2 parts left
Dering alarm membangunkan gue dari tidur secara paksa. Entah alarm siapa yang berbunyi saat ini, yang jelas suaranya membuat gue terjaga dalam sekejap. Bunyi tersebut nyatanya berasal dari ponsel di ujung bantal tempat Cio biasa tidur. Gue mengerjapkan mata berkali-kali baru mengambil ponsel itu. Hendaknya gue matikan agar tidak berdering terus- menerus.
1:40
Tidur Sa
Turn off | Snooze
Alarmnya judulnya begitu? Kok aneh?
Gue mematikan alarmnya dan mengembalikan gawai miliknya ke tempatnya semula tanpa memedulikan judul alarmnya. Namun, saat gue akan kembali tidur, gue sadar kalau Cio saat ini tidak sedang berada di kamar. Tempatnya kosong. Lagi-lagi kosong seperti lima hari yang lalu dan kemarin pagi.
Kemana laki-laki ini pergi? Masa tidur di luar lagi?
Sepertinya tidur di luar lagi karena tidak mau seranjang dengan gue lagi.
Bukan tanpa alasan gue menyebutnya demikian. Sebabnya, Cio mulai memberi jarak. Setelah gue bilang kalau ingin cerai dua hari yang lalu, Cio seperti menjauh. Dia dua kali pulang larut malam, tidak lagi sarapan sebelum berangkat koas, tidak menelpon atau memberi kabar di siang hari, dan tidak tidur dengan gue lagi. Gue berusaha mengabaikan, tetapi rasanya aneh.
Tanpa banyak berpikir lagi, gue pun turun dari ranjang. Berniat mencari keberadaan Cio di dini hari ini. Gue masihlah istrinya, sepatutnya memedulikannya. Begitu gue membuka pintu, gue mendapati Cio seperti kemarin lusa. Ia duduk di sofa. Kali ini ditemani laptop, buku dan segelas air putih. Tidak lupa beberapa tisu di atas meja yang berwarna merah. Tisu bekas mimisannya.
"Kamu ngapain? Dini hari begini masih belum tidur?" gue sedang mode perhatian, makanya bertanya sambil berjalan ke arahnya. Gue duduk di sofa atas, sedangkan Cio di bantalan sofa bawah.
"Ah, aku belajar. Beberapa hari lagi ujian. Ini ujian terakhir, jadi aku gak mau gagal." katanya tanpa menatap gue.
"Kapan ujiannya?" tanya gue, sedikit merasa aneh.
"Hm...dua minggu lagi. Harusnya kemarin. Tapi aku harus ganti absen beberapa hari yang lalu makanya ujiannya mundur." jawab Cio. Ia menolehkan kepalanya sejenak, lalu berpaling lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mizpah ✖ Kim Seungmin ✅
FanficHubungan kita memang rumit, bahkan sejak kita pertama kali bertemu. Hubungan kita tidak semulus jalan tol. Parahnya, hubungan kita terlalu kusut layaknya benang kusut. Seratus tahun kumenunggu, rasanya sia-sia. Semibaku Alternative universe 17+