Maaf Untuk Amel

1K 45 12
                                    

Author Pov's

kehamilan Tiara sudah masuk usia 2 bulan, tetapi karena badan Tiara sangat kecil, jadi Tiara tidak tampak seperti wanita yang sedang mengandung, setiap dua minggu sekali, Tiara rajin mengecek kandungannya ke dokter bersama Aliya, seperti saat ini, Tiara baru saja selesai cek ke dokter

' Ra.. sampai kapan? ' tanya Aliya

Tiara menggeleng ' mungkin sampai mas Rayhan sadar aku hamil? '

Aliya menggelengkan kepalanya ' ya ampun Ra, Rayhan harus segera tau biar dia bisa milih kamu '

Tiara menatap Aliya ' Amel gimana kak? '

' ya ampun Ra! kamu masih mikirin pelakor itu? astaga! kakak gak habis pikir '

Tiara terdiam ' terus? '

' gini deh, kamu kasih tau dulu mamah papah, gimana? '

' mereka pasti bawel deh kak '

Aliya terdiam ' terus gimanaaa dek? '

' hai! ' Rayhan mencium kepala Tiara lalu duduk disebelah Tiara

Aliya dan Tiara seketika terdiam

' kok dateng aku langsung pada diem sih ngomongnya? ' tanya Rayhan

Aliya menggeleng

' katanya jam 12? ini masih jam 10 ' tanya Tiara

' ya gapapa dong, emang kenapa sih? kaget banget kayaknya ada aku disini? ' jawab Rayhan

Tiara menggeleng

' kakak mau pulang sekarang? ' tanya Rayhan

' kamu ngusir kakak? '

Rayhan tertawa ' enggak kak, nanya aja.. sensi banget kek lagi hamil '

Aliya melempar kentang ke wajah Rayhan

drrt drrt

Rayhan mengambil ponselnya dan mengecek siapa yang menelfon

' bentar ya ada telfon ' Rayhan langsung berjalan keluar

" ya assalamualaikum sayang "

" ayah, bisa kesini gak? aku mual banget.. gak kuat, kakak juga ntar gatau siapa yang jemput, pak Yaya lagi izin "

Rayhan memijat pelipisnya " aku kesana setelah jemput kakak ya? kamu tadi makan apa? atau belum makan? kamu jaga kesehatan dong sayang "

" tadi pagi aku makan soto bareng kakak, terus muntah sampe barusan "

" obat mual dari dokter masih ada? "

" udah aku makan, gak mempan "

Rayhan menghela nafasnya " aku kesitu setelah jemput kakak "

" makasih ayah "

" iya sayang.. kamu istirahat ya, jangan kerjain apa apa "

" iya.. hati hati ya "

" iya sayang "

Rayhan mematikan sambungannya lalu kembali kedalam

' siapa mas? ' tanya Tiara

' asisten ku, dia bilang ada rapat jam 11.30 '

Tiara mengangguk

' Ra, temenin kakak belanja bulanan yuk '

Tiara mengangguk semangat ' ayo! sekalian aku mau belanja juga '

' yaudah sana cewek cewek pada belanja.. yang banyak ya ' Rayhan mengelus kepala Tiara

' pastinya dong! ngapain juga kamu kerja keras, lembur, ke luar kota kalo kerjaan aku cuma diem dirumah, ya kan? aku harus ngabisin uang kamuuu, mana kartu nyaa? ' pinta Tiara

Rayhan tertawa lalu membuka dompetnya dan mengeluarkan satu kartu miliknya ' nih.. awas ya kalo gak abis! '

' kakak mana? ' tanya Aliya sambil mengasongkan tangan kosongnya kehadapan Rayhan

Rayhan menghela nafasnya lalu memberi kartu alfamart

' ih! enak aja! ' Aliya melempar kartunya dan Rayhan tertawa lalu memberikan satu kartu kepada Aliya

' nah gitu dong... makasih ya! '

Rayhan mengangguk ' balikin loh ntar kartunya! '

' iya bawel! ' jawab Aliya

setelah beres makan, Tiara dan Aliya langsung berangkat ke mall untuk berbelanja, sedangkan Rayhan langsung berangkat ke sekolah untuk menjemput Mika

' kakak! maaf sayang, ayah telat '

Mika menggerutu ' ayah telat terus, sibukk terus sama kerja nya '

Rayhan tersenyum ' ayah kerja kan buat kakak, buat bayar sekolah, buat beli makan.. nanti kalo ayah gak kerja, kakak mau makan apa? '

Mika menggeleng

Rayhan pun menggendong Mika lalu masuk kedalam mobil dan pulang ke rumah, semenjak kehamilan Amel yang kedua, Rayhan langsung memberikan Amel sebuah rumah karena memang dari sebelum hamil,Amel sering ngeluh capek kalo harus naik turun pake lift. akhirnya Rayhan memberikan Amel sebuah rumah yang cukup untuk mereka ber-4

' ayah! aku mau eskrim '

' kakak minggu ini udah makan es berapa kali coba? ayah bilang apa? '

' baru juga senin kemarin ' jawab Mika

' ya kan sekarang rabu, nanti aja ah hari minggu '

Mika merenggut

' kakak harus nurut ya sama ayah ibu, kakak harus baik, harus bantuin ibu, jangan buat ibu marah '

Mika mengangguk paham

setelah sampai dirumah, Mika dan Rayhan langsung masuk dan menemukan Amel berada di meja makan

' sayang ' panggil Amel

Rayhan menoleh dan tersenyum ' hai, gimana? masih mual? '

Amel menggeleng ' udah enakan.. '

' ade mau apa sih? lagi manja ya? ' Rayhan mengelus perut Amel lalu menciumnya

Amel mengelus punggung Rayhan ' ade kangen sama ayah '

Rayhan tersenyum lalu mengecup kening Amel ' aku juga kangen sama kamu, sama ade dan kakak, maaf ya keadaannya belum bisa kaya biasa, aku bener bener kacau '

' tapi sampai kapan? jangan sampai kamu lupa sama kewajiban kamu sebagai suami dan ayah disini '

Rayhan mengangguk ' aku janji secepatnya '

' ngomong ngomong, anak kamu mana nih? kok gak salam sama aku sih? ' tanya Amel

Rayhan melihat sekeliling ' kak! kakak! ' panggil Rayhan

' kita liat ke kamar yuk, sekalian kamu mau istirahat? ' tanya Amel

Rayhan mengangguk, lalu mereka pun naik keatas dan berjalan menuju kamar Mika

' ya ampun, anaknya tidur ' ucap Rayhan saat membuka pintu kamar Mika

Amel terkekeh ' ada ada aja kakak tuh tingkahnya, mana belum buka seragam lagi.. ' Amel masuk kedalam kamar dan membuka sepatu Mika lalu menyelimutinya ' selamat tidur sayangnya ibu, anak ibu yang cantik ' Amel mencium kepala Mika

' yuk kamu istirahat juga sayang, biar kamu gak kecapean juga, kasian ade '

Amel mengangguk.

Tidak Sempurna • COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang