sana.


Mizpah ✖ Kim Seungmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang