四十九 | Dia yang Bersujud

3.3K 756 267
                                    

11 part left

Tahanin dikit lagi ya. Aku bakal tahanin sampe ending. Aku pengen mizpah kelar biar aku bisa fokus sama ff yang lain.

Terimakasih supportnya dan votenya ❤️

Aku bakal update tiap hari, jadi aku ga peduli lagi sama votenya. Kuharap kalian sadar diri dan yg penting kelar. Btw ini part 49 ya.

Hal yang pertama gue lihat setelah tersadar adalah wajah Cio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal yang pertama gue lihat setelah tersadar adalah wajah Cio. Suami gue tidur di samping gue seraya memeluk gue erat. Kening dan hidungnya menempel di pelipis gue. Deru nafasnya yang hangat menerpa pipi dan leher gue, menimbulkan sensasi geli. Cio yang sedang tertidur ini tampak sangat nyenyak. Gue jadi tidak tega untuk membangunkannya, padahal gue ingin pipis. Yah, gue terbangun gara-gara kebelet pipis.

Cukup mengejutkan mendapati Cio di samping gue sekarang. Gue pikir gue sudah berada di alam lain tadinya. Ternyata gue berada di rumah sakit. Yah, percobaan bunuh diri yang gagal.

Akhirnya gue terdiam sembari menatap langit-langit kamar, menunggu Cio bangun dari tidurnya. Gue sekalian merenungi dosa gue kemarin yang nekat bunuh diri. Gue sudah tidak kuat lagi dengan terjangan ombak kehidupan yang datang silih berganti. Gue tidak sanggup lagi dengan terjangan berturut-turut itu. Nafas gue sampai pendek dibuatnya. Parahnya, sampai tidak bisa bernafas.

Namun, saat kemarin gue tenggelam di dasar laut, gue menemukan sesuatu yang penting. Seperti jati diri gue, manifestasi dari Issabel. Gue sepenuhnya Issabel saat itu. Gue dapat mengingat semua kejadian di masa lalu gue dengan Johannes dan Luke. Gue pun dapat melihat runtutan peristiwa di masa lampau itu seolah sedang menonton serial drama. Lengkap dan tanpa terpotong. Dari semua tayangan masa lalu itu, gue jadi menemukan jawaban.

Kenapa gue terikat dengan Cio.

Lingkaran antara gue-Cio-kak Bagas.

Penderitaan gue selama hidup.

Hubungan Lala dengan Cio.

Semuanya terjawab tuntas kemarin. Tidak ada satu yang terlewatkan. Detail-detailnya sungguh terproyeksikan di dalam otak gue.

Tentunya setelah gue melihat masa lalu, muncul rasa marah di dalam benak. Akan tetapi, setelahnya gue paham sebab gue cukup turut andil di sana—terutama terhadap penderitaan gue di masa sekarang. Kalau soal Cio yang berselingkuh dengan Lala, meskipu sudah diceritakan Johannes sendiri, gue kecewa dengannya. Gue tahu perselingkuhan mereka terjadi saat gue hamil, dan parahnya mereka menikah tanpa gue merestuinya. Hm. Jahat sekali.

Terlepas dari itu semua, gue harap Cio sekarang tidak berbuat bejat lagi. Entah membunuh kak Bagas atau meninggalkan gue.

Di saat gue asyik melamun, gue dikejutkan dengan sebuah kecupan di pipi. Gue pikir Cio melakukannya secara tidak sengaja, nyatanya dia mencium gue secara sengaja. Ia bahkan tersenyum sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh gue.

Mizpah ✖ Kim Seungmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang