Siang hari yang cukup cerah.Cahaya matahari menembus ke jendela kelas IPA X.4,yang dimana itu adalah kelas tercinta Zefa.
Zefa yang sekarang sangat bersemangat sekali belajar Bahasa Inggris,maka tak heran dia selalu memperhatikan Pak Rifaldi yang sedang menerangkan materi pelajarannya di depan.Oh iya,Bahasa Inggris adalah salah satu pelajaran yang paling Zefa sukai.Makanya Zefa sangat mahir berbahasa Inggris,padahal ia tidak mempunyai keturunan apa-pun.Ralat,hanya keturunan Korea saja sih sebenarnya.
Tiba-tiba saja perut Zefa yang keroncongan karena lapar pun kembali berbunyi.Bukan hanya sekali saja perutnya berbunyi,tapi sudah berkali-kali sedari istirahat hingga sekarang.Ya,sebenarnya sih Zefa sudah mengganjal perutnya dengan membeli batagor saat istirahat tadi.Tapi entah kenapa, perutnya jadi lapar lagi.Mau tak mau Zefa harus menahannya hingga pulang.
Saat mata Zefa fokus menghadap ke papan tulis yang dimana disana terdapat Pak Rifaldi yang sedang menerangkan.Tiba-tiba saja fikirannya merasa kalau sedari tadi seperti ada sorot mata yang selalu memperhatikannya.Apakah ini hanya perasaannya belaka? Tapi Entah itu siapa,yang jelas,Zefa benar-benar merasakannya! Serius!
Tak sengaja matanya menatap sosok lelaki yang berada persis di depannya.Agam.
Terlihat Agam yang langsung pura-pura memperhatikan Pak Rifaldi yang berada di depan.Entahlah,Zefa merasa kalau Agam lah yang memperhatikannya.Bukannya ke ge'eran,tapi perasaannya mengatakan begitu.Di tambah gelagat Agam yang seperti sedang terciduk,itu semakin membuat Zefa yakin,kalau sorot mata yang memperhatikannya itu,Agam.
Balik ke topik,tapi buat apa Agam memperhatikannya?
"Udah Zef gak usah ke ge'eran.Lagian juga mana mungkin Agam ngeliatin gue?", batinnya mencoba berpossitive thingkhing.
Tak lama kemudian,Pak Rifaldi selesai menerangkan materi pelajaran Bahasa Inggris untuk kali ini,lalu dia kembali duduk di meja guru yang berada di paling depan.
"Eh iya,dari tadi bapak mau nanya,itu bangku yang di barisan pinggir deket pintu emang kosong? Apa sebelumnya ada yang nempatin?"tanya Pak Rifaldi kepada semua murid yang berada di dalam kelas.Lalu tak lama kemudian Rafa mengangkat tangannya.
"Ada pak,tapi cabut pak orangnya."jawab Rafa,lalu sedetik kemudian dia menurunkan tangannya dan fokus membaca bukunya kembali.
Tidak heran Rafa selalu membaca buku mau itu pelajaran apa pun.Ya,sebenarnya Rafa sih tipikal cowok yang rajin belajar atau goodboy.Tapi karena baru-baru ini dia berteman dengan Zlatan---cowok pentolan SMA (yang anehnya justru memilih masuk ke jurusan IPA)---dan jadilah Rafa setengah badboy dan setengahnya goodboy.
Oh iya,jika Zefa ingat-ingat tentang Zlatan....mengapa cowok itu memilih memasuki jurusan IPA? Padahal jelas-jelas Zlatan itu anaknya tengil,suka cari masalah,tawuran.Ya...pokoknya yang berbahaya sih ada semua sifatnya di dia.Dan menurut Zefa,Zlatan lebih cocok masuk ke jurusan anak IPS.Maksudnya,anak IPS kan sudah terbukti lebih tengil-tengil di bandingkan dengan anak IPA yang kalem-kalem---cocok sekali kan dengan Zlatan?
Tapi yasudah lah! Kenapa jadi Zefa yang pusing-pusing memikirkan hal tak penting?
"Cabut?kok baru masuk sekolah udah cabut-cabutan aja? Wah!gak boleh itu,jangan ditiru!," seru Pak Rifaldi dengan mantap sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Memangnya siapa nama anak itu?"lanjut Pak Rifaldi berganti posisi menjadi berdiri dan sedikit berjalan ke arah meja Rafa yang berada di paling depan,pojok dekat jendela.
"Aksa pak namanya."
"Oh si Aksa-Aksa itu toh!! Bener-bener tuh anak,gak kapok-kapok!! Udah gak naik kelas,dikira dia bakal malu dan perbaiki sifatnya yang dulu,tapi nyatanya gak ada perubahan sama sekali."ucap Pak Rifaldi sambil mendengus pasrah.
Sedangkan murid-murid yang lain justru terbelalak mendengar ucapannya,termasuk Zefa.
Jadi selama ini dugaan Zefa salah tentang Aksa.Ternyata Aksa hanya lah anak yang tidak naik kelas.Kalau begini,berarti Aksa seharusnya menjadi kakak kelasnya---ralat,kakak kelas mereka semua.
Sepertinya dari ucapan Pak Rifaldi tadi,dari sini sudah ketahuan kalau Aksa adalah murid yang dulunya mungkin lebih bangor dari Zlatan.Buktinya sampai tidak naik kelas begitu? Dan...guru-guru sepertinya sudah sangat capek memperingatinya terus-menerus.
Apa seburuk itu kah Aksa di mata orang lain? Tapi kalau menurut Zefa,pasti ada alasan dibalik sifat Aksa yang seperti itu.Entah alasannya apa,pasti yang jelas anak itu butuh perhatian lebih.Sudah jelas sih sebenarnya dari sikap Aksa yang suka "cari perhatian" kepada teman-temannya,termasuk Zefa sendiri.
Walau pun Aksa lelaki paling menyebalkan baginya.Tapi tetap saja,Zefa merasa sedikit iba dengan lelaki itu.Sedikit iba karena sifat lelaki itu.
Dan harus Zefa akui,Aksa mungkin adalah lelaki misterius.
Ah,tapi sudahlah! Zefa tak mau berlebihan menanggapi Aksa!
***
Sore hari yang justru terlihat mendung,tidak seperti siang tadi yang terang benderang.Mau hujan atau pun tidak,tetap saja Zefa harus menaiki angkutan umum agar bisa pulang ke rumahnya.Sebarnya sih ia tidak terlalu sering menaiki angkutan umum,tapi jika saja abang,ayah,atau bundanya tidak menjemputnya,angkot,yang termasuk ke dalam angkutan umum adalah pilihannya.
Di dalam angkot Zefa memainkan poselnya,hanya untuk sekedar mengecek Whatsapp kok tidak lebih.Dan benar saja! Ada sebuah nomor tidak dikenal menchatnya.
0896********
Save back gue Aldo kelas IPS X.5
Oh,ternyata lagi-lagi hanya sekedar chat untuk memintanya agar mensave back nomor tersebut.
Dan ternyata itu Aldo,lelaki yang populer saat masa MPLS berlangsung.Memang harus Zefa akui lelaki itu cukup tampan.
Wajahnya putih sekali tanpa afa jerawat setitik pun,tubuhnya tinggi,dan rumornya lelaki bernama Aldo tersebut mempunyai keturunan Korea juga,sama sepertinya.
Huh,Zefa sendiri juga bingung,kenapa di sekolahnya banyak sekali yang mempunyai keturunan orang dari negara gingseng itu sih? Ya,walau puh ermasuk dirinya.Tapi tetap saja membosankan baginya.
Tak lama kemudian ada chat masuk dari Daniel.Ya,Daniel lelaki tampan yang selalu ia temui dimana tempat.
Tapi buat apa Danial menchatnya?
Daniel IPS'3
Hai,gimana kabar lo?
Wtf----??!!!
Apa Zefa tak salah lihat?!---
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is... || COMPLETE✔
Teen Fiction1 in Zefa ( Selasa, 7 April 2020). [Jangan lupa follow dulu sebelum baca] . . . "Kapan ya,gue bisa punya sahabat yang selalu ada buat gue,kayak orang-orang lain?"-Zefa . . . . Zefanya Rahel Rahmania.Cewek periang,konyol,dan tak tahu malu.Zefa terma...