Dokter

470 20 1
                                    

Author Pov's

' bayi nya sehat, ibu nya juga sehat, tapi tolong dijaga makanannya ya, jangan makan yang pedas dulu, dan jangan beraktivitas yang membuat lelah, untuk berhubungan suami istri juga jangan terlalu sering ya, janin nya belum kuat '

Rayhan terkekeh lalu mengangguk

' makasih dok ' ucap Amel

' iya.. sama sama bu, sekali lagi, selamat ya atas kehamilannya '

' iya.. makasih dok ' jawab Rayhan

' ini resep untuk vitamin ibu nya ya.. diminum 2X sehari setelah makan '

' baik dok, kalau begitu kami permisi '
dokter kandungan yang bernama Nisya itu mengangguk

' alhamdulillah.. anakku dan ibunya sehat ' ucap Rayhan sambil mengelus perut rata Amel

' iya.. mas kamu yang tebus resepnya ya? aku pengen duduk '

Rayhan mengangguk ' iya sayang.. tunggu sebentar ya '

' iya mas '

Rayhan pun pergi meninggalkan Amel untuk menebus resep nya, setelah beberapa lama menunggu akhirnya Rayhan kembali

' sayang, nih udah.. jangan lupa di minum ya vitaminnya '

Amel mengangguk

' aku udah nyuruh orang buat bantuin kamu pindahan ntar malem, gapapa kan aku ga dateng dulu? aku janji, besok aku bakalan nemenin kamu beresin apartemen '

' iya mas gapapa, makasih ya, makasih juga buat apartemennya, aku suka! '

' iya sayang.. oh ya, aku maunya kalo kehamilan kamu udah masuk ke 5 bulan, kamu cuti aja ya.. dan gausah kerja lagi '

' tapi mas.. '

' hidup kamu kan udah ada yang tanggung, ada aku.. kamu gausah kerja lagi, tugas kamu itu ngurusin anak kita '

' terus tugas kamu? kewajiban kamu? tanggung jawab kamu? '

Rayhan menghela nafasnya, dia memang selalu begitu, menuntut orang disekelilingnya untuk mengikuti kemauannya, yang tanpa disadari, Rayhan juga tidak bisa memenuhi semua yang mereka butuhkan

' kamu mau nikah sirih sama aku? '

Amel menatap Rayhan tak percaya

' gak romantis ' keluh Amel sambil pergi meninggalkan Rayhan

Rayhan terkekeh lalu berlari kecil untuk menyusul Amel

' iya iya sayang.. lagi hamil gini sensi terus bawaannya, marah marah terus, maunya dim.. '

' hamil? '

Rayhan dan Amel menoleh

' Arya? kamu ngapain disini? bukannya ini masih jam kerja? '

' hamil? ' tanya Arya sekali lagi

' iya aku hamil, kenapa? ' tanya Amel

Arya menggelengkan kepalanya

' jangan pernah kamu berani bilang sama Tiara dan keluarga ku! '

' tapi sampai kapan pak? bangkai itu pasti akan tercium juga '

' jaga ya omongan kamu! ' bentak Rayhan

' apa? bapak sekarang mau mukul saya lagi? mau balas dendam? '

Rayhan hanya menatap kejam karyawannya itu

' mas udah mas, lebih baik kita pulang, istirahat ' ajak Amel

' pulang? heh Amel! pak Rayhan itu udah punya istri! jadi jangan coba kamu dek.. '

' tapi sekarang Rayhan punya aku dan aku lagi mengandung anaknya! ' bentak Amel

Arya mengepal tangannya kesal, jika saja ini bukan rumah sakit, pasti muka Rayhan sudah habis babak belur lagi

' pak, ingat, karma itu berlaku '

lalu Arya pergi meninggalkan Amel dan Rayhan yang masih terdiam

' mas.. udah mas ayo kita pulang '

Rayhan menatap punggung Arya yang mulai menjauh dari hadapannya

' mas.. ayo sayang ' ajak Amel

Rayhan mengangguk

sesampainya di kamar kos Amel, Rayhan langsung merebahkan tubuhnya di kasur single milik Amel

Amel terkekeh melihat kekasihnya itu

' kenapa? ' tanya Rayhan

' kasur aku langsung penuh pas kamu tiduran disitu.. badan kamu gede '

' ooohhh... kalo kamu tiduran disini, rubuh gak ya kasurnya? '

Amel tertawa ' gak mungkin lah, ini tuh kayu, pasti kuat '

' kalo tambah goyangan, gak kuat kali ya '

Amel memalingkan wajahnya dan pura-pura menyibukkan diri membereskan meja riasnya ' apaan sih '

' hahaha itu dokter gatau, bahwa anak kita tuh jadinya sekali tembak '

' apaan sih masss ' rengek Amel

' lah? aku bener dong? kita baru sekali ngelakuin, langsung jadi Mel.. atau jangan jangan itu bukan anak aku? ' tanya Rayhan

Amel membanting botol parfume plastik kepada Rayhan

' aduh! '

' sembarangan kamu! aku cuma tidur sama kamu doang! '

Rayhan terkekeh ' aku bercanda sayang... sini dong, kok jadi beres beres sih? aku dicuekin '

Amel tersenyum lalu berjalan ke arah kasur dan duduk di samping Rayhan

' ayah yang ini manja? ' tanya Amel sambil mengelus wajah Rayhan

' kangeeeenn ' rengek Amel

' gamau, kamu bau '

' yaudah ayo mandi '

' mager masss, maunya leyeh leyeh aja, sambil nonton, makan '

Rayhan terkekeh ' aku mauu '

' emang kamu gak dapet jatah dari istri kamu? kemarin kan malam jumat '

Rayhan menggeleng ' dia lagi haid '

Amel tersenyum ' aku gaakan haid selama kurang lebih 11 bulan kedepan '

Rayhan mengepalkan tangannya senang ' yesss!! '

' enak aja... tadi denger kan dokter bilang, gaboleh ngelakuin terlalu sering '

Rayhan merengut

' jangan sedih cayangg ' Amel mencium pipi Rayhan

' please '

Amel menghela nafasnya ' jangan terlalu kenceng, jangan terlalu diteken perutnya, jan.. '

' iya, aku paham ' jawab Rayhan

Tidak Sempurna • COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang