48. Lino?

46 3 0
                                    

"Kita harus cari pelakunya." Zefa terdiam cukup lama.Sekarang ia tahu alasannya mengapa orang-rang sedari tadi menatapnya dengan tatapan intens.

"Daarr!!"

Tiba-tiba saja cowok berambut kecoklatan datang,memecahkan keheningan yang ada.Ya,cowok itu Daniel.Apa Daniel tau berita ini? Fikirnya.

"Pas banget ada lo,"ucap Nala.Daniel mengernyitkan dahinya,terlihat bertanya-tanya,sebelum akgirnya Nala menyodorkan sebuah foto polaroid kedirinya.

"Ini kan foto..."

"Iya,Niel.Ini foto kita,tapi kok bisa kesebar?" Daniel terlihat berfikir keras.Perasaannya kemarin ganya dia dan Zefa saja yang berada ditaman,tapi siapa seeorang yang berhasil memotret foto dia dan Zefa?

"Zef,kita harus cari tau siapa pelakunya!"seru Daniel secara sontak.

"Iya-iya gue tau..tadi Nala juga ngomong kayak gitu kali! Tapi siapa pelakunya?? Siapa coba?!"tanya Zefa dengan nada frustasi.Cewek itu merubah posisinya menjadi bersender kepada dinding ruangan UKS.

"Masalahnya gini ya,kemarin itu cuman kita berdua doang Niel ditaman,gak ada lagi!! Tapi kok bisa kesebar sama siapa coba? Atau jangan-jangan lo yang nyebar Niel?"tanyanya penuh dengan selidik.

"Ya enggak lah Zef! Lo ada-ada aja! Mana mungkin gue yang nyebarin foto kayak gitu? Bisa-bida gue diamuk sama ayang beb gue!" Zefa tersadar,benar juga apa kata cowok freaky itu.

"Yo wassap brooo!!!"teriak Aldo dengan gaya bak seorang rapper.

"Kambing lo Al!"sahut Daniel.

"Kenapa sih?? Sharing dong ke gue!!"kata Aldo dengan mantap.Nala memutar bola matanya malas.Nala memang baru mengenal Aldo dan Daniel dari beberapa jam yang lalu,tepatnya saat dia sedang dijemur habis-habisan.Tapi dia seperti sudah mengenal sifat Daniel dan Aldo.Nala memperkirakan sifat Aldo dan Daniel tidak jauh berbeda,11-12 lah.Sama-sama tengil.

"Lo kira sharingan emak gue kali?!"ketus Daniel.

"Eh gue serius ini,kalo lo pada ada masalah tuh kasih tau ke gue! Jangan dipendem bertiga aja!"perintah Aldo penuh penekanan.Tapi terlihat mimik serius di wajah cowok Jepang itu.

"Tau ah!" Zefa pergi berlalu ke kelasnya begitu saja,tanpa berpamitan dengan ketiga cowok tersebut.Tanpa sadar,Aldo mengejarnya,lalu menarik lebgannya agar mau berhenti.

"Lo kenapa sih Zef? Cerita sama gue!" Zefa masih diam.Kenapa justru Aldo yang mengajarnya dan menanyainya? Kenapa bukan Daniel? Bukan kah Daniel yang punya masalah dengannya?

"Gak tau Al,gue bingung!"

"Lah,lo aneh dah,malah bingung sendiri.Yaudah gini,lo boleh cerita ke gue.Mau cerita apa pun itu,"pinta Aldo.Terpampang wajah kepeduliannya disana.

"Foto gue sama Daniel,Al..."

"Oh foto itu,"sela Aldo dengan cepat.Mendadak hati Aldo mencelos,dia jadi teringat dengan foto yang banyak dibicarakan teman-teman sekelasnya.Ada rasa sedikit kecewa,sakit,taoi juga tersimpan rasa peduli--entah itu peduli terhadap Zefa atau temannya,Daniel.

"Lo tau?"

"Iya gue tau...--ah kayaknya jangan disini ngomongnya,di kelas lo aja-"belum selesai berkata,ucapan Aldo sudah teropotong oleh Zefa,"Jangan!"tolak Zefa mentah-mentah.Ia hanya tidak mau menambah masalah dikelasnya.Secara fansnya Aldo itu banyak,bahkan sangat banyak dikelasnya,bisa-bisa kalau mereka berdua berbincang dikelas,tersebar gosip yang tak mengenakan lagi.

"Oke,nanti pulang sekolah,di cafe deket sekolah." Zefa mengangguk,menyetujuinya.

***

Saat dikelas Zefa benar-benar didiami oleh teman-teman sekelasnya,terkecuali Alisha,Aliana,Nala,Iqbal--Felix--tidak,cowok itu memang cuek kepadanya seperti biasa.Apalagi kalau bukan masalah insiden berpelukan itu??

Zefa bosan,teman sebangkunya--Navla,juga ikut mendiaminya,maka dari itu Zefa hanya diam.Karena terlalu bosan,Zefa menghampiri Nala,Iqbal,Alisha,dan Aliana yang nampak sedang bercanda gurau.Seketika mereka pun ikut terdiam.

"Lo...didiemin sama...yang lain?"tanya Nala ragu-ragu,ia takut menyinggung Zefa.Sejak tadi Nala perhatikan,Zefa memang didiami oleh teman sekelasnya,catat--hanya kaum hawa saja!

Zefa hanya menaikkan sebelah alisnya sebagi tanda jawaban.Ia terlalu malas untuk berbicara saat ini,karena moodnya sangat turun.

Tanpa Zefa sadari,Felix memperhatikannya dari jauh.Mengamati setiap inci wajah Zefa yang nampak tak bersemangat seperti biasanya.Dia tahu,Zefa sedang berada di gosip terpanas seSMAnya.Kalau ditanya cemburu atau tidak? Jawabannya,sangat! Felix sangat cemburu.Tapi apa boleh buat? Dia tidak bisa berbuat apa-apa,secara memangnya Zefa siapanya? Pacar saja bukan dan teman saja...entah,Felix masih ragu Zefa menganggapnya seperti itu atau bukan.Tapi jujur,Felix maunya lebih dari sekedar teman atau bahkan sahabat.

"Cieee Felix!! Lo ngapain liatin Zefa?? Naksir lo yaaa???"girang Alisha,sontak Zefa menengok ke arah Felix.Dengan segera Felix pun mebgalihkan pandangannya kearah yang berbeda.

"Aih,gak usah ngaling-ngalingin muka segala kali Lix...gue juga udah liat langsung kok! Kalo lo..."

Bruk!

Felix memukul mejanya dengan hentakan,seketika pasang mata tertuju kepadanya,lalu tak lama dia pergi keluar kelasnya begitu saja.Zefa menatap kepergian Felix dengan aneh.Cowok aneh.

"Biasa,kalo udah keciduk ya begitu tuh!"seru Iqbal mantap,dengan mata yang masih fokus ke buku komiknya.

Zefa mendengus,ia sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan Iqbal maupun Alisha tadi.Memangnya Felix kenapa? Bukannya sifat cowok itu memangseperti itu? Maksudnya...sifatnya memang aneh.

"Ck,dia suka sama lo! Masih aja bingung!"ungkap Iqbal terang-terangan.Zefa melotot kaget,ia juga berusaha mencerna perkataan Iqbal.Felix suka sama gue? Demi apa?

"Udah deh Bal,gue lagi gak mood buat diajak debat,"sahut Zefa malas-malasan.

"Dih,siapa yang mau ngajak lo debat? Emang bener kok,Zef!" Zefa tertegun.Benarkah? Felix...menyukainya?

"Iya Zef,bener kata Iqbal.Felix suka sama lo,dan dia...." Nala menggantungkan kalimatnya,yang membuat Zefa,Iqbal,Alisha,dan Aliana pun ikut penasaran.

"Sebelumnya gue mohon lo jangan kaget.Sebenarnya Felix itu Lino Zef--ya,orang yang pernah lo suka waktu SMP.Dan sekarang dia suka lo balik."

Jadi...?

My Boyfriend Is... || COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang