Amel!!!

1.3K 47 8
                                    

Author Pov's

' Ra, jadi kan? ' ajak Aliya

Tiara mengangguk ' jadi kak, aku ambil tas dulu ya ke kamar '

Aliya mengangguk

' kalian mau kemana? ' tanya Sarah

' jalan jalan aja mah.. ngajak Tiara refreshing ' jawab Aliya santai

' oh.. yaudah kalian hati hati ya, apa kalian mau mampir ke supermarket? kalo iya, boleh titip beberapa isi kulkas? '

Aliya tersenyum ' mamah.. kaya ke siapa aja deh, ya boleh dong mah.. mamah mau beli apa? '

' terserah kalian aja, yang penting sayuran dan daging gitu gitu lah '

Aliya mengangguk paham ' oke deh '

' yuk kak ' ajak Tiara

Aliya berdiri

' hati hati ya kalian ' ucap Sarah

Tiara dan Aliya mengangguk lalu berpamitan

' udah buat janji sama dokter nya kan dek? ' tanya Aliya

' udah kak, semalem aku udah telfon dokternya '

Aliya mengangguk ' curang kamu.. hamil 3 bulan tapi kecil banget, kayak gak hamil! orang rumah aja sampe gak sadar loh '

Tiara terkekeh ' iya nih kak, aku baru nambah 1.5 kg '

' ya ampun.. kamu tau? kehamilan kakak yang terakhir nambah berapa kilo? '

' berapa? ' tanya Tiara

' 19 kg ' jawab Aliya

Tiara menganga ' IYA GITU? ENGGAK AH! KAKAK GAK GENDUT AMAT PERASAAN '

Aliya tertawa ' gendut dek! kakak nambah banyak banget.. emang waktu hamil ade, kakak males males banget, kerjaannya makan dan tidur, jadi bengkak '

Tiara ikut tertawa mendengarnya

setelah pulang dari dokter kandungan, Tiara dan Aliya pergi berbelanja titipan sang mamah, lalu mereka langsung pulang kerumah, karena Tiara mengadu kepalanya sedikit pusing, saat sampai rumah, Tiara dan Aliya mendapati mobil Rayhan sudah terparkir rapih di garasi rumah

' kok ada Rayhan? ' tanya Aliya

Tiara mengangkat kedua bahunya, tanda tidak tahu

' assalamualaikum ' sapa Aliya dan Tiara bersamaan

' waalaikumsalam, halo sayang ' Rayhan menghampiri Tiara lalu mencium kepalanya

Tiara menatap Aliya bingung, begitu juga Aliya

' kamu kenapa pulang mas? ini masih jam 10 '

' gabut di kantor.. mending pulang aja ketemu istri aku ' jawab Rayhan

Tiara terkekeh ' ada ada aja kamu ' Tiara menyusul Aliya ke dapur

' habis darimana yang? ' tanya Rayhan

' kamu gak liat aku bawa apa? '

' dih, galak banget astagaa.. '

Tiara tertawa, begitu juga Aliya

saat sedang asyik memasak di dapur, tiba tiba ponsel Rayhan berbunyi


" ya, assalamualaikum pak? " sapa Rayhan

" waalaikumsalam den, maaf.. saya mau ngasih tau ini buru buru ya " jawab pa Yaya panik

Rayhan berdiri dari tempat duduknya panik " pak? ada apa pak? "

" ini den, aduh.. saya panik banget ini, saya udah telepon ambulan "

" ambulan? AMEL MELAHIRKAN? " teriak Rayhan

Tiara dan Aliya menatap Rayhan bingung

" bukan pak.. anu.. "

" anu anu! anu apa?! cepet bilang!! "

" nyonya jatuh dari tangga "

" astagfirullah!! bawa kerumah sakit xx! ketemu disana! " Rayhan mematikan sambungannya


' mas? ada apa? ' tanya Tiara

' sayang aku izin ke rumah sakit '

' tapi ada apa? '

' Amel jatuh dari tangga ' jawab Rayhan

Tiara menutup mulutnya yang menganga ' apa? ayo kita kesana '

' RA! ' bentak Aliya

' gak! ' jawab Rayhan

' mas, ayo kita kesana! ' bentak Tiara

' AKU GAMAU KAMU IKUT! ' Rayhan hendak meninggalkan Tiara

' kalo gitu kamu gaboleh pergi! '

Rayhan mengacak rambutnya frustasi

' mas! gaada waktu lagi! ' sambung Tiara

' RA! ' panggil Aliya

' eerrgghh! yaudah ayo '

Tiara mengangguk lalu mengikuti Rayhan berjalan ke mobil

' mas.. tenang, istighfar, fokus.. kamu lagi nyetir '

ini salah satu alasan Tiara ingin ikut bersama Rayhan, dia ingin membantu Rayhan fokus dengan perjalanannya. Tiara tau, Rayhan orangnya gerasak gerusuk. gak tenang kalo lagi panik gini, takutnya terjadi apa apa di jalan.

' maas!! ' bentak Tiara

Rayhan menghela nafasnya lalu mulai mengurangi kecepatan mobilnya

setelah sampai di rumah sakit, Tiara dan Rayhan langsung menuju ruangan yang dituju

' pak Yaya! gimana Amel? mana dia? '

' didalam ruangan den '

' kok bisa jatoh? '

' gatau den, saya baru pulang anterin non Mika, pas saya masuk pintu, nyonya udah dibawah tangga, badannya penuh darah '

Rayhan menutup matanya kesal ' bibi dimana? '

' bibi di lantai 3 den, lagi jemur baju '

Tiara terdiam

rumah nya lantai 3? gede dong? ucap batin Tiara

' pak, tolong jemput Mika aja ya, bawa dia kesini.. izin sama guru nya dulu '

pa Yaya menunduk lalu pergi untuk menjemput Mika. Rayhan duduk di ruang tunggu sambil memijat kepalanya. Tiara yang melihat itu langsung duduk di samping Rayhan dan mengelus lengan Rayhan

' aku yakin gaakan kejadian apa apa.. Amel dan anak kamu pasti selamat, kamu berdoa ya ' ucap Tiara

Rayhan menatap Tiara lalu mengecup kening Tiara, Tiara hanya menyimpan kepalanya di bahu Rayhan


ceklek


' keluarga dari ibu Amel? ' panggil dokter

Rayhan dan Tiara seketika berdiri

' saya! saya suaminya! '

Tidak Sempurna • COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang