5 parts left
Bunyi ketukan antara sepatu dan lantai dari arah timur, membuat Johannes menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Suara tersebut usut punya usut merupakan suara dari sepatu istrinya. Issabel, dia menemuinya malam ini bersama Paula. Johannes berprasangka bahwa Issabel akan membawa Arthur yang kini sudah tertidur lelap di dekapannya.
Namun, Johannes dapat menyadari bahwa ekspresi Issabel terlihat biasa saja. Tidak ada raut wajah marah dan emosi kesal. Istrinya tenang sekali.
"Paula, ambil Arthur! Tidurkan dia di atas kasurku!" Issabel memberi perintah pada pelayannya dengan tatapan lurus kepada sang suami.
Paula yang diberi perintah itu mengangguk kaku lalu berjalan ke arah Johannes sambil menunduk. Wanita itu memberi hormat pada tuannya sebelum mengulurkan kedua tangannya pada Johannes.
"Maaf yang Mulia, saya harus membawa pangeran Arthur." kata Paula agak takut. Johannes tanpa menjawab, akhirnya memberikan anaknya kepada pelayan ibunya sekaligus pengasuhnya dengan hati yang berat. Johannes menyentuh pipi gembil anaknya, sebagai tanda perpisahan.
Lagi, dirinya harus berpisah dengan si kecil secepat itu.
Paula kemudian membawa Arthur dari hadapan Johannes dan Issabel. Ia undur diri lebih dahulu atas perintah majikannya. Sementara itu, di dalam ruangan atau bisa disebut ruangan relaksasi kerajaan.
Ruangan itu merupakan ruangan khusus untuk bermain musik dan ibadah khusus seperti bernyanyi puji-puji Tuhan dan lain sebagainya. Di sana terdapat beberapa alat musik seperti piano, biola, terompet dan sebagainya. Terdapat pula banyak kursi dengan bantalan kain dari bulu domba berwarna merah muda, sedangkan kerangka kursinya dari besi berlapis emas murni. Ruangan ini memiliki desain interior yang menakjubkan. Terdapat ukiran-ukiran dari emas murni. Pada dindingnya, terdapat lukisan renaisans Italia, lilin-lilin putih dan kaca yang ukurannya sangat besar. Pada langit-langitnya terdapat lampu gantung klasik. Lampu tersebut mewah karena terdapat kristal-kristal bening sebening kaca yang menggantung pada lampu.
Suara derap langkah kembali terdengar di ruangan itu. Issabel melangkah, mendekati suaminya yang berdiri di dekat jendela. Johannes diam, memperhatikan istrinya yang berjalan dengan tenang. Meskipun dalam hati mulai ketakutan, Johannes tetap memperhatikan istrinya. Jujur, ia pun merasa senang karena Issabel mau menemuinya. Akhirnya dia bisa melihat istri tercintanya.
Issabel berhenti tepat di hadapannya. Kepalanya mendongak, tatapannya lurus menatap Johannes. Wanita cantik ini tidak berekspresi apapun sehingga menimbulkan keraguan di dalam benak Johannes. Issabel yang terbalut gaun tidur itu menatapnya dalam diam. Mereka bersitatap selama beberapa menit dalam keheningan.
Hingga akhirnya, tangan Issabel terulur naik ke pipi suaminya. Dielusnya pipi Johannes hingga kedagunya. Issabel dapat merasakan sendiri kalau bagian bawah permukaan wajah suaminya kasar karena ditumbuhi rumbut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mizpah ✖ Kim Seungmin ✅
FanfictionHubungan kita memang rumit, bahkan sejak kita pertama kali bertemu. Hubungan kita tidak semulus jalan tol. Parahnya, hubungan kita terlalu kusut layaknya benang kusut. Seratus tahun kumenunggu, rasanya sia-sia. Semibaku Alternative universe 17+