Tahlilan Ke-7

741 26 5
                                    

Author Pov's

ini sudah tahlilan hari ke 7, tetapi Tiara masih saja terlihat murung, badannya tampak sangat kurus juga matanya yang sembab belum saja berubah. Rayhan yang tidak pernah pergi dari sampingnya juga masih sama, masih menggenggam tangan Tiara erat, walau Rayhan belum mengerti bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang begitu dicintai, tapi setidaknya Rayhan tidak pergi untuk saat ini, dia ada untuk Tiara.

Tiara dan Rayhan sedang duduk di sofa ruang tamu, tahlilan malam ini baru saja selesai, Tiara sedang menyandarkan kepalanya di bahu Rayhan sambil memejamkan matanya, sedangkan Rayhan hanya menggenggam tangan Tiara sambil mengusapnya pelan

' i love you ' ucap Rayhan

Tiara menjatuhkan air matanya, entah kenapa malam ini sangatlah menyakitkan bagi Tiara. ditambah Tiara harus mengingat kematian om dan tante nya pada hari ulang tahunnya.

' sayang ' panggil Rayhan

' hm? ' jawab Tiara

' kamu mau istirahat sekarang? '

Tiara menggeleng

' sayang.. mamah sama papah pulang sekarang ya? '

Tiara seketika bangun dan berdiri

' iya mah, makasih ya udah bantuin aku disini ' Tiara memeluk Sarah

' iya sayang, sama sama nak.. kamu istirahat ya? jangan ngapa ngapain dulu '

Tiara mengangguk

' sayang papah pulang dulu ' Bima memeluk Tiara

' iya pah.. makasih ya udah bantu Tiara '

' sama sama nak.. Ray! papah titip Tiara, jangan terlalu capek dia.. kamu juga istirahat '

Rayhan mengangguk ' siap pah '

setelah semua tamu pulang, Rayhan menyusul Tiara yang berada di kamar, lalu memasukkan beberapa baju kedalam koper

' kamu mau kemana mas? ' tanya Tiara bingung

' kita, khususnya kamu, gaakan bisa istirahat kalo diem dirumah, ada aja alasannya buat kerja.. untuk 4 hari kedepan biar kita di hotel dulu, biar kamu juga bisa istirahat, bisa tenang dan pikirannya bebas sedikit '

Tiara tersenyum ' kamu nih, ngerepotin tau gak? '

' enggak repot sama sekali, aku mau kamu istirahat sayang '

' kerjaan kamu gimana? udah seminggu ini kamu gak ke kantor '

' ada Arya, aku nitip ke dia, lagian tiap hari email isi laporan tetep masuk dan aku periksa '

Tiara mengangguk ' kita berangkat malam ini? '

' iya sayang '

Tiara pun berdiri dan membantu Rayhan membereskan baju

' eh? mau ngapain? gausah sayang.. aku bisa! '

' beneran? '

' iya.. aku bisa kok '

' yaudah, aku bawa alat mandi kamu ya '

' sama cukuran punya kamu '

Tiara menatap suaminya

' hehehehehehehehehehehe '

sesampainya di hotel, Tiara disuguhkan dengan pemandangan kota bandung yang gemerlap, dari lantai 18, Tiara bisa melihat ramainya kota Bandung pada malam hari, Tiara harus belajar ikhlas mulai hari ini, agar tante dan om nya juga dapat beristirahat dengan tenang disana.

' sayang.. pake jaket dong ' Rayhan memeluk Tiara dari belakang

Tiara tersenyum ' kan udah di peluk kamu '

Rayhan mengecup kepala Tiara ' aku tau kamu sedih banget, aku tau kamu hancur Tiara, kehilangan itu memang hal terberat yang pasti akan dialami semua orang, aku juga gatau apa yang akan aku lakukan kalo suatu saat nanti aku kehilangan kamu dalam kematian '

' kamu doaiin aku mati duluan mas? '

' enggak sayang bukan gitu, aku berharap aku yang akan mati duluan, karena aku gak berguna.. tapi jika saja takdir menyatakan kamu pergi duluan, maka aku akan mati sama kamu Tiara.. aku akan menyusulmu pada hari itu juga '

Tiara meneteskan airmatanya ' aku berharap aku yang mati duluan mas, aku gak berguna buat siapa siapa.. aku cuma perempuan yang diem dirumah, istri yang gabisa ngasih anak ke suaminya, apa gunanya aku coba? mendingan aku mati aja.. aku bisa ketemu ibu '

Rayhan membalikkan badan Tiara cepat ' ini udah tahun ke 5 dan kamu masih bahas anak? Ra.. we talked about this a lot dan kita udah sama sama ikhlas, kamu berguna buat aku. kamu tau kan pepatah ini? behind every man succsesfull, there's is woman and it's you. it's you Tiara. kamu yang selalu marahin aku kalo aku salah, tegur aku, larang aku ini itu, kasih nasehat, kasih saran, dan seeeeeeeemuanya sampai akhirnya kamu juga memutuskan untuk ngasih keperawanan kamu ke aku '

Tiara terkekeh sedikit

' aku serius, 18 tahun kita sama sama Tiara.. dan kamu adalah bagian besar dari hidup aku.. kamu berguna buat aku, kamu separuh aku. '

Tiara memeluk Rayhan erat sambil menangis ' aku sayang sama kamu '

' aku lebih sayang sama kamu Tiara, aku sayang banget ' Rayhan mengelus kepala Tiara

Tiara melepas pelukannya lalu membalikkan badannya lagi dan menatap pemandangan yang ada di hadapannya kini ' bagus ya mas '

' lebih bagus yang ada di pelukan aku '
Tiara terkekeh ' ya ampun.. udah tua masih aja gombal '

' emang aku tua yang? '

Tiara mengangguk setuju

' tapi tua tua gini masih kuat kok '

' kuat gimana? '

duh, kadang Rayhan kesal.. Tiara itu polos apa gimana sih?

' kuat cari nafkah sayang '

' oh ' Tiara mengangguk

Tidak Sempurna • COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang